Chapter 18

2.2K 87 2
                                    

Arman berjalan perlahan menuju kesamping Tiara. Lelaki itu hanya bisa menunduk tak berani menatap Exaudi yang sudah berdiri mematung di depan mereka. Kosong, kering dan hampa. Hanya itulah yang dirasakan oleh hati Exaudi kini. Pria yang pernah disayanginya ternyata menghamili orang yang dicintainya. Sebuah kenyataan pelik dan menyakitkan yang harus diterima oleh batin yang selemah Exaudi.

Otaknya masih mencerna berbagai kenyataan yang kini secara tiba-tiba datang ke kehidupannya. Bagaikan Tsunami, kenyataan itu menghantam kalbunya yang terisi mimpi indah bersama Tiara. Mimpi untuk membangun mahligai kasih sayang atas dasar cinta dan kepercayaan.

Kenyataan itu memporak-porandakan segala perasaan baik yang dimilikinya kini. Harapannya untuk menemukan orang yang tepat dalam kehidupannya pupus sudah, dan hanya menyisakan sakit yang teramat dalam. Dan hal itu membuat sesuatu yang gelap timbul di hatinya, sesuatu yang seharusnya tidak pernah dipikirikan oleh dirinya sebelumnya. Jika dia tidak bisa mendapatkan Tiara, maka Armanpun tidak.

Tatapan matanya berubah. Matanya seperti mengeluarkan api yang menyala-nyala dan menggambarkan kebencian yang teramat sangat. Segala bentuk kebahagian sepertinya telah meninggalkan garis mata itu dan menyisakan tatapan kematian. Tiara menggambarkan pada saat itu bahwa dia dapat merasakan aura hitam seperti kematian muncul diatas kepala Exaudi. Dan aura itu keluar langsung dari matanya yang kini memandang mereka dengan sangat tajam.

Sebuah ketakutan melanda diri Tiara. Dia yakin bahwa hal ini akan terjadi, hal yang akan membuat Exaudi tidak menjadi dirinya lagi. Dengan segala daya upaya, Tiara mencoba untuk mundur sedikit demi sedikit sembari menarik tangan Arman yang juga masih terpatung melihat temannya berubah menjadi makhluk yang menakutkan seperti ini.

"Ngeri rasanya jika melihat dia seperti itu lagi dan hal yang berikutnya yang terjadi adalah sesuatu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya darinya" cerita Tiara kepadaku. Lelaki itu seperti sedang kerasukan setan. Dia berteriak-teriak tidak jelas sambil menunjuk Arman dan Tiara yang masih memperhatikan perilaku Exaudi. "Sepertinya Exaudi sudah kehilangan kewarasannya", batin Tiara kala itu.

Dengan langkah yang pelan namun pasti. Tiara berusaha menarik Arman dengan perlahan untuk meninggalkan temannya itu yang sepertinya akan meledak sebentar lagi. Namun langkah itu semakin dipercepat oleh Tiara yang menyadari bahwa Exaudi juga mengikuti langkah mereka.

Langkah kaki mereka semakin mereka percepat. Awalnya melangkah mundur dengan perlahan, kemudian dipercepat hingga akhirnya mereka berlari meninggalkan Exaudi yang sudah seperti orang gila. Namun lelaki itu juga masih tetap mengejar mereka. Lelaki itu mengejar mereka sembari melempari mereka dengan apapun yang dia lihat di depannya. Entah itu kayu, botol minuman bekas, kaleng minuman, ranting kecil atau bahkan batu.

Arman juga menyadari bahwa Exaudi yang sekarang sedang mengejar mereka bukanlah Exaudi yang dikenalnya dahulu. Dengan langkah seribu, Arman berlari menuju motornya untuk segera membawa Tiara dari tempat itu. Dia khawatir sesuatu yang lebih buruk akan terjadi kepada mereka nantinya, terlebih Tiara saat ini sedang hamil muda hasil dari hubungan mereka.

Dengan segera dia menyalakan motor itu berteriak memanggil Tiara untuk naik ke motornya yang kini sudah siap berlari meninggalkan Exaudi. Arman memang meninggalkan Tiara tadi di belakang untuk menyalakan motor ini, yang kini masih dikejar-kejar oleh Exaudi di sepanjang Danau.

Tiara kemudian berlari dengan sedikit lebih cepat meninggalkan Exaudi yang tertinggal di belakang dan dengan seluruh tenaganya dia naik ke atas motor itu. Arman lalu menancapkan gas dan meninggalkan Exaudi jauh di belakang. Mereka berpikir bahwa mereka sudah selamat sampai akhirnya ada sebuah batu besar yang menghampiri kepala Tiara. Batu itu melukai kepalanya sampai berdarah, namun hal itu tidak membuat Arman menghentikan motornya. Justru dia melaju semakin cepat meninggalkan Exaudi.

Journal Of Exaudi [Finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang