Part 64

2.7K 245 32
                                    

Budayakan menekan bintang sebelum membaca🌟

**

"Dok!

"Berhenti Dok!

David berlari setengah berteriak memanggil Dokter yang sedang berjalan memasuki Lift.

Dokter itu berhenti dan menoleh.

"Tunggu Dok" Kata David lagi dengan nafas tersenggal-senggal.

"Ada apa ya?

David terdiam sejenak, pria itu mengatur tempo pernafasannya yang masih tersenggal-senggal.

"Ada apa ya dek?" Tanya Dokter itu lagi.

"Saya mau nanya Dok"

"Nanya apa?

"Dokter habis memeriksa pasien atas nama Ariska?" Tanya David

Dokter itu terdiam sambil berfikir "Adek siapa ya?

David tersenyum tipis "Saya temannya Ariska"

"Ohh temannya Ariska" Jawabnya sambil tersenyum ramah.

"Iya Dok. Oia kalau boleh tau Ariska sakit apa ya?

"Bukan Ariska yang sakit tapi..

Dokter itu menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa Dok?

"Bukan Ariska yang sakit tapi pacarnya" Jawab Dokter itu.

David terdiam sambil berfikir

Pacar?

Sebelumnya David tidak mengetahui bila Ariska mempunyai pacar. Setahu pria itu Ariska hanya berpacaran dengan Zico, itu pun mereka sudah lama putus. Lalu Pacar yang mana yang di maksud Dokter ini?

"Kalau boleh tau. Dokter tau siapa pacar Ariska yang di rawat itu? Dan kenapa di rawat di Apartemen kenapa gak di rumah sakit?" David menyerbu dengan berbagai pertanyaan.

"Ohh kalau masalah itu saya tidak tahu. Saya hanya di tugaskan untuk memeriksa pasien"

"Siapa nama pacar Ariska Dok?

Dokter langsung terdiam tanpa suara.

"Dok?" Panggil David lagi.

"Maaf saya harus pergi sekarang"

"Eh tapi...Tunggu bentar Dok!

"Ada apalagi?

"Dokter belum jawab pertanyaan saya?

"Maaf. Ini privasi pasien" Jawabnya mencoba mengelak pertanyaan David.

"Tapi..

Belum sempat David mencegah. Dokter itu langsung masuk ke dalam Lift dan meninggalkan David seorang diri.

"Gue yakin Zico masih hidup!" Batin David dengan mantap.

**

Ocha meletakan Obat penenang rasa sakitnya di atas meja. Meskipun keadaannya seperti ini, ia tidak boleh melupakan kesehatannya. Ia harus tetap sehat walaupun keadaanya tidak mendukung.

Ia meraih buku diary yang tergeletak di atas meja belajarnya. Ia meraih pena dan mulai menuliskan sesuatu di dalam kertas tersebut.

Kata orang cinta itu indah..
Dan benar, cinta memang indah saat ia datang membawa sejuta cinta.

Dia..
Dia adalah sosok penguat di kala aku rapuh.

Dari dia aku belajar, aku belajar kuat, dan dari dia juga aku belajar berjuang untuk bertahan hidup dari segala macam penyakit yang aku derita.

Zico the perfect BAD BOY✔Where stories live. Discover now