Sakura

7.4K 1.2K 80
                                    

Sejauh mana kau pergi?

Sejauh mana kau berada di dalam sana?

Sejauh mana kau tak terlihat di sana?

_________

Hari yang ditunggu telah tiba. Beberapa jam lagi acara pensi akan dimulai. Mark menatap dari balik panggung acara, penonton di depan panggung benar-benar ramai melebihi ekspektasinya. Ia mendadak demam panggung membayangkan berada di panggung nanti karena ini adalah penampilan pertamanya di atas sana. Mark menarik sekali lagi nafasnya, ia harus tenang karena ini akan berlalu dengan cepat.

Haechan bilang mereka akan tampil di nomor urut kedua setelah penyanyi dari kelas di bawah mereka. Tiga puluh menit lagi pensi akan dimulai. Mark berbalik dan berkumpul bersama teman-teman bandnya, ia sibuk merapikan sekali lagi jas sekolah yang dikenakan. Mereka tak memakai kostum khusus lagian toh ini hanya penampilan sekejap dan berbeda dengan anak teater atau anak cheerleader yang membutuhkannya. Lalu dari belakang tampak terdengar keramaian dari teman-temannya.

"Ini untuk kalian."

Di depan mereka ada Yura, anak teater yang sempat Mark temui dulu bersama Haechan, ia membagikan beberapa makanan kepada mereka. Tak hanya mereka saja, seluruh peserta pensi ia berikan juga. Mark menerima sekotak makanan yang diberikan Yura padanya itu.

"Apa dia selalu seperti ini?" tanya Mark perihal Yura pada Haechan.

"Orang tuanya selalu menyumbang lebih banyak dari kami, setiap tahun ia sering melakukan ini," jelas Haechan.

"Orang tuamu menyumbang juga?" tanya Mark lagi.

Haaechan langsung menunjukkan name tag di jasnya dimana Mark dapat melihat lingkaran biru tipis di samping nama marganya.

"Murid yang memiliki orang tua penyumbang akan mendapatkan ini di jasnya. Kami dapat kelebihan dibandingkan murid reguler dan murid beasiswa," jawab Haechan.

"Tunggu— jadi kita diberi kelompoknya sendiri?"

"Tentu, sebenarnya kita sama saja. Ini dibuat hanya agar guru lebih mudah membagi kelompoknya."

Mark tak ingin bertanya lagi, dia hanya mengangguk dengan penjelasan Haechan itu. Perhatiannya dituju untuk melihat tas kecil yang berisi makanan dari pemberian Yura tadi. Di dalamnya ia dapat melihat sekotak kue beras berbentuk bunga merah muda— sakura.

"Kau dapat kue beras?" Haechan ikut melihat ke dalam isi tas tersebut.

"Kau sendiri tidak dapat?"

"Tidak. Wah.. tumben sekali dia jadi pemilih seperti ini."

°°°°°

Apa gunanya aku bersekolah hari ini?

Jika bukan absen dan ancaman akan diskors dua minggu penuh, aku tidak ingin menginjakkan kakiku di tempat terburuk ini. Hari ini bukan seperti hari biasanya, ini adalah satu hari khusus di bulan musim semi, sekolah mengadakan acara pensi dan bazar di lapangan terbuka secara besar-besaran. Aku tak punya kegiatan yang ingin kulakukan dan aku selalu memikirkan cara untuk kabur setelah absen nanti.

Kelasku sepi karena sebagian anak sudah berkumpul di aula untuk menontoni pertunjukan ataupun memenuhi bazar di lapangan sekolah. Aku berjalan ke sana karena begitu penasaran dengan kondisinya di tahun ini. Tujuanku hanya melihat-lihat saja dan kini aku berakhir di tengah jembatan kecil di dekat keramaian itu. Di sini ramai dipenuhi banyak para pasangan muda untuk menonton gugurnya bunga sakura di atas sungai di bawah sini.

Tentu saja ini romantis dan betapa menyedihkannya aku di tengah-tengah mereka. Mereka berfoto bersama dengan teman lainnya, lalu tertawa ketika mendengar lelucon lucu yang dilontarkan salah satunya dan mereka menikmati cemilan dengan begitu ceria. Aku iri dengan kebahagiaan yang mereka rasakan itu

monochrome [TERBIT]Where stories live. Discover now