15. Cinta Dalam Diam

279 12 0
                                    

Assalamualaikum semuanya❤
Harap tekan ⭐ sebelum membaca ya..,
Selamat Membaca..❤

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Sudah sepuluh menit setelah Radith meninggalkan Mika, Kini mika telah resmi menjadi seorang santri meski pada awalnya ia memang terlambat mendaftarkan diri.

Mika baru saja selesai mengelilingi pesantren bersama seseorang dengan khimar coklat muda lebar yang kemungkinan hanya selisi dua tahun diatasnya.

Setelahnya mereka beralih ke pondok putri, tempat dimana mika pada akhirnya.

"Assalamualaikum.., ustadzah" sapa seorang gadis dengan lesung pipinya yang nampak.

"Waalaikumsalam.." balas seseorang yang dipanggil ustadzah itu serempak dengan mika.

"Ohiya Fatimah, kamu di kamar 02 kan?" tanya ustadzah itu kemudian

"Iya ustadzah" jawab fatimah masih dengan senyumanya itu sembari melirik gadis yang nampak asing baginya.

"Kalau gitu, saya serahin mika ke kamu ya? Mika ini santri baru disini dan dia akan sekamar bareng kamu mulai sekarang" jelas ustadzah itu sangat lembut.

"Santri baru to? Pantes baru liat. Kenalin aku Fatimah. Aku juga santri baru kok dua minggu yang lalu" Fatimah menjulurkan tangannya dan di balas oleh mika

"Nama saya mika, santri baru mulai hari ini" jawab mika ramah mendapat cengiran dari fatimah

"Baiklah, sepertinya kalian sudah saling kenal. Kalau begitu saya tinggal dulu ya fatimah, mika, Assalamualaikum"

"Iya ustadzah. Waalaikumsalam"

Disela-sela perjalanan, Fatimah selalu menyerbu mika dengan pertanyaannya. Mulai dari mana asal mika, sampai kenapa ia memilih untuk masuk pesantren. Hal itu membuat mika teringat akan sahabatnya yang super duper aktif, Kaisha.

Betapa senangnya mika saat mendengar sahabatnya itu lulus ujian masuk di universitas yang terkenal di Indonesia. Juga ada rasa rindu karena tak lagi bisa mendengar kebisingan yang biasa ia dengar dulu.

Kini mereka telah sampai di depan pintu kamar 02. Setelah mengucapkan salam namun tak mendapati balasan, akhirnya mereka memutuskan masuk ke dalam.

Mika meletakkan ransel yang sedari tadi di gendongnya di dekat lemari. Di kamar yang berukuran lima kali enam itu, terdapat satu lemari, satu ranjang susun, dan satu ranjang biasa.

"Kamu bisa tidur diatas mik, karena dibawah sudah ditempati arika dan pakaian mu bisa kau gantung disini" jelas fatimah menunjukan isi lemari yang terbagi menjadi tiga bagian di dalamnya.

"Arika dimana?" tanya mika sembari mengeluarkan isi ranselnya

"Sepertinya dia masih sibuk mengirimkan suratnya" jawab fatimah mengambil duduk di sebelah mika membantu merapikan pakaian.

"Tidak perlu fat, biar saya saja" ucap mika melihat fatimah yang sudah menggantungkan pakaiannya di lemari.

"Tidak apa. Biar aku membantumu" jawab gadis itu masih dengan kegiatannya.

"Ohiya mik, kamu jangan cerita ke arika ya, soal surat tadi. Dia sensitif orangnya"

"Sensitif?

"Iya..,Tapi kamu tenang aja arika orangnya baik ko. Dia hanya tidak suka kalau ada orang yang ngungkit hal pribadinya" jelas fatimah kembali duduk.

"Assalamualaikum" pintu kamar itu terbuka menampakan gadis berkacamata kemudian

"Waalaikumsalam"

Tetangga Idaman Hingga Jannah Where stories live. Discover now