BAGIAN KEEMPAT

168 12 0
                                    

"happy reading"

*****

Kring..kringg...kring.....

" perhatian untuk seluruh siswa dan siswi harap segera berbaris di lapangan karena akan ada pengumuman"

seorang guru mulai berbicara yang dapat terdengar dari microphone sekolah.

Tak lama untuk mengumpulkan seluruh siswa siswi yang ada di sekolah karena tak berselang lama dari suara microphone ternyata siswa dan siswi langsung berbaris dengan rapi di lapangan.

"okelah anak-anak dengarkan pengumuman yang akan diucapkan oleh ketua osis kita." sang bapak kemudian menoleh dan mulai lanjut berbicara lagi,  "kepada Kenneth Akbar, bapak persilahkan"

Ken langsung menggantikan posisi berdiri pak guru dan mengatur microphone sebelum berbicara

"hai teman-teman, tak banyak yg saya sampaikan jadi di sini saya akan menyampaikan dua pengumuman penting yang akan kita selenggarakan pada minggu ini. pertama kita akan mengadakan kemah di wilayah puncak yang dimulai pada tiga hari kedepan yang diikuti oleh seluruh siswa siswi yg berminat saja tapi saya mewajibkan untuk calon osis beserta pengurusnya untuk ikut karena kita akan menyelenggarakan satu lagi acara kita pada malam terakhir di puncak yaitu pesta perpisahan untuk mengurus osis lama" ucap ken.

"baiklah hanya itu yg saya sampaikan, terima kasih" kemudian dia langsung keluar dan juga barisan juga ikut bubar.

"Ken!" tiba tiba Ezra memanggilnya.

"hai Ezra, ada apa? " tanya Ken.

"hmm itu, anuu" ucap Ezra bingung harus berkata apa pada Ken kalau Livia kemarin jadi korban tabrak lari.

"apasih lo gak jelas"

"Livia ditabrak orang" celetuk Devan tiba tiba datang,

"Apa! Kok bisa? " tanya Ken terkejut,

"dia kemaren gak mau diantar sama gue, jadi dia mau pulang sendiri"

"brengsekk lo! Gue kan udah nitipin dia sama lo" ucap Ken yg telah marah kepada Devan karena tak amanah menururnya

"yaa dia nya gak mau, emang gue harus maksa? gak juga kan" jawab Devan dengan entengnya.

Ken terdiam "benar apa yg dikatakan Devan kalau Livia gak mau, devan juga bisa apa. Tapi Livia sangat keras kepala. Kalau aja dia mau nurut pasti gak bakalan kejadian kayak gini" ucap batin Ken

"sekarang Livia dirawat dimana? " tanya Ken kepada Devan

"dia dirawat di Rs. Bhayangkara "

Ken seketika langsung pergi meninggalkan mereka, jangan ditanya karena sudah pasti jelas Ken akan ke rumah sakit menjenguk adiknya.

"kayaknya gue mau move on aja deh Dev" celetuk Ezra tiba tiba saat Ken sudah pergi

"hah? Emngnya lo suka sama siapa? " tanya Devan

"Livia"

"yaudah lo move on gih." suruh Devan, "noh lo gak liat pacarnya care banget sama dia" jawab Devan yg berbohong kalau bilang Ken dan Livia itu berpacaran padahal tidak

entah apa yg ada di fikiran Devan tapi menurutnya alangkah baiknya kalau Ezra tak suka sama Livia.

****

"re livia mana" tanya alde

"gak tau, emang gue emaknya" jawab rea jutek

"lo kan temennya masa gak tau sih"

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Where stories live. Discover now