7. Fakta yang terkuak

1.2K 37 2
                                    

Akan selalu ada kebaikan diantara ujian yang Allah berikan. Ingatlah, pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang. Sesungguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang bersabar.

🌹🌹🌹🌹

Assalamualaikum reader's..
Happy reading..😊
(Jadikan alqur'an sebagai bacaan utama)

S

inar dari sang surya yang belum sepenuhnya keluar. Kicauan burung makin menambah suasana fajar yang penuh dengan kesejukan. Embun pagi membasahi rumput hijau yang terhampar luas. Pemandangan pagi ini begitu cerah dan dapat menyejukkan mata.


Namun, fajar yang menyejukkan ini tidak menggambarkan suasana hati seorang gadis manis ini. Ia masih bergelut dalam kesedihan. Rasa takut menghampiri benak gadis itu, sungguh..rasanya sakit sekali saat dituduhkan hal yang serendah itu, bahkan ia pun membenci hal yang dituduhkan kepada nya. Lantas siapa yang melakukan ini, siapa yang membencinya sehingga tega memberikan tuduhan keji itu.

Hari ini, umi dan abi Shafa akan datang ke pondok. Tentunya ini menyangkut masalah surat itu. Shafa sangat takut, nanti umi dan abinya akan kecewa padanya. Namun masih ada kecil harapan uminya akan mempercayai Shafa. Shafa sangat tahu, uminya begitu menyayanginya, bukan berarti abinya tidak sayang kepadanya, tetapi abinya adalah seorang kepala keluarga yang tegas apalagi menyangkut anaknya, abi begitu menginginkan agar anak-anaknya patuh terhadap syariat agama, oleh karna itu abi memasukkan Shafa ke pondok ini, dengan harapan Shafa bisa memperdalam ilmu agamanya. Entah apa reaksi abinya, saat tahu masalah ini.

Azan subuh berkumandang, para santriwan dan santriwati memasuki masjid untuk melakukan shalat subuh berjama'ah.

Setelah selesai shalat subuh, Shafa dan kedua sahabatnya bergegas menuju asrama, tentunya untuk bersiap-siap.

"Sya..La.. ana ke kamar mandi dulu ya..ada yang ketinggalan" ujar Shafa saat mereka bertiga memasuki asrama.

"Oh..iya..kalau gitu kami duluan ya" jawab Nafisya.

Nafisya dan Khaulah pun bergegas menuju kamar.

Saat akan memasuki kamar, Khaulah dan Nafisya dikejutkan dengan keberadaan kak Zena.

"Kak Zena ngapain disini?" Tanya Nafisya yang keheranan.

"Eum..itu aku mau ngambil..." jawab kak Zena terbata-bata.

"Ngambil apa??" Ujar Khaulah penuh selidik sambil menaikkan alisnya.

Kak Zena hanya diam.

"Hm..saya permisi dulu.." ujar kak Zena gugup.

Baru beberapa langkah kak Zena berjalan.
"Eitss....tunggu-tunggu.. apa yang kak sembunyikan itu ?" Tanya Khaulah sambil melirik ke tangan kak Zena yang disembunyikan didalam mukena.

"Hm..ini baju kakak" jawab Zena penuh keraguan.

Khaulah dan Nafisya pun mengkerutkan dahinya tanda bingung.

"Sya..kayak nya kak Zena mencurigakan deh..pasti dia mau ngambil buku diary itu.." bisik Khaulah kepada Nafisya.

"Iya La..ana juga ngerasa gitu.." jawab Nafisya.

"Kalo gitu kita kerjain aja Sya.." ucap Khaulah dengan mengeluarkan senyum liciknya.

Nafisya hanya mengangguk seakan tahu apa maksud Khaulah.

"Ihhhhh!!!!!!...KECOAK!!! ADA KECOAK DI KAKI KAK ZENA!!!" Pekik Khaulah.

Dengan refleks kak Zena pun meloncat ketakutan.
"Ha!!!KECOA...MANA !!" Pekik kak Zena.

Dear Allah Where stories live. Discover now