BAGIAN LIMABELAS

105 9 0
                                    

"happy reading"

*****

"gue mau nembak dia di acara ulang tahun lo besok"

"yakin dia bakal terima?" ucap ezra tak yakin

"dia bakalan terima. Tapi... hanya ada satu alasan yang buat dia nolak gue nanti"

"apa?"

"sahabatnya. Rea"

ezra tak mengerti apa ucapan devan tapi menurutnya ini ada hubungan dengan janjinya dengan livia waktu itu, apa devan tau atau livia yang memberi taunya

"kok rea?"

"iya karena rea... "

"woy kok pada diluar" potong ken sebelum devan menyelesaikan ucapannya

"masuk yuk" lanjut ken

"hmm iya iya" ucap devan

ezra sebenarnya digantung rasa penasarannya akan ucapan devan yang belum terselesaikan tadi, tapi mau tak mau dia harus menahan itu.

"lain kali deh gue tanyain lagi ke dia" ucap ezra kemudian ikut masuk

"gimana sama acara lo besok?" tanya ken kepada ezra

"tenang. Kita santai aja soalnya semua acara udah di heandle sama nyokap gue"

"yah lo gak mau bantuin apa gitu"

"iya, masa nyokap lo kerja sendirian gitu. Mana lo santai aja gini lagi" celetuk devan kemudian

"eh udah ah kalian gak usah pada protes, mama gue aja gpp. Lagian dia banyak kok asisten buat disuruh-suruh"

"hmm iya anak mami" goda ken

"yehh noh anak mami" lempar ezra ke devan

"loh kok gue?"

"iya. Lo kan anak mami" ucap ezra meledek

"oh iya livia tadi mana?" lanjut ezra bertanya

"dikamar, istirahat"

Kemudian ezra melihat-lihat sekitar dengan matanya

"kenapa lo?" tanya ken

"ceritanya nih berdua lagi sama livia dirumah? Nyokap kemana?"

"lo kayak gak tau orang tua gue aja ahh"

Ezra mengangguk tanda paham kemudian handphone miliknya bergetar

"eh bentar ya gue angkat telepon rea" ucap ezra kemudian keluar

"ya re, kenapa?"

"kamu dimana? Kan tadi aku suruh kerumah dita" ucap rea via telepon

"hmm aku dirumah ken"

"loh kok malah kesana sih. Kan...."

"iya iya aku kesana ya, kamu tunggu bentar" ucap ezra sebelum rea menyelesaikan ucapannya kemudian ia langsung menutup telepon

"bro gue cabut duluan ya"

"kemana? Cepet amat"

"rea udah nungguin gue"

"hmm iya iya deh"

"hmm ken gue boleh nyamperin livia gak?" ucap devan setelah ezra pergi

"yaudah sono tapi jangan lama-lama. Adek gue mau istirahat"

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Where stories live. Discover now