8. Kangen sama Rindu

311 15 0
                                    







"Kalau gitu saya permisi dulu pak. Assalamualaikum" ucap radit lalu pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah dan beralih ke tempat parkiran.

Hari ini adalah hari terakhir Rasyid bersekolah di SMA Darma Yudha. Ia baru saja menyelesaikan semua hal-hal yang berhubungan dengan kepindahannya kecuali kris. Kris tidak percaya bahwa teman seperjuangannya dari kelas satu SMP itu akan pindah meninggalkannya, sampai ia memutuskan untuk tidak masuk kelas hanya untuk menemani Rasyid mengurus kepindahannya dan disinilah mereka berada sekarang. Di tempat parkiran.

"Bisa nggak lo nggak jadi pindah? Tega lo ninggalin gua" ucap kris sangat dramatis. Rasyid langsung menaiki motor ninja miliknya tanpa menghiraukan perkataan temannya itu.

"Woy lo dengar gua gak sih? Gue serius nih" ucap kris lagi mulai kesal dengan temannya itu. Sekarang ia nampak seperti anak kecil yang di tinggalkan orang tuanya.

"Jangan lebay. Gua serius ini mau pindah kalau lo mau lo juga bisa ikut" ucap rasyid mulai menyalakan motornya

"Masi waras lo? Gue gak mungkin pindah di tempat itu. Kitakan beda"

"Yaudah" jawab rasyid lalu pergi meninggalkan kris yang seperti anak hilang.



* * *

"Udah beres, gue tinggal pamit sama radith trus capcus deh" batin rasyid

Selesai memeriksa bahwa tidak ada yang terlupakan rasyid pun memutuskan untuk berpamitan pada radith dan yang akan dilupakan.

Tok tok tok
"Assalamualaikum..." ucap rasyid yang sudah berada di depan rumah tetangganya.

"Waalaikumsalam...iya tunggu bentar" jawab seseorang dari dalam

Krekkk
Pintu pun terbuka dan menampakan seorang gadis dengan balutan kerudung berwarna biru dongker.

"Radith ada mik?" tanya rasyid yang pandangannya tak luput dari kepala mika. Ia baru menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan mika. Dan itu adalah kepalanya yang tertutup kain. 'Sejak kapan mika berhijab? Oh astaga iya dulu pas kemah kan mika juga pake hijab' batin rasyid

"Eh kak rasyid, bang radithnya belum pulang kak. Ada yang ingin disampaikan? Nanti mika bilangin" ucap mika berusaha setenang mungkin

"Kapan pulangnya?"

"Ehmm kira-kira dua jam lagi kak" jawab mika sambil melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 15.00

"Masih lama...yaudah kalau gitu gue titip salam aja ya sama dia. Bilangin ke dia gue pamit pergi dulu. Assalamualaikum" ucap rasyid lalu berbalik pergi

"Waalaikumsalam. Ehmm kak" mika hanya bisa meretuki kebodohannya yang tidak bisa menahan dirinya untuk memanggil orang yang di hadapannya. Rasyid yang merasa terpanggil pun memberhentikan langkahnya dan kembali menghadap mika.

"Iya?"

"Anu..ini..aaa. Kak rasyid beneran pindah?" tanya mika yang masih menurunkan pandangannya lagi-lagi ia meretuki dirinya karena pertanyaannya itu.

"iya. Radith yang ngasih tau lo?"

"Iya kak radith yang ngasih tau. Anu kak, kak rasyid pindah bukan karena aku bilang bakal berhenti ngejar kakak kan?" tanya mika lagi. Kali ini ia tidak meretuki pertanyaannya itu. Melainkan pertanyaan itulah yang ingin ia tanyakan semenjak ia tahu rasyid akan pindah.

"Lo tetap gak berubah ya?"

"Eh" mika tersentak dengan pernyataan rasyid, dan tak sengaja mata mika dapat menangkap sepasang mata yang gelap milik pria di depannya dan segera menunduk kembali. "Astagfirullah" batin mika.

Tetangga Idaman Hingga Jannah जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें