BAGIAN DELAPANBELAS

94 8 0
                                    

  "happy reading"

*****

"iyalah ma. Mereka lagi sibuk aja makanya jarang main"

"bagus. Persahabatan itu penting sayang, karena mereka itu juga udah seperti keluarga yang slalu memberi support dan juga semangat buat kita. Mama gak mau ya denger kalian berantem apalagi karena cewek, mama gak mau denger!" ucap mama

Devan terdiam kemudian melihat livia yang juga terdiam karena ucapan mama alya. Karena belum lama ini devan sering bertengkar dengan ezra karena livia.

"oh ya livia mau nginep gak sama tante" tawar mama alya

"maaf tante livia gak bisa soalnya ntar abang ken sendiri dirumah" tolak livia halus

"hmm oke gpp. Tapi lain kali kalo tante pulang ke jakarta kamu nginep ya"

"iya tante"

"oh ya kalian udah jadian belum?" celetuk mama alya bertanya

"mama! Apaan sih kepo sama urusan anaknya" potong devan

"ya gpp dong. Kan mama cuman nanya, emang salah" jawab mama

Mama alya memutar badannya menghadap livia "Gimana livia? Devan ada nembak?" tanyanya

Livia bingung harus jawab apa. Sejujurnya devan sudah ada nembak livia di pesta ezra, dan bahkan terbilang romantis dan juga disaksikan banyak orang. Tapi sayangnya waktu itu livia menolak devan karena faktor janjinya ke ezra dan juga cellia yang sering dengan devan

"udah mah. Kita udah pacaran kok" celetuk devan karena tak ada jawaban dari livia

"oh ya? Wah bagus dong. Mama senang dengarnya" ucap mama "Livia tante titip devan ya selama tante gak dirumah. Tante percaya kalau sama kamu devan pasti senang terus deh, gak bakalan kesepian" lanjut ucap mama

Livia awalnya kaget tapi devan memberi kode agar menjawab iya apa yang mama ucap agar tak curiga "iya tante. Livia bakal temenin kak devan terus kalau tante gak disini"

Cukup banyak yang livia, devan dan mama alya bicarakan. Livia juga merasa nyaman karena mama alya sangat terbuka dan ramah jadi livia juga tak canggung kalau harus berbincang.

"hmm vi udah mau jam 8 lewat. Gue anter pulang ya" ucap devan karena sudah lama livia dan mama alya mengobrol

livia mengangguk "yaudah tante livia pamit pulang ya"

"yaudah hati-hati ya" kata mama

******

Keesokannya....

"pagi semua! Hai dev" sapa cellia di saat devan lagi mengobrol asik sama ken dan ezra

"siapa dev?" tanya ezra

"cellia. Anak kelas sebelah" jawab devan

Ezra paham mengangguk "tumben. Biasanya cuman livia doang"

ken langsung menapuk bahu ezra "lo ngomongin livia padahal disini jelas ada abanganya"

"sorry kale gue cuman ngomong biasa"

"hhmm boleh gabung gak?" pinta cellia

ken, devan dan ezra saling kontak mata karena ini bukan hal yang biasa ada cewek ikut gabung ke perkumpulan bertiga mereka

Arti Sebuah Rasa [ THE END ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang