Part 07

85.9K 1.8K 27
                                    


Andini berlari menuju ke arah meja kerjanya, diiringi air mata yang sudah mengalir di pipinya. Membuat Ellena yang baru menyadarinya, sekitika mendirikan tubuhnya sembari menatap kedatangan Andini dengan sorot mata khawatir selaligus penasaran, dengan apa yang sebenarnya sudah terjadi pada wanita itu.

"Astaga, Andini. Ada apa?" Ellena segera memeluk tubuh Andini begitu erat, seolah ingin menenangkan wanita cantik itu dan mengatakan bila semua akan baik-baik saja.

"Pak Bara ... Ell." Andini menjawab gelisah, membuat Ellena segera melepaskan pelukannya.

"Kamu yang tenang dulu ya. Sekarang, lebih baik kita duduk dulu," ujar Ellena sembari menggiring tubuh Andini untuk duduk di kursi kerjanya, diikuti Ellena yang turut duduk di kursinya sendiri.

"Sekarang, cerita sama aku. Ada masalah apa, Andini? Paka Bara kenapa?"

"Aku tidak bisa mengundurkan diri dari perusahaan ini, Ellena. Karena aku sudah terikat kontrak dengan perusahaan ini, dan bila aku memaksa untuk berhenti bekerja di sini, aku harus membayar denda uang sebesar seratus juta." Andini menjawab lirih, yang ditatap iba oleh Ellena yang duduk di depannya. Merasa sangat mengerti dengan apa yang Andini rasakan sekarang, seperti bagaimana kita harus menjalani kehidupan yang tidak kita inginkan, demi kehidupan orang lain, seperti yang Ellena rasakan saat ini.

"Pak Bara memang seperti itu, Ellena. Dia sangat tegas dalam hal pekerjaan apa pun, meskipun kelakuannya bisa dikatakan sangat buruk. Tapi yang aku tahu, dia tidak suka dipermainkan, terlebih dengan orang yang bekerja di perusahaanya." Ellena menjawab lirih, berharap Andini itu mau mengerti, bila bos di tempat mereka bekerja itu bukan lah orang yang bisa diremehkan, terlebih lagi dengan orang seperti mereka.

"Tapi aku tidak berniat untuk memperminkannya, Ellena. Aku hanya tidak bisa bekerja di tempat, di mana orang memandang buruk perusahaan ini," jawab Andini yang sebenarnya tak sepenuhnya tepat, karena niat awal wanita itu mengundurkan diri adalah kelakuan Bara yang kurang ajar padanya.

"Andini. Meskipun perusahaan ini memiliki image buruk di mata semua orang, tapi perusahaan di luaran sana merasa segan dengan perusahaan yang dibangun Pak Bara ini. Karena kecerdasannya Pak Bara, perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahaan raksasa lainnya. Seharusnya kamu jangan berpikir buruknya saja, tapi kamu juga harus lihat sisi baiknya." Andini hanya mampu terdiam, mendengar ucapan Ellena saat ini. Masalahnya, bukan hanya satu hal yang membuat Andini ingin mengundurkan diri dari perusahaan, tempatnya bekerja saat ini. Hanya saja, kelakuan Pak Bara ke padanya di hari pertama ia bekerja lah, yang membuat Andini serasa enggan melanjutkan pekerjaan di perusahaan tersebut. Terlebih lagi, alasan yang paling mendasari semuanya itu karena Bayu, Tunangannya itu ingin segera menikah dengannya setelah Andini sudah tidak bekerja lagi. Membuat Andini serasa bimbang dan gelisah, harus mengatakan apa pada Bayu nanti, bila pernikahan mereka harus diundur lagi. Meski Andini sangat meyakini, bila Bayu akan mengerti, tapi justru hatinya sendiri lah yang menolak untuk mengerti semuanya.

Namun, lagi-lagi Andini mencoba untuk diam tanpa mau menceritakan masalahnya. Karena wanita itu memang sering sekali menyembunyikan masalahnya, ketimbang menceritakannya pada orang lain. Termasuk ke pada Ellena, karena wanita yang selalu berpenampilan seksi itu, baru dikenalnya kemarin. Jadi, sangat tidak mungkin, bila Andini mengumbar masalahnya pada orang yang belum tentu bisa dipercaya menjaga cerita-ceritanya.

"Iya. Aku mengerti, Ellena. Akan aku usahakan untuk tetap bertahan bekerja di sini," ujar Andini terdengar pasrah, meski di dalah hati, rasa ketakutan akan sosok Bara begitu besar. Entah karena apa, Andini bisa menyimpulkan hal itu. Tapi Andini merasa, bila semua tidak akan berjalan baik bila ia memiliki bos semacam lelaki itu.

"Iya, Andini. Pokoknya kamu harus semangat. Pasti semua akan berjalan lancar dan baik-baik saja." Ellena berujar antusias, yang diangguki lesuh oleh Andini.

My Bastard Boss (21+) (TAMAT)Where stories live. Discover now