JBKS 9.2

140 13 0
                                    

Mata kuliah demografi kesehatan yang diajari Pak Malik baru saja usai. Kelas kembali ramai saat Pak Malik keluar ruangan. Masing-masing anak langsung melanjutkan kegiatannya sendiri.

Ada beberapa tipe mahasiswa saat dosen baru keluar kelar. Pertama, tipe mahasiswa narsis harga mati. Mahasiswa ini pasti langsung selfie dan mempostingnya di WhatsApp-story maupun Instagram, atau bahkan keduanya. Tentu saja dengan caption yang sama, yaitu "baru selesai matkul nih. Capek tapi harus semangat!". Biasanya mahasiswa perempuan yang selalu up to date. Kedua, tipe mahasiswa rajin pake banget. Setelah sepanjang kuliah ia mencatat materi di lembaran file binder, maka setelah dosen keluar kelas, yang dia lakukan adalah menyusun materi tadi ke binder sesuai dengan mata kuliahnya. Ketiga, tipe mahasiswa fangirl garis keras. Untuk tipe mahasiswa ini, biasanya berkomplotan minimal dua orang. Mereka pasti langsung melanjutkan menonton video konser bias kesayangan mereka, reality show atau drama Korea terbaru yang sempat tertunda karena dosen keburu datang. Keempat, tipe mahasiswa lantur alias langsung tidur. Kegiatan selanjutnya pasti tidur dimmeja dengan tangan yang dilipat. Apalagi kalau mata kuliah selanjutnya memakai kelas yang sama. Mahasiswa ini pasti akan sangat senang sekali. Terakhir, yaitu tipe kelima. Tipe mahasiswa cilang alias cepet ngilang. Kalau ini, sebagian besar anak laki-laki yang terkenal sebagai kupu-kupu, kuliah pulang-kuliah pulang. Saat dosen keluar, mahasiswa dengan tipe ini pasti langsung mengekor di belakangnya.

Kinan? Sesuai mood dia aja. Tapi lebih seringnya ia jadi mahasiswa tipe 2, 4, dan 5. Dan sekarang mood-nya ada di urutan 4. Semalam, ia kurang tidur karena mengerjakan tugas revisi Al-Islam 3.

Baru saja Kinan menenggelamkan wajah dalam lipatan tangan, telinganya sudah dijaili hingga membuatnya kegelian. "Ish ... Apaan sih ini." Ia menghalau telinganya. Saat Kinan mulai memejamkan matanya, tangan jail itu kembali menjejalkan benda berbulu ke telinganya.

Tak tahan, Kinan langsung murka dengan orang yang sejak tadi menjahilinya. Ternyata tidak ada lagi orang selain dirinya, Ardina dan ... Gilang. Siapa lagi yang bisa menjahilinya kecuali bocah itu?

"Kita pindah kelas, Nan. Dari tadi Lo dipanggilin kagak denger sih. Akhirnya si Gilang jailin lo deh"

Dengan malas-malasan, Kinan bangkit dari duduknya dan menyampirkan tasnya. Berhubung dosen yang bersangkutan datang telat, Dio si ketua kelas menyampaikan pengumuman terkait liburan semester ini.

"Kalo di kalender akademik, akhir bulan ini udah UAS. Dan selanjutnya bakal libur 2 bulan sampe bulan September. Niatnya gue mau bikin makrab nih. Khusus kelas kita sih. Pada setuju gak?"

Kinan yang malas untuk menyimak, lebih memilih kembali memejamkan matanya. Namun suara gaduh dari anak-anak kelasnya, membuat Kinan tak dapat tidur karena terlalu bersisik. Mau tak mau, ia mengikuti arah diskusi kelas ini.

"Mau kemana emang, Yo?" Tanya Indah, salah satu tipe mahasiswa narsis.

"Kalian mau ngajuin opsi kemana?"

"Kepulauan seribu! Kan banyak banget tuh pulau yang cakepnya."

"Oke gue tampung dulu saran lo, Ndah. Ada lagi gak?"

"Ke Lombok lah. Yegak?"

"Ah kejauhan. Kayak lo pada punya duit aja sok-sok'an mau ke Lombok. Ujung-ujungnya pasti cuma wacana doang." Ardina mendengus. Kinan menahan tawanya, ucapan Ardina tadi ada benarnya juga sih.

"Iya. Untuk sekarang, gue rasa jangan yang jauh-jauh dulu. Di sekitar Jakarta aja. Lagian kasian yang anak rantau, nanti uangnya kan buat mereka balik ke kampungnya." Dio menengahi di antara sorakan dua kubu yang terdengar.

"Yaudah ke pulau seribu aja. Disana kan banyak pulau, bisa jalan-jalan sepuas-puasnya."

Kepulauan seribu memang memiliki banyak pulau yang tak kalah indah. Salah satunya adalah pulau bidadari. Lautan yang mengitari pulau itu menyimpan banyak sekali keindahan dan biota laut yang beraneka ragam. Di pulaunya sendiri, ada penangkaran penyu.

Jangan Bilang Kita Sahabat (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang