21

5.7K 669 77
                                    

Bersandar di pilar seraya memainkan handphonenya adalah hal yg dilakukan Mark kali ini, bahu kirinya menyandang tas yg sama sekali tak terasa berat, karena yah seorang Mark Lee jarang membawa buku paketnya.

Kata Mark, untuk apa? toh teman sebangkunya sangat rajin membawa buku paket.

Mendengar suara langkah kaki yg berdesakan membuat matanya yg sejak tadi fokus ke arah handphonenya langsung beralih ke arah pintu menunggu kekasihnya keluar dari kelasnya.

Segera menegakkan tubuhnya dan menyimpan handphonenya kembali.

Tak lama yg di tunggu muncul juga, bersenda gurau dengan teman-temannya yg lain tapi suara tawanya menghilang seiring dengan tatapannya yg bertemu dengan tatapan mata Mark.

Mark tersenyum dan memberikan tatapan lembutnya ke arah kekasihnya itu.

Merebut tas Chaelin dan menautkan jemarinya di sela jari-jari Chaelin "Ayo pulang" Ucapnya seraya menarik Chaelin menjauh dari teman-temannya.

Chaelin sendiri masih diam membisu dan mengikuti langkah kaki Mark yg mengarah ke tempat parkiran.

"Kamu lapar sayang? Mau makan dulu atau langsung pulang?" Tanya Mark yg tak mendapat jawaban sama sekali dari kekasihnya.

Mark menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Chaelin "Sayang kenapa? hmm?"

Mark menyentuh sisi wajah Chaelin untuk membalas tatapannya.

Chaelin tersenyum masam, tangannya langsung melepas tangan Mark yg menyentuh sisi wajahnya.

"Kayaknya kamu memang paling jago buat ngelupain hal yg udah terjadi ya Mark"

"Chae- "

Chaelin menggeleng kecil yg membuat Mark menghentikan ucapannya.

"Gimana bisa kamu bersikap normal seperti sekarang padahal kita baru selesai ribut tadi siang, dan sekarang baru jam 3 Mark"

Mark menghela nafasnya "Chae aku cuma mau kita cepet baikan"

Chaelin menatap Mark dengan tatapan tak percaya "Kamu mau kita baikan tapi kamu sama sekali gak ngucapin maaf sama aku Mark"

Mark memilih bungkam, membiarkan kekasihnya itu mengeluarkan keluh kesahnya baru setelah itu giliran Mark.

"Sekarang kamu yg lucu Mark, gimana bisa kamu bersikap kayak gini"

"Mark denger, selama ini aku diem karena aku ngerasa kamu bisa aku percaya tapi semakin hari kamu semakin nunjukin sikap kamu yg asli sama aku seperti apa"

"Sadar atau nggak, kamu nunjukin sama aku gimana brengseknya kamu Mark"

Mendengar kekasihnya berucap seperti itu membuat mata Mark membelalak tak percaya, meskipun Mark sadar apa yg di ucapkan Chaelin benar adanya tapi tetap saja rasanya Mark tak ingin mendengar kekasihnya sendiri yg berucap seperti itu.

Chaelin terkekeh kecil "Dan bodohnya aku tetep milih percaya sama kamu"

"Kamu selalu kayak gini Mark, nyakitin aku terus tanpa ngucapin maaf kita bisa baikan, tapi kali ini nggak gitu cara mainnya Mark, kamu bukan cuma nyakitin aku, tapi kamu juga nyakitin Jeno bahkan kamu ngelukain Jeno tadi Mark"

"Aku capek sama kamu, selama ini aku diem tiap liat wajah kamu dan Jeno yg babak belur karena aku gak liat secara langsung gimana kalian berantem karena aku pikir pasti ada hal lain yg membuat kalian saling pukul kayak gitu dan mungkin Jeno yg salah makanya kamu marah, tapi ngeliat gimana kasarnya kamu sama Jeno tadi membuat aku sadar kalau selama ini aku ada di pihak yg salah"

My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]Where stories live. Discover now