BAGIAN DUAPULUHTIGA

87 7 0
                                    

"happy reading"

*****


Di cafe....

dita, livia dan rea makan di cafe sepulang sekolah sebelum pulang ke rumah

"vi soal tadi gimana?" tanya rea

"aku gak sempat tadi re, dirumah nanti ya"

"apaan sih?" tanya dita heran

"itu rea.... "

"kepo lu" celetuk rea memotong ucapan livia

"gue nanya doang kali, pake rahasia segala lo. Ntar juga gue bakalan tau"

"pulang yuk, udah mau sore nih" ajak dita kemudian

"yaelah santai aja kale, biasanya juga malem pulang" ucap rea

"lo enak bokap sama nyokap lagi di luar. Lo gak pulang juga bakalan gpp, lah gue? Bisa abis gue sama bokap. Udah ah ayo" ajak dita

"yaudah. Vi ayo pulang"

"kalian duluan aja deh, aku masih mau disini bentar"

"yaudah hati-hati tapi ya, kita duluan"

"iya gpp kok"

Belum lama selepas dita dan rea pulang livia langsung bergegas meninggalkan cafe juga untuk pulang. Tapi saat keluar cafe livia tak sengaja bertabrakan dengan rahman

"awwww"

"livia?" ucap rahman kemudian membantu livia bangkit

"kamu gpp kan?"

"gpp kok rahman"

rahman melihat lihat ke dalam cafe "kamu sendiri?"

"tadi bertiga sama rea, dita. Tapi mereka udah duluan pulang"

"pacar kamu mana?"

"aaaa ituu... " livia kebingungan menjawab karena dia dengan devan sekarang lagi ada salah paham

rahman mengangguk paham "yaudah gimana kalo aku anter pulang ya, udah sore ntar kemaleman lagi kamu dijalan"

"yaudah yuk"

kemudian rahman mengantarkan livia ke rumah

"masuk dulu rahman" tawar livia

"gak usah vi, udah mau magrib. Gak enak kalo bertamu"

"livia?" tiba-tiba ternyata devan telah dirumah livia lebih dulu sebelum livia pulang

"lo ngapain sama dia?" tanya devan

"Tadi dia sendiri pulang makanya aku anter dari pada ada apa apa dijalan" ucap rahman

"vi aku pamit ya"

"iya rahman"

Setelah rahman pulang livia langsung masuk ke rumah tanpa berbicara apapun ke devan

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Место, где живут истории. Откройте их для себя