Part 03

107K 2.1K 21
                                    

Di taman Alun-alun kota, tepatnya di samping gerobak tukang nasi goreng. Andini dan Bayu tengah duduk bersilah di sebuah warung lesehan, menikmati dinginnya malam setelah mereka baru saja pulang dari tempat kerja masing-masing. Tidak seperti biasanya yang selalu banyak cerita, saat ini Andini justru terlihat begitu murung sembari mengaduk-aduk nasi gorengnya tanpa minat. Membuat Bayu yang sedari tadi memperhatikannya, kini menghentikan aktivitas makannya lalu bertanya pada wanita yang sebentar lagi menjadi Istrinya itu.

"Ada apa, Andini?" Lelaki itu bertanya penuh kelembutan sembari memasang senyum khasnya yang menawan, membuat Andini menoleh lalu tersenyum tipis ke arahnya.

"Tidak ada, Mas. Hanya saja, aku ingin mengundurkan diri dari perusahaan tempatku bekerja saat ini." Andini menjawab sejujurnya, membuat Bayu memiringkan kepalanya merasa heran dengan keinginan Tunangannya itu.

"Kenapa kamu ingin memundurkan diri? Bukan kah, kamu baru hari ini pertama bekerja? Apa ada yang membuatmu tak nyaman bekerja di sana?" tanya Bayu keheranan, sedangkan Andini justru menghembuskan napasnya dengan kasar. Tentu saja, banyak kejadian yang membuat Andini sangat merasa tak nyaman bekerja di sana. Selain karena Bosnya sempat menjamah tubuhnya, Andini juga baru mendengar bila Bos di tempatnya bekerja itu adalah seorang hipper sex gila, sama halnya dengan Psikopath di luaran sana, yang melakukan hal gila atas dasar keinginannya. Itu karena, sikap kurang ajarnya pada Karyawan-karyawannya selama ini, yang sering kali dijadikan bahan pelampiasan hasrat nafsunya. Membuat Andini merasa sudah sangat tak nyaman, mendengar kisahnya. Terlebih bila dia harus terus bekerja di sana, rasanya Andini sudah tidak kuat lagi melihat kelakuan buruk semua orang di perusahaan tersebut. Tapi jauh di dalam hatinya, Andini merasa sangat takut akan kesuciannya yang bisa saja terenggut oleh Bosnya yang gila itu. Meskipun Andini meyakini, bila dirinya bukan lah sosok wanita yang mudah terbuai akan pesona dan sentuhan lelaki. Namun, hatinya merasa bila akan ada sesuatu yang buruk bila ia terus bekerja di sana. Entah itu pemikiran dari mana, namun yang pasti Andini hanya tidak ingin melihat Bayu kecewa dengannya bila dia tahu, tentang Bos di perusahaanya tempatnya bekerja itu, sudah berhasil menjamah bagian dari tubuhnya. Rasanya, Andini merasa kotor saat ini, apalagi kalau sampai yang terjadi pada Elena, terjadi pula padanya. Jelas, Andini tidak ingin terjadi sesuatu pada kehormatannya oleh lelaki lain yang bukan Suaminya.

"Iya, Mas. Banyak hal yang membuatku tak nyaman. Dan aku pikir, aku tidak bisa memaksakan diri untuk terus bekerja di sana." Andini menjawab seadanya, sedangkan Bayu hanya bisa mengangguk mengerti dengan keinginan Tunangannya kali ini.

"Lalu kamu akan pulang ke rumah, bila kamu tidak bekerja lagi di sana?" Bayu bertanya lagi, sembari menyuapkan satu sendok nasi goreng pada mulutnya. Sedangkan Andini justru terdiam, sembari menghembuskan napasnya begitu gusar saat ini. Rasanya, Andini tidak ingin kembali ke rumah, bila dia sudah tidak bekerja di Perusahaan tersebut. Karena wanita itu sudah cukup lama tidak bertemu dengan Bayu, Tunangannya. Karena lelaki itu harus bekerja di tempat yang sedikit jauh dari daerah tempat tinggal mereka. Membuat Bayu mau tak mau harus mencari kos untuk dijadikan tempat tinggal, selama dia bekerja. Itu lah yang membuat Andini sering sekali merindukan sosok Bayu di sisihnya, merasa sepi tanpa bisa melihat langsung wajahnya.

"Tidak, Mas. Aku akan mencari pekerjaan lain, bila aku sudah tidak bekerja lagi di sana. Karena aku mendapatkan ijin untuk bekerja di sini saja, aku harus menunggu tanggal pernikahan kita sudah dekat. Orang tuaku hanya takut, bila kita melakukan hal di luar batas sebelum pernikahan. Makanya, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bisa dekat sama kamu, karena selama ini kita kan selalu berjauhan. Rasanya tidak enak, bila tidak bisa bercerita sama kamu dan bertemu sama kamu." Andini menjawab lesuh sembari mencacah pelan nasi gorengnya, sedangkan ekspresinya begitu cemberut seolah tak memiliki semangat. Membuat Bayu diam-diam tersenyum tipis, memperhatikan wajah lusuh Tunangannya.

My Bastard Boss (21+) (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang