🔮
“Lucas!”
Yang dipanggil menoleh kearah sumber suara, netranya menangkap sosok seorang gadis yang sedang menggendong seorang anak kecil berusia 5 tahun. Senyuman Lucas mengembang begitu ia mengenal siapa gadis itu.
“hei, my love!”, Lucas merentangkan tangannya seakan menyuruh orang tersebut untuk memeluknya.
Tapi bukan pelukan dari sang kekasih yang ia dapat, melainkan pelukan koala dari anak kecil yang tadi ia lihat.
“mwoya?! Yak, Lee Chenle, aku tidak memintamu yang memelukku!”, kata Lucas dengan nada kesal yang dibuat-buat.
“tapi Haechan noona tidak mau memeluk Lucas hyung”, Chenle melipat tangannya di depan dada dan menatap Lucas mengejek.
Haechan tersenyum manis begitu Lucas menatapnya sedih. Ia senang menjahili Lucas seperti ini, karena biasanya kekasihnya itu yang akan menjahilinya atau Chenle.
“mana Mark oppa?”
“i-itu...”
“aku baru dari kantin”, suara itu membuat Lucas mendesah lega dan Haechan melebarkan senyumnya.
Mark berjalan ke arah mereka sambil menenteng sebotol susu pisang, sebagai bukti kalau ia baru saja pergi ke kantin untuk membeli susu. Tidak lebih.
“Lele juga mau susu!”, Chenle menunjuk susu pisang di tangan Mark dan menatap Haechan dengan tatapan memohon.
“tapi Lele baru makan, lho. Bagaimana nanti kalau muntah?”, Haechan menatap Chenle khawatir.
“tapi lele ma-”, kalimat Chenle terpotong saat ia merasakan sebuah benda menempel di pipi bulatnya.
Itu Mark yang mengeluarkan sebotol susu pisang lain dari dalam tasnya dan menempelkannya di pipi Chenle. Tanpa berpikir dua kali, bocah itu pun mengambil susu tersebut dan langsung meminumnya dengan wajah yang teramat senang.
“oppa!”, Haechan melotot kearah Mark yang kini terkekeh.
“pokoknya kalau nanti Lele muntah, oppa yang tanggung jawab”, lanjut gadis itu sambil mencubit pinggang Mark yang membuat laki-laki kelahiran kanada itu meringis.
Begitu pula Lucas, ia ikutan meringis begitu melihat Mark dicubit. Ia tau seberapa sakit cubitan sang pujaan hatinya tersebut.
“Aw!! Sakit, Hyuk!”, Mark mengelus pinggangnya yang sekarang masih ngilu, “kau bilang hari ini free? Kenapa ke kampus?”
“aku mau mengambil tugas, oppa mau kemana?”
“aku mau ke JYP. Oh ya, kau kesini naik kendaraan umum kan?”, Haechan mengangguk, “nih!”
Mark memberikan kunci mobilnya kepada Haechan yang malah bingung.
“lalu oppa bagaimana nanti?”
“aku akan ikut Lucas karena kita searah, masalah pulangnya nanti aku naik kendaraan umum saja”, Mark tersenyum membuat Haechan menganggukkan kepalanya mengerti.
“hati-hati menyetirnya nanti”, lanjutnya lalu menatap Haechan khawatir.
Haechan mengangguk, ia tau Mark mungkin saja merasa trauma karena entah sudah berapa kali kakaknya itu melihat kecelakaan didepan matanya sendiri. Ia pun berpamitan dengan Mark dan Lucas untuk masuk ke kampus karena ia juga kesana karena ada janji dengan dosen.

YOU ARE READING
Cursed Destiny [MarkMin] ✔
FanfictionApa yang akan kau lakukan jika tau dirimu terikat dengan sebuah kutukan berusia 150 tahun? Lari? Tidak peduli? Atau malah mencari taunya? ⚠WARN⚠ - BxB - Genderswitch - Typos - No children under 17