3. Kepribadian Ganda✔

391 15 2
                                    

Selesai Upacara Bendera, seluruh siswa-siswi segera masuk ke dalam kelas untuk mengawali kegiatan belajar mengajar.

Namun tidak dengan kelas Rasyid dan juga Mika. Yakni sepuluh ipa empat dan dua belas ips satu karena hari ini adalah giliran mereka untuk olahraga.

"Lo udah tanya sama pak Anwar?"

"Tanya apaan?"

Rasyid mengangkat sebelah alisnya karena tidak tahu maksud dari pertanyaan kris yang entah sejak kapan duduk di panggung seni tepat disampingnya.

Saat ini lagi-lagi mereka hanya bisa melihat anak kelas sepuluh berolahraga karena guru olahraga mereka yang belakangan sangat sibuk.

"Surat cinta gue udah dibaca dia?" Tanya Kris asal karena kesal dengan ketidakpekaan Rasyid.

"Kalau ngomong yang serius"

"Lah lo sih gak ngerti maksud gue apa. Udah jelas juga kalau gue nanya pak anwar mau masuk kagak?."

"Nggak masuk. Ada urusan soalnya"

"Duh emang ya tuh guru satu beda banget sama pak Abdul yang kalo ngajar serius bener. Nggak pernah tuh yang namanya pak Abdul bolos ngajar. Liat noh dia lagi ngawasin anak kelas satu" ujar kris menunjuk ke arah tengah lapangan, nampak anak kelas satu sedang pemanasan.

"Tapi lo senengkan pak anwar gak masuk?"

"Hehehe...iya juga sih" ujar Kris sembari mendorong pundak kanan Rasyid sambil cengengesan tak jelas.

"Apaan sih?" Tanya Rasyid menahan kekesalannya. Hari ini moodnya memang sedikit memburuk karena mengingat kesepakatan yang kemarin ia buat dengan salah seorang siswi kelas dua belas.

"Yaelah gak usah nyolot juga kali. Lo kenapa sih?" tanya kris menengok  Rasyid dengan tatapan serius buatannya.

"Gakpapa"

"Nih anak ya ditanya jawabannya malah nggakpapa. Udah kayak cewek aja"

"Oh iya lo tau gak soal murid baru itu? Katanya sih anak kelas satu. Tapi nggak tau gue yang mana. Terus katanya sih tuh murid baru anaknya manis. Jadi pengen ketemu gue sama dia" sambung kris mulai menceritakan anak baru yang ia dengar dari siswi-siswi di kelasnya.

"Maksud lo Mika?"

"Namanya mika? Lo kenal sama dia?" tanya kris penasaran dengan jawaban rasyid.

"Hmm"

"Serius? Kenalin gue dong"

"Nggak boleh"

"Lah kenapa? Lo kan bukan siapa-siapa dia. Jadi gue berhak dong buat kenalan."

"Yaiya gue emang bukan siapa-siapa dia sih. Hmmm maksud gue tuh gini, kalau lo mau kenalan ya deketin aja orangnya langsung nggak perlu gue buat jadi perantaranya. Gitu maksudnya" jelas rasyid.

KAK RASYID!

Rasyid yang mendengar namanya langsung saja mengarah ke sumber suara yang membuatnya sedikit kaget. Terlihat Mika yang kini berjalan kearahnya.

Tetangga Idaman Hingga Jannah Where stories live. Discover now