Cukup lama laki-laki itu mematung dan tersadar saat ada yang memanggilnya.
"Tuan, tidak apa-apa?" tanya Zia sambil melambaikan tangannya di depan laki-laki itu dan laki-laki mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Ah, aku tidak apa-apa. Iya namaku Min Yoongi, tapi aku bukan seorang idol" gugup Yoongi tapi masih bisa di tutupi dengan suaranya yang dingin.
"Ah, sudah ku duga. Memang nama Min Yoongi bukan Suga BTS saja" kata Zia sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Yoongi menghelah nafas lega, wanita di depannya mempercayai perkataannya.
"Oh ya sudah, saya pergi dulu kalau begitu. Selamat tinggal" pamit Zia dan membalikkan badannya. Namun, saat akan pergi tangannya dicekal oleh Yoongi.
"Eoh, kenapa tuan?" tanya Zia heran sambil melihat tangannya yang dicekal oleh Yoongi, Yoongi yang melihat tangannya yang masih memegang tangan Zia pun melepaskannya dan menggaruk tengkuknya tidak gatal.
"Emm, apa kau suka kopi?" tanya Yoongi dingin dan singkat. Dia memang seperti itu pada orang asing.
"Emm, aku suka kopi. Kopi apa saja aku suka. Kenapa tuan tanya itu?" tanya Zia heran pada Yoongi yang bertanya tentang kopi."Aku ingin mentraktirmu secangkir kopi di coffeshop langganangku sebagai bentuk terima kasihku" balas Yoongi.
"Em baiklah, apa tempat itu jauh?" tanya Zia sedikit canggung.
"Tidak jauh, tempat itu ada disebrang bangunan itu" tunjuk Yoongi bangunan yang tidak jauh dari mereka.
"Baiklah, ayo pergi" balas Zia riang, Zia tidak akan pernah menolak traktiran selagi gratis. Prinsipnya selagi ada yang gratis kenapa harus ia tolak.
Mereka pun pergi ke coffeshop yang dibilang Yoongi. Tidak lama, mereka telah sampai. Suasana coffeshop itu sangat tenang dengan interior yang sangat memukau dan dari arah pintu sudah tercium aroma coffe yang memabukkan.
Yoongi terlebih dahulu melangkahkan kakinya ke dalam. Tapi Zia tetap diam di pintu masuk karena masih menikmati kekagumannya dengan interior yang ada. Zia juga seorang penikmat seni yang estetik seperti interior coffeshop.
"Ayo nona, kenapa kau diam di situ?" kata Yoongi yang menyadari gadis di nelakangnya masih berada di pintu masuk.
"Ah, iya" Zia tersadar dari kegumannya. Dan menghampiri Yoongi. Mereka berdua duduk di sudut coffeshop yang langsung mengara ke arah jalan raya. Tidak lama mereka duduk dan pelayan datang.
"Permisi, tuan dan nona ingin pesan apa?" tanya pelayan ramah.
"Kau ingin pesan apa?" tanya Yoongi pada Zia.
"Terserah, kan tuan yang mentraktirku" balas Zia sambil tersenyum pada Yoongi.
"Satu coffe late dan kue" balas Yoongi pada pelayan itu.
"Tidak ada tambahan lagi, tuan" tanya pelayan itu lagi.
"Tidak ada, terima kasih" balas Yoongi singkat.
Tidak lama pesanan itu datang. Dan sudah berada di depan Zia.
"Tuan tidak pesan juga?" tanya Zia mengernyit heran.
"Tidak, aku sudah minum kopi tadi" balas Yoongi, sebenarnya dia juga ingin pesan tapi dia tidak ingin identitasnya terungkap.
"Ohh, baiklah" balas Zia dan mulai meminum kopinya. Dan wajah Zia berubah.
"Wahh, ini sangat enak" puji Zia sambil menyeruput kopinya lagi.
Dan dibalas senyuman oleh Yoongi dibalis maskernya."Ohh iya, aku belum memperkenalkan diri, namaku Zia Angelina Kim, tuan" kata Zia memperkenalkan diri. Dan dibalas dengan anggukan oleh Yoongi.

YOU ARE READING
LIMERENCE (BTS FF/ Suga FF) (END)
FanfictionZia Angelina Kim seorang fangirl yang awal ingin berlibur di rumah neneknya yang berada di korea, tidak sengaja bertemu dengan idolanya. Bagi Zia ini adalah keberuntungan yang tidak pernah dia bayangkan. Bisa bertemu dan berhubungan dengan idolanya...