Liptint

21.3K 2.5K 271
                                    

Di antara semua keindahan yang mengitari kita

Dan di antara semua warna warni yang menghiasi dunia

Aku adalah sekian dari yang tak akan pernah bisa menerima mereka

_______

Tersenyumlah! Kau pasti bisa melewati hari ini!

Aku menaikkan lengkungan bibirku ke atas, selagi mencoba meyakinkan pada pantulan cermin saat ini tengah memperlihatkan rupaku. Aku tak pernah yakin dengan apa yang ditunjukkan cermin itu hingga senyumanku pudar dan semua kepercayaan diri yang kukumpulkan berakhir dengan begitu cepat.

Kembali bersekolah di hari Senin adalah mimpi buruk untuk beberapa siswa termasuk aku juga yang merasakannya. Seragam sekolahku tampak lusuh karena sebelumnya aku tak sempat menggosoknya, lantas apa yang akan mereka katakan nanti ketika melihat penampilanku seperti ini. Aku pikir akan lebih buruk dari sebelumnya.

Setelah memastikan tak ada yang aneh dari seragam sekolahku walaupun tampak lusuh, aku langsung mengambil sebuah botol plastik kecil yang aku simpan dari kantong botol di tasku. Benda ini terlihat mengkilap di bawah cahaya jendela. Aku membuka tutupnya dan aroma khas stroberi langsung menyapa hidungku.

Jadi ini yang dinamakan liptint oleh anak sekolah? Dari dulu aku ingin sekali memakainya karena semua anak perempuan selalu memuja habis-habisan benda kecil ini. Sebenarnya aku ada sedikit masalah juga dengan yang namanya liptint ini, tapi kudorong sekali lagi rasa ketakutanku itu. Aku mulai memberikan diri untuk memakainya di hari ini juga.

Pertama kali kucoba rasanya cukup licin saat menyentuh bibirku, tapi itu tak berselang lama setelah ia melekat kering di bibirku. Aku tak tahu berapa kali harus memakainya, tapi aku terus mengolesinya sampai bibirku terlihat begitu gelap saat berkaca. Aku rasa ini sudah cukup atau nantinya aku akan membuat kesalahan lagi.

Sekarang waktunya aku berangkat ke sekolah. Pintu kamarku segera ditutup dan aku berlarian menuruni anak tangga dengan cepat. Setelah selesai memakai sepatu dan jaketku, aku lantas segera pergi dari rumah.

°°°°°

Suasana hari Senin menjadi satu suasana terburuk sendiri untukku. Aku lebih suka kembali ke hari Minggu dan bersantai seharian penuh di dalam rumah. Aku baru saja sampai di sekolah dan seperti biasa koridor utama di sini selalu ramai. Aku cenderung suka menghindar dari banyak orang yang berlalu lalang dan aku terus berjalan hingga aku tiba di depan kelasku. Aku tak siap.

Bertepatan langkah keduaku memasuki ruangan ini, suasana yang tadinya begitu ramai tiba-tiba langsung menghening. Orang-orang mengalihkan semua pandangannya ke arahku dan yang kulakukan hanya bisa menundukkan kepala selagi aku terus berjalan menuju bangkuku di barisan belakang.

Ya Tuhan, aku tidak siap!

"Jang Hyesang! Bibirmu itu kenapa?"

Aku mendengar suara salah satu dari mereka memanggilku. Aku tak berkutik dan tak pernah sekalipun menatap pada mereka. Lalu tak lama, suara tawa melepas begitu cepat mengisi segera penjuru ruangan ini dan tentu saja suara itu ditujukan untukku.

"Lihatlah bibirnya, kau seperti badut di tamah bermain yang terlihat bodoh!"

Mataku terpejam dan firasatku berkata benar. Kali ini aku melakukan hal yang salah lagi dan pasti ini karena liptint yang aku pakai itu. Bibirku langsung mengulum perlahan.

BRUUK!

Ya Tuhan jangan lagi! Aku mohon!

"Permainan apa lagi di pagi hari ini? Hyesang ingin terlihat cantik juga ya?"

monochrome [TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora