Balek lagi dengan authorrr
Jangan lupa vote dan komen
Happy reading
Sayang readers
Typo bertebaran
###################################
Brak…
Zia menutup kasar pintu apartementnya, tubuhnya seketika tersungkur ke lantai tak mampu menahan tubuhnya. Zia merasa lemah dan detik itu juga tangis Zia keluar.
"Hiks… hiks…" tangis Zia menelungkupkan dirinya bersandar di pintu.
"Kau bodoh Zia hiks…"
"Sudah jelas aku dengannya tidak akan pernah bersatu"
"Mana mungkin dia mencintaiku hiks… aku terlalu bodoh hiks…"
"Sadarlah Zia sejak awal semua ini sudah salah hiks… dia hanya main-main saja"
Drtttt…. Drttt.…
Terlihat panggilan masuk, Zia melihat Jungkook menelpon namun Zia hanya mengabaikannya tanpa berniat mengangkat panggilan masuk dari Jungkook. Saat ini Zia hanya ingin sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di tempat lain, Yoongi berjalan sepoyongan dan tercium bau alkohol di tubuhnya. Yoongi menyusuri lorong menuju apartementnya sesakali terjatuh karena tidak bisa menjaga keseimbangannya. Setelah berada didepan apartementnya, Yoongi memasukan password apartementnya.
Pip… pip… clek…
Yoongi masuk kedalam apartementnya dan disambut oleh Jiyoon dengan raut khawatir.
"Yoongi-ah" Jiyoon segera menghampiri Yoongi dan seketika Yoongi ambruk dan untungnya Jiyoon segera menangkapnya lalu memapah Yoongi ke dalam kamar Yoongi.
Setelah sampai didalam kamar, Jiyoon segera meletakkan di tempat tidur. Yoongi terlihat mengnggumam tidak jelas dan Jiyoon mengabaikan itu lebih memilih membuka sepatu Yoongi.
Jiyoon melihat Yoongi bergerak gelisah dan berkeringat. Jiyoon semakin khawatir dengan keadaan Yoongi.
"Kau sebenarnya kenapa?" Ucap Jiyoon khawatir. Jiyoon mengusap kening Yoongi dan merasakan panas. Yoongi terkena demam.
Jiyoon menjauhkan tangannya dari kening dan ingin memgambil kompres untuk Yoongi agar demamnya turun. Namun, tangan Jiyoon dicekal dan ditarik oleh Yoongi hingga Jiyoon terduduk kembali.
"Jangan pergi" lirih Yoongi dengan mata masih tertutup.
"Aku hanya mengambil kompres untukmu" balas Jiyoon.
"Jangan pergi, Zia" igau Yoongi membuat Jiyoon tercekat.
"Aku tidak ingin hubungan kita berakhir"
"Aku sangat mencintaimu" lirih Yoongi mengeratkan genggamanya pada Jiyoon dan Jiyoon hanya diam.
"Maafkan aku Zia, kembalilah padaku. Aku mohon" ucap Yoongi terlihat meneteskan airmatanya dengan mata yang masih tertutup
"Apa kau sangat mencintainya sampai kau seperti ini, Yoongi-ah" lirih Jiyoon mengusap rambut Yoongi.
"Wanita itu pasti sangat beruntung memiliki cintamu" ucap Jiyoon tersenyum sangat tipis bahkan sampai tidak terlihat.
Keesokan harinya, Yoongi terbangun dari tidurnya dan merasakan sesuatu lembab ada dikeningnya. Yoongi segera mengambilnya dan ternyata itu adalah kompres.
Yoongi mencoba menegakan tubuhnya namun kepalanya terasa pening. Sepertinya Yoongi terlalu banyak minum kemarin
"Arghhh, kepalaku" ringis Yoongi memegang kepalanya.
"Eoh, kau sudah bangun" ucap Jiyoon membuka pintu kamar Yoongi membawa nampan berisi semangkuk sup jagung dan air putih.
Jiyoon duduk disamping tempat tidur Yoongi setelah meletakkan nampan tersebut di nakas. Jiyoon menyentuh kening Yoongi dan merasa demam Yoongi telah turun.
"Syukurlah demammu telah turun" ucap Jiyoon tersenyum lega lalu mengambil sup jagung. Sementara Yoongi hanya diam menatap apa yang dilakukan Jiyoon.
"Aku buatkan sup jagung agar kau merasa lebih baik, buka mulutmu" ucap Jiyoon ingin menyuapi Yoongi. Dan Yoongi pun membuka mulutnya dan menerima suapan Jiyoon membuat Jiyoon tersenyum.
"Bagaimana?" Tanya Jiyoon.
"Ini enak. Terimakasih dan maaf membuatmu repot" ucap Yoongi yang sedari tadi diam.
"Aku tidak merasa direpotkan dan juga selama ini kau juga baik padaku" balas Jiyoon lalu menyuapi Yoongi.
"Bolehkah aku bertanya?" Tanya Jiyoon menundukkan kepalanya.
"Kau ingin bertanya apa?"
"Apakah kau putus dengan kekasihmu karena aku? Dan karena itu kau pulang dengan keadaan mabuk?" Tanya Jiyoon dan membuat Yoongi terdiam.
Keterdiaman Yoongi membuat Jiyoon mengangguk mengerti. "Sepertinya memang benar" ucap Jiyoon tersenyum paksa.
"Maaf membuat hubungan kalian jadi seperti ini" lirih Jiyoon lemah ingin menangis.
"Pasti kekasihmu marah karena kau tidak ada waktu untuknya karena harus mengurusiku" ucap Jiyoon mulai menangis.
"Ini bukan salahmu" ucap Yoongi menggelengkan kepalanya lalu mengusap air mata Jiyoon.
"Tapi kau putus dengannya karena aku, Yoongi-ah" tangis Jiyoon bersalah.
"Tidak Jiyoon, dia hanya salah paham. Aku akan menjelaskannya padanya dan semua akan baik-baik saja. Jangan merasa bersalah" ucap Yoongi menenangkan Jiyoon lalu memeluknya.
"Aku akan menjelaskannya pada pacarmu, Yoongi-ah. Jika kita tidak memiliki hubungan apa pun, jika perlu aku akan menjauh darimu" isak Jiyoon dalam dekapan Yoongi.
"Apa yang kau maksud? Kau tidak perlu menjauhiku sebelum Zia datang kau salah satu orang yang kusayangi" ucap Yoongi tidak suka dengan perkataan Jiyoon yang ingin menjauhinya.
"Berhentilah menangis, kau terlihat jelek" kekeh Yoongi.
"Aisshh, kau. Aku tidak jelek" dengus Jiyoon kesal membuat Yoongi tertawa.
"Akhirnya kau tertawa juga" kekeh Jiyoon senang melihat Yoongi tidak terlihat sedih.
"Eoh, wae?"
"Kau seperti mayat hidup tadi? Dengan kulit putih pucatmu kau tadi benar-benar seperti mayat" ucap Jiyoon.
"Tidak ada mayat hidup setampan diriku, Jiyoon-ah" kekeh Yoongi.
"Aish, ragamu sepertinya tertukar dengan Jin oppa" ucap Jiyoon dan setelahnya mereka tertawa bersama.
Berkat Jiyoon, setidaknya Yoongi bisa tertawa meski itu hanya membuat Jiyoon tidak merasah bersalah karena putusnya Yoongi dan juga Zia.
"Aku harus segera pergi ke agensi" ucap Yoongi.
"Eoh, kalau begitu aku akan keluar agar kau bisa bersiap-siap" ucap Jiyoon lalu membawa nampannya kembali keluar dari kamar Yoongi.
Selepas Jiyoon pergi, Yoongi masih ada ditempat tidurnya dengan pandangan lurus. Yoongi masih memikirkan cara agar menjelaskannya pada Zia agar Zia kembali padanya. Jauh dilubuk hati Yoongi, Zia sangatlah berarti baginya mungkin jika diibaratkan Zia adalah nafasnya.
####################################
Jadi hubungan Jiyoon sama Yoongi itu apa?
Penasaraan??
Part kali ini pendek ya :v
Sengaja pendek karena kalo aku masukin sisanya kesini entar ceritanya kayak kecepeten terus author harus pikir ulang lagi guyss, jadi…
See you next part

YOU ARE READING
LIMERENCE (BTS FF/ Suga FF) (END)
FanfictionZia Angelina Kim seorang fangirl yang awal ingin berlibur di rumah neneknya yang berada di korea, tidak sengaja bertemu dengan idolanya. Bagi Zia ini adalah keberuntungan yang tidak pernah dia bayangkan. Bisa bertemu dan berhubungan dengan idolanya...