BAGIAN KELIMA

138 13 0
                                    

"happy reading"

*****

"livia! devan! .. Kalian lagi ngapain" tiba tiba saja ada yg datang masuk ruang rawat

"kak ezra, rea" ucap livia

Rea merangkul livia karena panik mendapat berita dari kak ezra kalo livia ditabrak orang kemarin.

Yaa ini yg mau ezra tunjukin ke rea waktu di sekolah tadi, ezra yakin kalo rea belum tau kondisi livia karena kemarin juga livia gak pegang handphone .

"livia lo gpp? " ucap rea

"gpp kok re, ini udah boleh pulang kok" jawab rea

"oh ya lo kok bisa disini dev? " tanya ezra kemudian.

Ezra bingung kenapa devan bisa tiba tiba nemanin livia, apa atas suruhan ken? Atau memang inisiatif devan sendiri? Ahh tapi tak mungkin karena devan orangnya gak suka buang buang waktu buat nungguin cewek yg bukan siapa siapanya devan.

"yaiyalah gue disini, kan gue bolos tadi" ucap devan ngasal

"Vi, ken udah ada tdi di ruang administrasi, kita disuruh dia antar lo ke mobil" ucap ezra

"yaudah vi sini gue dorongin ya, kursi rodanya" ucap rea kemudian dia membawa livia keluar

"lo suka livia? " celetuk ezra tiba tiba.

"ingat dia udah punya ken" lanjut ezra lagi.

Memang ezra belum tau kalau livia dan ken itu saudara, ezra hanya tau kalau ken dan livia itu pacaran.

devan hanya tersenyum sinis ke ezra "iya iya gue tau livia pacar ken, tapi ngapain juga gue suka sama cewek kayak livia, bukan tipe gue banget" ucap devan.

Lagi lagi devan berbohong kepada ezra dengan bilang bahwa ken dan livia itu berpacaran, entah apa maksud devan tetapi dia tak mau memberi tau ezra tentang itu. Apa devan mulai tertarik sama livia?

****

Semangat pagi menyambut siswa siswi sma raflessia, pagi hari yang mendukung dengan sinar mentari yang cerah. Persiapan untuk acara ke puncak pun juga tak terhalang akan cuaca, sekitar jam 07.30 bis yang akan membawa para siswa dan siswi pun telah siap.

"gimana udah semuanya ken? " tanya seorang guru

"sudah pak, tinggal nunggu teman-teman yg lainnya"

"yaudah kalau gitu bapak tinggal sebentar, ntar nanti kamu yg urus kalau semua teman teman kamu udah pada datang semua"

"baik pak" jawab ken kemudian bapak guru pergi menuju bis untuk para guru yg telah disediakan.

Tak seperti ken yg sibuk menyiapkan keberangkatan ke puncak, livia terlihat tenang dan bahkan dia masih duduk santai di bawah pohon dekat bis diparkirkan.

"rea ntar aku di jendela ya" ucap livia kepada rea.

Livia memang kalau berpergian pasti ingin di jendela, alasannya karena dia mau melihat pemandangan saat dijalan

"hhmm vi, lo sendiri gpp ya, gue udah janji buat duduk berdua sama kak ezra" ucap rea dengan mengeluarkan senyum pepsodent nya.

"yahh kok gitu" ucap livia cemberut.

"yaudah deh iya, gpp" lanjut livia.

Rea memang telah cerita kalau dia sudah berpacaran dengan ezra sang dambaan hatinya itu kepada livia pada saat semalam di rumah livia karena kebetulan rea semalam menginap di rumah livia tetapi rea tak menceritakan tentang alasan kak ezra menembaknya karena menurutnya livia tak perlu tau.

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Where stories live. Discover now