15. Setahun Lalu

561 51 7
                                    

"Datang dengan rasa teduh. Perlahan aku malu. Tertegun melihat akhlakmu
Hingga tak sehalaman luput ku tuliskan. Sudah 365 hari lebih.
Berkutik dengan rasa yg ku pendam sendiri"

Assalamualaikum reader's..
Happy reading..😊
(Jadikan alqur'an sebagai bacaan utama)

Satu tahun yang lalu.

"Ketika saya menjelaskan tidak ada satu pun yang berbicara. Sudah, seperti nya kalian memang tidak suka belajar di jam saya!!" Amarah ustadzah Rita meluap sudah.

"Maaf dzah, kami memang salah tapi ana masih ingin belajar di jam ustadzah" mohon salah seorang santriwati di kelas itu.

Sia-sia tak mendapat jawaban. Ustadzah hanya terduduk diam sambil menatap layar ponsel nya.

Selang beberapa menit hening, suara ustadzah kembali memecah keheningan "Kali ini kalian saya maafkan. Tapi jika inj terjadi lagi untuk kedua kalinya, jangan harap toleransi dari saya. Baik, nanti 30 menit lagi kalian harus mengumpulkan tugas hal 47-48. Saya tunggu diruangan saya, kalian harus mengantarkan perindividu. Jika lewat dari waktu yang saya tetapkan maka itu tidak diterima" Perintah ustadzah Rita kemudian berlalu meninggalkan kelas itu.

"10 menit lagi Fa" panik Lala yang sedari tadi melirik ke arah jam dinding di depannya.

"Hm, satu nomor lagi La" jawab Shafa dengan nada tergesa-gesa sambil terus fokus pada kertasnya.

"Oke selesai" sahut Shafa setelah beberapa saat.

"Gimana Fisya, Lala udah selesai?" Tanya Shafa.

"Dikit lagi faaaa" panik Lala.

"Ayo itu tinggal 5 menit lagi" teriak Shafa sambil sesekali memeriksa jawabannya.

"Okeee ayoo" ajak Fisya.

"Ehh, tapi ana masih ada satu nomor lagi !!" Teriak lala yang masih berusaha mengerjakan soal berikutnya.

"Udahhh ayooo, daripada nanti enggak di terima sama ustadzah" sahut Fisya sambil menarik tangan Lala.

Langkah mereka tergesa-gesa mengejar waktu yang tinggal beberapa menit itu. Sesampainya disana mereka bergegas menelisik dimana ruangan ustadzah Rita.

"Itu diaa" sahut Lala.

"Ayoo" jawab Shafa dan Fisya.

Rasanya lega sekali setelah tugas itu sampai di tangan ustadzah Rita.
Sungguh, hari pertama belajar disini rasanya sangat menakutkan. Sementara santriwati lain yang belum mengumpulkan tugas nya, berlarian ke arah ruangan ustadzah Rita.

Shafa yang sudah selesai segera keluar dari ruangan ustadzah Rita. Agar mempermudah teman-teman yang belum usai dengan tugas mereka. Sedangkan Fisya dan Lala terjebak di ruangan itu sambil sedikit menjawab introgasi yang dilontarkan ustadzah Rita.

Ketika gadis itu berdiri di ruang tunggu. Ia seperti kebingungan melihat seorang ikhwan berkutik dengan rasa ragu. Seperti ingin masuk tapi ada yang menghalanginya.
Sorot mata ikhwan itu tertuju pada ruangan ustadzah Rita yang kini dipenuhi oleh teman sekelas Shafa.
Mungkin ikhwan itu ingin menemui ustadzah Rita. Namun karna melihat banyak akhwat di dalam sana ia terpaksa mengurungkan niat nya. Terlihat wajah khawatir sambil sesekali melirik kertas yang dipegangnya.

Dear Allah Where stories live. Discover now