BAGIAN PERTAMA

400 18 0
                                    


"Diam bukan berarti sunyi, kosong bukan berarti tak ada"

*****

"happy reading"

*****

Hari pertama dalam pembelajaran baru di Sma Rafflesia. Banyak pelajar yang masih santai karena belum ada pembelajaran pada hari pertama masuk sekolah.

Beberapa diantaranya ada yang masih berpencar dan juga tak ketinggalan untuk kumpul di kantin sekolah karena menurut mereka kantin adalah surganya di sekolah.

"Rea kita kemana lagi nih." tanya Livia mulai yang angkat suara. Ia daritadi sudah tak tahan mengikuti temannya itu yang slalu berkeliling sekolah entah tau apa tujuannya.


"hmm,bentar Vi." jawab Rea dan diiringi anggukan oleh Livia.

"nah kita duduk di sini aja Vi" Rea mulai berkata dan mempersilahkan duduk.

Seketika Livia langsung terduduk lemas dibangku kantin, "haduhhh akhirnyaa..."

Livia yang tadinya memang sudah capek mengikuti. Di mana mereka? Ya surga sekolah, yaitu kantin.

Livia mengeryit, "cari siapa Re?" tanyanya karena melihat Rea sedang seperti mencari seseorang di kantin.

"hhmm cari..." Rea berpikir, "cari mbak kantinnya lah, gue haus mau minum" jawab Rea yang kemudian langsung berdiri dan memesan minuman. Livia pun hanya mengangguk dan kebingungan karena gelagat Rea yang tak seperti biasanya.

Brukk.......

"aduh! jalan tu pake mata dong, sakit ni!" bentak Rea kesal, ia terjatuh karena ada seseorang yang menabraknya saat hendak membayar minuman.

Saat ia bangkit malah terkejut karena yang menabraknya itu adalah orang yang dicarinya dari tadi.

"eh kak, aduh maaf tadi aku yang gak ngeliat, maaf ya" kemudian Rea langsung pergi menghampiri Livia yang tadi ditinggalkannnya sendirian.

"kamu kenapa Re? kok kayak orang abis lari jauh aja, kecapekan banget gitu" ucap Livia kebingungan.

"aduh Vi mati gue, mati banget!" Rea yang menjawab sambil melihat kak Ezra. Ya, yang ditabrak oleh Rea tadi adalah kak Ezra, the most wanted di sekolah dan salah satu anggota geng yang popular juga.

Livia pun melihat kearah mata Rea yang dia tuju dan benar saja, ternyata sahabatnya itu masih menyukai orang yang sama saat seperti pertama masuk sekolah dulu.

kak Ezra waktu itu adalah salah satu osis yang mengurusi kegiatan MOS saat Livia dan Rea masuk sekolah dulu dan bahkan kak Ezra juga yang menjadi pembimbing di regu mereka.

Banyak sekali yang tertarik dan bahkan mengidolakan ketampanan kak Ezra. Tetapi yaa tetap begitu, kak Ezra tak memperdulikan mereka karena ia termasuk orang yang tak suka dikejar melainkan menurut ia wanita itu tugasnya hanya menunggu dan biarkan lelaki yang berusaha mengejar.

"haduhh Re kayaknya kamu itu perlu cari yang lain aja deh, liat tuh." Livia mengarahkan telunjuknya, "dia itu populer dan kamu itu banyak saingan kalo deket sama dia, yakin dapat respon?" Livia tersenyum sinis ke Rea karena tak mengerti lagi sama sahabatnya ini kalo udah suka pasti susah berpaling.

Tetapi Rea tak perduli dan bahkan dia berpura-pura tuli akan apa yang Livia katakan barusan.

"BODO!"

*****

Kring.........

"Woy kebersihan! hari ni belum pada belajar" ucap Haqi, ketua kelas 2 Ipa 1.

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu