5. Fitnah wanita

1.5K 42 1
                                    

"Sesungguhnya dunia itu manis lagi elok (namun menipu) dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah di dalamnya, maka dia melihat apa yang kalian perbuat, berhati-hatilah terhadap dunia dan berhati-hatilah terhadap wanita karna fitnah pertama kali yang menimpa bani israil adalah kaum wanita "
( Diriwayatkan Imam Muslim dalam shahihnya no.2742, Imam Baihaqi dalam sunnahnya no.3/ 1369 dan Imam Abu Ya'la dalam musnadnya no.1096)

🌼🌼🌼

Assalamualaikum reader's..
Happy reading..😊
(Jadikan alqur'an sebagai bacaan utama)

Mentari pagi telah memancarkan sinarnya. Para santriwan dan santriwati sedang bersiap-siap untuk mengikuti kelas hari ini.

Terlihat Shafa  sedang duduk di pojok kelas sambil berkutat dengan buku yang ia pinjam di perpustakaan kemarin. Dengan serius ia membaca buku yang berjudul fiqih wanita itu.

Sedangkan kedua temannya larut dalam obrolon mereka. Sambil menunggu bel berbunyi, Khaulah dan Nafisya asik bercengkrama. Hari ini mereka bertiga lebih awal berangkat ke kelas. Jadi masih ada beberapa menit sebelum bel berbunyi.

Tin..Ting..Ting..
Bel pun berbunyi

Seperti biasa, sambil menunggu ustadz atau ustadzah datang.
Para santriwan maupun santriwati melakukan kegiatan mengaji pagi bergiliran.

Suasana di kelas Shafa agak rusuh karna ada beberapa teman yang bercerita dan tidak menyimak pembacaan ayat suci Al-qur'an.

"Aduh, berisik banget. Uskut ya ukhty!!!" Pekik Khaulah yang merasa kesal dengan kericuhan kelasnya.

Seketika semua teman-teman di kelas pun langsung terdiam. Karna takut kalau Khaulah nantinya akan mengamuk.

"Sabar La.."ucap Nafisya sambil terkekeh pelan.

"Habisnya, tuh emak-emak rempong pada ribut. Jadinya ana kan gak fokus" cibir Khaulah sambil melirik ke tempat duduk teman-teman yang ribut.

"Udah-udah. Mendingan antunna simak aja, jangan ada yang berbicara" ucap Shafa dengan suara bariton nya.

Nafisya dan Khaulah hanya dapat mengangguk pelan.

Ustadz pun memasuki kelas, para santiwati pun mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Setelah selesai jam pelajaran, bel istirahat pun berbunyi.
Para santriwan dan santriwati berbondong-bondong menuju kantin. Tentunya kantin ikhwan dan akhwat terpisah.

Setibanya di kantin, Khaulah dengan semangat menelusuri tempat yang akan mereka duduki.
"Ok, nanhu fi hunaka, naam.." ucap Khaulah sambil menunjuk tempat duduk di ujung kantin.

"Naam.." ucap Shafa dan Nafisya serentak.

"Yaudah, kalian duluan aja dulu. Biar ana yang ambilin pesanannya" ucap Shafa sambil tersenyum tipis.

"Ok, syukron ya Fa" jawab Nafisya. Sedangkan Khaulah memberikan kedua jempol nya.

Shafa pun pergi mengambil makanan yang mereka pesan.

Tampak ibu kantin yang sedang membawa makanan.
"Permisi bu, ini makanan pesanan Shafa ya?" Tanya Shafa.

"Iya nak" jawabnya sambil tersenyum.

"Sini Shafa aja yang bawa bu" ucap Shafa sambil tersenyum lembut.

"Yaudah nak, makasih ya" jawabnya

"Iya bu, sama-sama" ujar Shafa.

Shafa pun berlalu menuju meja tempat teman-temannya duduk. Lalu ia meletakkan makanan diatas meja.

Dear Allah Where stories live. Discover now