🔮
“Jaemin noona!”, seru Jisung begitu keluar dari kelas dan melihat sosok Jaemin yang masih duduk menunggunya.
Gadis cantik itu menoleh, senyuman terkembang di bibir gadis berambut merah muda tersebut. Ia sangat senang setiap kali Jisung memanggil namanya dengan suara cempreng khas anak kecil.
“ini temannya Jisung?”, tanya Jaemin pada sesosok anak kecil seumuran adik sepupunya yang kini menatapnya dengan raut wajah ragu begitu melihat sosok Jaemin.
“iya noona, ini Lele, Lee Chenle, dia teman main Jisung”, Jisung tersennyum lebar sambil menunjuk kearah Chenle yang berdiri tepat di sampingnya, “Lele, ini noonaku, Jaemin noona”
“oh, annyeong haseyo”, Chenle membungkukkan badannya ke arah Jaemin.
“ya, annyeong haseyo, Chenle”, Jaemin tersenyum sambil mengusap puncak kepala bocah itu, “kau sudah di jemput?”
“ya, hyung ada di –oh hyung!”, seru Chenle lalu berlari kearah seseorang yang berdiri di ambang pintu.
Pandangan Jaemin mengikuti arah berlari Chenle dan terkejut melihat siapa orang tersebut.
“Lele jadi anak baik?”, tanya orang itu.
“iya, tadi Lele juga main dengan Jisung”, kata Chenle dengan antusias, “oh, hyung harus berkenalan dengan noonanya Jisung, dia cantik, ayo hyung!”
Chenle menarik tangan besar orang tersebut, yang ditarik pun hanya menurut dan membiarkan bocah kecil itu menariknya ke arah Jaemin yang masih menatapnya tidak percaya.
“annyeong, noonanya Jisung”, kata orang itu sambil memamerkan deretan gigi putihnya, “namaku Mark, Mark Lee, ayo kita mulai dari awal”
Mark menyodorkan tangannya dan menatap gadis dihadapannya dengan tatapan berharap.
“annyeong, hyungnya Chenle”, kata Jaemin sambil memasang wajah datarnya, “namaku Jaemin, Jung Jaemin, kalau begitu mari bersikap seakan kita tidak pernah bertemu ataupun bicara sebelumnya”
Jaemin menjabat tangan Mark dan langsung melepaskannya sedetik kemudian. Ia lalu menoleh kearah Jisung yang menatapnya polos.
“Jisung, ayo kita pulang”, gadis itu segera melangkah meninggalkan Mark dan Chenle yang masih berdiri di tempatnya.
“good bye, Lele”, Jisung melambaikan tangannya kearah Chenle yang langsung dibalas oleh bocah itu.
“good bye, Ji!”, seru Chenle dengan suara nyaringnya.
Mark hanya terdiam menatap punggung sempit gadis yang berjalan sambil menggandeng tangan kecil teman sepermainan Chenle. Apa dia salah bicara tadi?
🔮
“noona kenal dengan hyungnya Chenle?”, tanya Jisung yang menatap Jaemin polos.
“tidak, noona tidak mengenalnya”, jawab Jaemin yang masih sibuk memilih susu untuk Jisung.
“tapi tadi sepertinya Mark hyung mengenal noona?”, tanya bocah yang sedari tadi duduk diam di dalam troli yang Jaemin bawa.
“tidak, sayang, noona tidak mengenalnya”, jawab Jaemin datar, “Jisung minum yang mana di rumah kemarin?”
Jaemin menyodorkan dua kotak susu bubuk yang berbeda merk kepada Jisung, bocah itu pun memilih kotak di tangan kanan Jaemin.
Keduanya kembali mengelilingi super market untuk membeli kebutuhan bulanan mereka. Jaemin tidak pernah terbiasa memesan makanan cepat saji, ia akan menyempatkan diri memasak terutama jika sepupu kecilnya datang menginap. Ia hanya akan memesan makanan cepat saji jika bersama Haechan.

YOU ARE READING
Cursed Destiny [MarkMin] ✔
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika tau dirimu terikat dengan sebuah kutukan berusia 150 tahun? Lari? Tidak peduli? Atau malah mencari taunya? ⚠WARN⚠ - BxB - Genderswitch - Typos - No children under 17