What the....

6.3K 357 21
                                    

Zico memandangi rintikan hujan dari atas balkon kamarnya, fikiran nya terus menerawang tentang kejadian di sekolah tadi. Kenapa ocha bisa seberani itu melawan ariska? Dan mengapa ia hanya bisa berdiam diri saat melihat kekasihnya di sakiti orang lain.

Kenapa sekarang hati dan fikiran nya hanya tertuju pada ocha? Apakah zico mulai menyukai ocha?

Zico pun mengacak-acak rambutnya frustasi, ia tidak tahu kenapa ia bisa menyimpan rasa pada wanita menyebalkan itu. Tetapi ia masih mencintai ariska.

Ia harus pintar-pintar menutupi semua perasaan nya pada ocha dari keempat sahabatnya itu terutama ariska, wanita itu tidak boleh mengetahui hal ini.

*************

Pelajaran pertama dan kedua telah berjalan dengan lancar dan bel istirahat pun sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Kelas sudah sepi, kecuali zico dan keempat sahabatnya yang kini sedang memasang muka bosan karna masih berada di dalam kelas. Apalagi amanar yang seperti orang gelisah, kesana kemari dan terus mengajak zico ke kantin. Namun ajakan amanar tidak di gubris oleh zico.

Brilyan turun dari atas meja lalu mendatangi zico.

"Co lo kenapa sih dari tadi pagi gue perhatiin ngga ada cerah-cerahnya tuh muka"

"Ngga kaya biasa nya tau gak?! Ucap brilyan.

Zico memandang wajah brilyan dengan tatapan yang lemas seperti manusia yang tak bernyawa.

"Wah sakit nih anak! Timpal andre sambil menggeleng kan kepalanya.

Melihat sahabatnya bagai mayat hidup, amanar pun berjalan mendekat lalu menarik tangan zico untuk berdiri.

"Ikut gue!!! Ucap amanar sambil menarik tangan zico.

Zico pun berdiri tak bersemangat.

"Gue ngga laper" ucap zico datar.

"Siapa yang mau bawa lo ke kantin? Sinis amanar.

"Kita mau bawa lo ke psikolog"

"Kita mau periksa otak lo waras atau engga"

"Dari pagi kita perhatiin kaya orang yang ngga punya semangat hidup"

"Ngga kaya biasanya tau gak lo kaya gitu"

Ucapan amanar seketika membuat tenaga zico tiba-tiba terkumpul.

"Ayok ikut gue" tarik amanar

************

Amanar menarik tangan zico menuju kantin, seketika zico menghentikan langkahnya saat di ambang pintu kantin ia melihat ariska dan kedua teman nya yaitu putri melia dan putri riani sedang duduk santai sambil menyeruput softdrink.

Sadar melihat zico sedang berada di ambang pintu, ariska pun langsung melambaika tangan nya pada zico.

Zico pun mulai menghembuskan nafasnya, mencoba menetralkan jantungnya. Ia mencoba bersikap biasa saja pada ariska.

Ia pun mulai berjalan menghampiri ariska.

"Hay, baby" ucap ariska manja sambil mencium pipi kanan zico.

Seketika ciuman ariska langsung di tepis oleh zico.

"Bisa gak gausah cium-cium gue!"  Tajam zico.

"Okey, kalo peluk? Tawar ariska.

"NO!!!!" Tolak zico.

Mendengar tolakan zico, ariska pun langsung mengerucutkan bibirnya.

"Kok kamu gitu sih, baby? Tanya ariska.

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now