Pesta

5.7K 1K 187
                                    

Tutup buku dongengmu sekarang juga. Mimpi burukmu yang paling nyata telah dimulai saat ini.

___________

Hari Minggu. Ini akan menjadi hari yang sangat disayangkan oleh Hyesang. Hanya satu hari untuknya beristirahat dari jadwal sekolah yang sangat padat. Tapi sayangnya, minggu kali ini tak akan ada yang namanya ia bisa tertidur nyenyak.

Hari ini adalah hari yang paling sibuk di antara hari-hari lainnya. Dia masih harus menjenguk ibu lalu dilanjutkan mencari uang sepanjang hari.

Hyesang merenggangkan kedua tangannya. Ini masih terlalu pagi untuk beraktivitas di Minggu yang malas ini. Tangannya sesekali menepuk-nepuk lehernya yang terasa begitu nyeri itu dari kemarin. Padahal dia sudah menempelkan banyak plester pereda nyeri, tapi masih saja rasa sakitnya terus menyerang.

Sambil mengangkat tas punggungnya, Hyesang bergegas keluar dari rumahnya. Jadwal paginya saat ini adalah menemui ibu di rumah sakit. Di luar rumahnya, ia langsung disambut dengan pemandangan Doyoung yang tengah menyiram beberapa tanamannya.

Doyoung yang begitu menyayangi tanamannya. Berkat tanamannya juga, rumah ini terasa hidup dari kesunyian pemiliknya.

Hyesang mengeratkan sekali lagi jaketnya, suhu di pagi ini terlalu dingin padahal ini sudah memasuki waktunya musim panas. Ia harus pergi dari tempat ini segera juga.

"Mau kemana?"

Tubuhnya reflek terkejut dalam diam, Hyesang terkejut, ketika suara Doyoung menyambanginya dengan tiba-tiba.

"Eh, menemui ibu di rumah sakit," ucap Hyesang.

Doyoung segera menaruh penyiram tanamannya, lalu berjalan menghampiri Hyesang.

"Naik apa?"

"Bus."

"Sama siapa?"

"Aku sendirian."

"Rumah sakitnya sudah buka?"

"Sudah."

"Bawaanmu berat?"

"Tidak."

Hyesang baru saja melewati sesi tanya jawab yang Doyoung berikan kepadanya. Tapi, tak berapa lama Doyoung langsung meninggalkannya. Baguslah, ia juga bisa pergi saat itu juga. Hyesang membuka pagar rumahnya segera. Akan lebih baik jika menemui ibu dengan lebih cepat.

TIN TIN

Suara klakson mobil berbunyi nyaring di sampingnya. Hyesang menoleh ke arah kanannya dan mendapati sebuah sedan hitam tengah berjalan di dekatnya.

"Ayo masuk." Doyoung yang berada di dalam mobil itu memberi aba-aba kepadanya untuk segera masuk.

Hyesang terdiam sejenak. "Aku bisa sendirian kok, lagian jaraknya-"

"Biar aku yang antar." Doyoung hanya menatap ke arah depan kaca mobilnya.

Ekspresi Doyoung berubah menjadi dingin kembali. Jika seperti ini Hyesang akan sulit untuk menolaknya. Akhirnya mau tak mau Hyesang segera membuka pintu sedan hitam itu.

°°°°°

Aku baru saja sampai di kamar ibu. Memasuki ke dalam kamarnya, aku langsung disambut dengan beberapa pasien lain yang tengah beraktivitas. Aku menyapa beberapa dari mereka.

Dan di ujung ruangan sana ada ibu yang tengah memandang ke arah luar jendela. Aku tersenyum tipis, sepertinya kesehatan ibu mulai membaik. Langsung saja aku menghampirinya.

"Selamat pagi, Bu," sapaku sambil mendekatinya.

Ibu langsung menoleh ke arahku. Dia tersenyum menyambutku. Aku membuka tas punggungku untuk mengambil beberapa barang dan makanan yang telah kusiapkan untuknya.

monochrome [TERBIT]Where stories live. Discover now