Part 22 ( Reality!!!)

27.8K 1.4K 440
                                    

Besok aku gk up ya readers tersayang....
-----------------------------------------------------------

Pemain Putra Alingga Chandra
Sisy Queen Dirga
Gisell laura Wijaya (Mami Sisy)
Mark George Chandra (Papa Ali)
Sharon Natha Chandra (Mama Ali)

NO COPAS NO BULLY

....

....

"Sisy jadi lu bisanya apa?" umpat Ali menahan kekesalan.

"Koleksi cowok cakep," jawabnya seenaknya tanpa peduli pada rona wajah Ali yang tiba-tiba berubah horror.

"Oh cowok ya! Gak pa-pa sering-sering-sering aja mancing amarah gua meledak paling gua bikin koma kek cowok lu yang dulu, siapa namanya Bara trus satu lagi siapa..., itu anak esempe tuh..Erwin, auh ah gak urus gua," cerocos Ali kemakan emosi.

Sisy tiba-tiba mengulum sendoknya sendiri mengingat kejadian satu bulan yang sangat menyakitkan itu. Dia hampir trauma karena ulah Bara untungnya ada Ali yang cepat menolongnya.

Setelah kejadian itu Bara harus menjalani operasi panjang dan berkali-kali di punggung, tangan, dan kakinya. Rahang hidungnya juga patah. Yap, untungnya juga Orang tua Bara emang tajir jadinya dia bisa operasi di Singapura dan sekarang dia masih tidak sekolah mungkin sampai sebulan lagi.

Ali benar-benar tidak main-main kalau menghajar orang sampai di buat koma tuh cowok.

"Lu kalo marah jangan di bikin koma juga kali, kalo anak orang mati gimana?"

"Bagus dong mati tinggal kubur doang!" jawab Ali enteng.

"Idih sadis banget sih lu!"

"Sadisan mana sama tuh cowok yang mau ngerebut milik gua! Gua aja belom pernah jebolin lu! Enak aja mau di golin gawang gua, cari mati tuh orang!"

"Hah?" Sisy yang memang polos kebangetan cuma bengong dengan arah omongan Ali. "Kok jadi nyasar ngomongin bola sih! Kan tadi gak bahas itu,"

Ali menghembuskan nafasnya, menepuk jidatnya, "Sisy jangan mulai lagi deh polosnya," umpat Ali kesal.

"Polos? Kok ngatain gua polos trus sih! Gua gak polos ya!"

"Yup! Gak polos cuma oon! Cepetan abisin sarapan lu! Mau berenang gak?!" Ali sudah benar-benar selesai sarapan. Menyilangkan tangannya di dada menyandarkan punggungnya di kursi. Masih menetap Sisy dengan tatapan horror.

"Iya bawel," Sisy mengunyah sarapannya dengan malas.

"Masih suka selingkuh di belakang gua lu?" tanya Ali dingin.

Sisy menghentikan sendoknya yang mau masuk ke mulut mungilnya. Dia melirik Ali lalu berfikir, dan menggeleng cepat.

"Nggak!" kali ini Sisy jujur. Dia udah mutusin semua cowoknya. "Gua udah mutusin semua cowok gua. Se-mua-nya."

"Semua," cicit Ali dengan tatapannya yang tajam.

Sisy mengangguk mantap, "Iya semua, sembilan cowok gua termasuk Bara,"

BRAK!!

Ali tiba-tiba berdiri menggebrak meja dan mencondongkan wajah shock nya ke arah Sisy. Matanya memandang tajam tepat ke mata hazel itu.

"BERAPA?"

Mata Sisy berkedip-kedip bingung melihat Ali yang shock.

"Lu ngomong berapa barusan?"

KeGATELaN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang