10

5.7K 550 25
                                    

Apa yg Chaelin ucapkan minggu lalu sama sekali tidak terbukti. Gadis itu sama sekali tidak berniat meninggalkan Mark meskipun berkali-kali dia tau Mark berbohong paanya. Tapi asal Mark gak selingkuh Chaelin rasa dia bisa mentoleransi kesalahannya.

Setelah Chaelin mengenal Yeri sebagai sahabat atau sepupu Mark, entahlah hanya Mark dan Yeri yg tau hubungan seperti apa yg dijalaninya, akhir-akhir ini Chaelin lebih sering memergoki Mark yg berduaan sama Yeri disekolah ataupun di luar sekolah.

Tapi Chaelin akan memilih langkah mundur dan berpura-pura tidak melihat kekasihnya atau mungkin membutakan matanya untuk sementara.

"Sayang ngelamun?" Chaelin terkesiap dan sadar dari lamunannya.

Gadis itu menoleh ke arah Mark dengan mengerjapkan matanya lucu hal itu membuat Mark gemas.

Mark langsung membawa Chaelin kedalam pelukannya dan hal itu kembali membuat Chaelin kembali terkesiap.

"Mark" Chaelin sedikit mendorong tubuh Mark karena ngerasa gak nyaman dengan sikap Mark yg tiba-tiba ini.

"Kenapa?" Tanya Mark dengan kerutan di dahinya.

"Ini masih di sekolah kalo ada yg liat gak enak" Chaelin masih mencoba melepaskan pelukannya tapi Mark semakin memeluknya dengan erat sampai rasanya tubuhnya benar benar menempel ke tubuh Mark.

Mark tersenyum menyeringai karena berhasil memeluk tubuh pacarnya itu dan benar benar bisa merasakannya.

Biar gue ingatkan lagi Mark itu brengsek. Setulus apapun perasaannya tetap saja dia ingin melakukan sesuatu yg lebih pada gadisnya ini.

"Mark sesakhh" Ucap Chaelin dengan susah payah yg entah kenapa terdengar seperti mendesah dan itu berhasil membuat Mark mengumpat dalam hati. Kalo sudah seperti ini dia harus menghubungi Yeri dan bermain dengan Yeri sampai urusannya selesai.

Mark melepaskan pelukannya secara tiba-tiba dan berdiri dari tempat duduknya membuat Chaelin menatapnya bingung.

"Mark ma- " Mark memotong dengan cepat kalimat yg akan keluar dari bibir pacarnya itu.

"Aku mau ketemu Yeri" Setelah mengucapkan itu Mark mulai berjalan menjauhi Chaelin tapi Chaelin menahan tangannya.

"Mau apa?" Mark mengernyitkan dahinya, ada apa dengan pacarnya? Kenapa tiba tiba ingin tau urusan Mark dengan Yeri?

"Umm sorry, kamu bisa pergi sekarang" Lanjut Chaelin dan meninggalkan Mark lebih dulu.

Chaelin berjalan menuju kelasnya dengan menunduk. Matanya memanas, dia gak habis pikir sama Mark yg bisa-bisanya dia mau meninggalkannya setelah memeluknya seperti tadi.

Karena terlalu fokus dengan pikirannya sendiri Chaelin menabrak seseorang yg membuatnya tersungkur di lantai.

"Wah your body" Chaelin dengan cepat mengangkat wajahnya yg dari tadi menunduk dan segera menghapus air matanya.

Chaelin mendongak dan terkejut melihat teman Mark yg dia temui di lapangan basket waktu itu ada di hadapannya saat ini.

Chaelin yg memperhatikan tatapan pria di depannya itu kemana dengan cepat Chaelin berdiri dan mengancingkan 1 kancingnya yg terlepas. Entah sejak kapan kancing atasnya ini lepas, Chaelin juga tidak tau.

Setelah Chaelin berdiri dengan sempurna Jeno mendekatinya membuat Chaelin mundur beberapa langkah dan membuat tubuhnya menabrak dinding. Sial kenapa tiba tiba di belakang Chaelin ada dinding? Dan kenapa disaat seperti ini sekolah sepi?

"Ka-kamu mau a-apa?" Ucap gadis itu gugup, Jeno menghimpitnya satu tangannya menahan di dinding dan satu tangannya dia letakkan di pinggang Chaelin.

Jeno menarik Chaelin lebih mendekat dan tersenyum menyeringai membuat Chaelin sempat merinding.

Jeno bersiul sebelum berucap "Pantesan Mark pacarin kamu ternyata kamu luar biasa ya" Ucapnya membuat Chaelin mengernyitkan dahinya dengan bingung tidak mengerti apa maksud pria di depannya.

"Kamu habis ketemu Mark?" Tanya pria di depannya lagi dan Chaelin menjawabnya dengan anggukan.

"Habis ngapain?" Mata Chaelin membelalak kaget sampai rasanya matanya mau keluar dari tempatnya setelah tau maksud dari kalimatnya tadi.

"Maksud kamu apa?" Tanya Chaelin dan berusaha menyingkirkan tangan Jeno yg masih ada di pinggangnya tapi yg ada Jeno meremas pinggangnya membuat Chaelin memekik dan menatap Jeno tajam.

Jeno mendekatkan wajahnya ke telinga Chaelin dan berbisik dengan seduktif disana "Kancing kamu kebuka honey"

Dengan cepat Chaelin mendorong Jeno tapi bukannya terlepas yg ada Chaelin semakin ketarik ketubuh Jeno.

"Waw benar benar- " Jeno tidak lagi melanjutkan kalimatnya melainkan matanya melirik ke bawah memperhatikan tubuhnya yg menempel dengan tubuh Chaelin.

"Brengsek" Chaelin mendorong Jeno lagi dan kali ini Jeno mengalah dan memberi sedikit jarak dengannya.

"Pacar kamu lebih brengsek sayang" Ucapnya dengan senyum mengejek.

"Mau kamu apa?" Tanya Chaelin yg sudah mulai lelah menghadapi pria gila di depannya.

"Bukan aku yg butuh kamu, tapi kamu yg akan butuh aku honey" Jeno berucap sambil lalu melepaskan Chaelin dari kukungannya dan meninggalkannya dengan senyuman tersirat membuat Chaelin menatapnya bingung.

"Dasar gila" Ucap Chaelin setelah melihat Jeno mulai menjauh. Chaelin menepuk nepuk seluruh tubuhnya seperti membersikan sesuatu ditubuhnya padahal mau dibersihkan seperti apapun bekas Jeno juga masih ada di sana.

My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]Where stories live. Discover now