Part 21

53.7K 1.7K 33
                                    

Andini hanya mampu menggeram kesal, setelah pemberontakannya berakhir sia-sia, kala Bara memasukannya ke dalam mobilnya yang saat ini sudah melaju cepat di jalan raya. Entah apa yang lelaki itu inginkan, hingga Andini harus dibawa ke rumahnya dengan cara kasar seperti ini. Tidak cukup kah lelaki itu menghancurkan hidupnya yang hampir bahagia seutuhnya, meski sekarang rasanya Andini sudah tidak memiliki harapan untuk bahagia, tapi setidaknya biarkan ia hidup tenang sekarang, bukan seperti ini, yang akan terus-menerus bersama Bara si Psikopat, lelaki yang sudah menghancurkan seluruh kebahagiaanya.

"Sebenarnya, apa sih Maumu? Tidak cukup kah kamu sudah menghancurkan kebahagiaanku? Kenapa sekarang aku harus terus berurusan dengan lelaki sepertimu?! Apa salahku, Keparat?!" Andini menyentak keras, tepat di samping Bara yang tengah fokus menyetir mobilnya. Rasanya Andini tidak bisa menahan emosinya lagi, merasakan sebetapa protektifnya lelaki itu padanya.

"Aku sudah sering mengatakannya, bila kamu itu milikku. Dan tidak seharusnya kamu berdekatan dengan lelaki lain selain denganku, Andini. Mengertilah!" Bara menoleh sekilas ke arah Andini, seolah ingin menekankan kalimatnya pada wanita itu.

"Aku tidak ingin menjadi milikmu. Kamu itu lelaki jahat, picik dan kasar, kamu tidak punya perasaan, sikapmu terlalu buruk untuk dimengerti. Aku tidak bisa terus-terusan bersamamu, lama-lama aku bisa gila." Andini menyentak kian marah, membuat Bara terdiam cukup lama, seolah tengah mencermati kata demi kata yang Andini lontarkan. Memang benar dan Bara akui itu, bila dirinya itu adalah lelaki buruk dan kasar selain kata jahat dan picik. Tapi kata-kata pamannya akan kesehatan mamanya membuatnya sadar, bila tidak seterusnya ia harus begini selamanya. Ada kalanya, ia harus berubah demi Mamanya, membahagiakan wanita paru baya itu dengan penuh cinta keluarga kecilnya, memberinya cucu dan segala hal yang membuatnya bahagia. Dan Andini, adalah jawaban nyatanya.

"Aku tahu, bila aku lelaki seperti itu. Tapi ... kamu harus percaya, bila aku pasti bisa berubah menjadi yang lebih baik demi dirimu, demi Mamaku, dan demi semuanya. Jadi aku mohon untuk bersabar, ini pun berat untukku." Bara menjawab lirih, seolah ada ketulusan dari kalimatnya, meski tatapannya terus fokus ke arah jalan tanpa mau menatap ke arah Andini yang terdiam. Sedangkan Andini hanya terdiam, seolah bisa membaca luka-luka yang terlampir di hati lelaki itu. Membuatnya bungkam, seolah percaya akan kejujuran dari nada bicaranya Bara yang terkadang menyebalkan menurutnya.

Sampai saat mobil yang Bara kendarai berhenti di depan rumah mewah, di mana tempat tinggalnya Bara selama ini selain rumah ke dua orang tuanya. Membuat Andini terdiam, menatap rumah bergaya bangunan Eropa itu dengan sorot mata bertanya-tanya sekaligus kebingungan.

"Ini rumah siapa?" Andini bertanya ragu-ragu seolah ada ketakutan dari nada suaranya.

"Rumahku, kenapa? Bukan kah aku sudah mengatakannya padamu, bila aku akan merawatmu di rumahku sendiri?" Bara menjawab tenang sembari mencopot sabuk pengaman pada tubuhnya, lalu melakukan hal yang sama pada tubuh Andini yang masih terlilit sabuk pengaman. Membuat wanita itu menahan napas, saking dekatnya wajah mereka saat ini. Berbeda dengan tadi, saat Andini baru masuk mobil, keadaanya pada saat itu ia sedang emosi saat Bara mengunci sabuk pengaman mobil pada tubuhnya.

"Jangan banyak memberontak!" Bara tiba-tiba berujar penuh penekanan sembari menatap ke arah wajah Andini yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya, membuat Andini segera waspada kalau-kalau Bara kian menyentuhnya.

"Tolong terima semua perlakuanku, karena aku ingin serius denganmu. Dan aku pasti akan belajar mencintaimu dan belajar membahagiakanmu, Andini."

"Kenapa harus aku?" tanya Andini terdengar takut, seolah tak memiliki daya lagi untuk emosih saking dekatnya wajah mereka, meski sedari tadi Andini berusaha menghindari wajah Bara yang terus mendekat ke arahnya. Sedangkan Bara justru tersenyum manis, sembari menyelipkan anak rambut Andini ke belakang telinganya.

My Bastard Boss (21+) (TAMAT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ