12

5.5K 537 37
                                    

Chaelin dan Siyeon melangkah memasuki cafe yg bertemakan klasik.

Sebenarnya sudah beberapa hari terakhir ini Chaelin meminta teman-temannya untuk berhenti menyuruhnya meminta bantuan pria yg di sebut Jeno itu untuk mencari tau hubungan Mark dan Yeri.

Bukan, bukan karena Chaelin takut mendengar cerita teman temannya tentang seberapa brengseknya pria bernama Jeno itu tapi karena dia takut mengetahui hal yg seharusnya dia tidak perlu tau.

Karena Chaelin sendiripun sudah menaruh rasa curiga pada kekasihnya sendiri. Chaelin lebih baik tidak tau sama sekali dan bertahan daripada pura pura tidak tau tapi tetap bertahan.

Chaelin mendengus dan menarik tangan Siyeon yg berjalan di sampingnya.

"Kenapa?" Tanya Siyeon dengan matanya yg memicing menatap Chaelin.

"Gak usah deh, aku sama Mark baik baik aja kok" Gadis itu masih terus membujuk Siyeon untuk menghentikan aksinya.

Siyeon menghela nafasnya "Chae sorry banget, aku gak maksud maksa kamu tapi ini demi kebaikan kamu sendiri. Kamu gak tau apa-apa tentang Mark dan setiap kita coba ngasih tau kamu, kamu tetap dengan pendirian kamu memilih percaya sama cowok brengsek itu. Jadi biarin aku sama yg lainnya ngebuktiin apa yg udah kita semua lontarkan tentang pacar kamu dengan cara kamu ngeliat sendiri perbuatannya"

"Yeon... "

"Chae, sebelum semuanya terlambat" Ucap Siyeon dan melanjutkan jalannya tetapi langkahnya tiba tiba terhenti dan berbalik menatap Chaelin dengan curiga.

"Kenapa?" Tanya Chaelin yg tidak nyaman dengan tatapan Siyeon.

"Jangan bilang sebenernya kamu udah mulai ragu sama Mark dan itu yg membuat kamu gak mau ngelanjutin misi ini karena kamu terlalu takut kalau semuanya itu benar" Tanya Siyeon dengan tatapannya yg mengintimidasi.

Chaelin sempat terkesiap dan menatap terkejut.

Bagaimana bisa Siyeon mengetahui ketakutannya? Tapi dengan cepat Chaelin mengubah ekspresinya dan berjalan mendekati Siyeon.

"Ayo kita temui Jeno"

Akhirnya Chaelin memilih menyerah dan bersiap dengan kejutan apa yg akan ditemuinya nanti.

•••

"Mark gimana kalo Chaelin tau?" Tanya Yeri yg sedang berbaring disamping Mark.

"Gak tau" Jawab Mark dengan suara seraknya, matanya masih terpejam dan tidak ada niat untuk menatap Yeri yg berbaring disampingnya.

"Aku serius Mark" Ucap Yeri lagi tapi kali ini tangannya mulai menarik narik baju Mark membuat Mark berdecak kesal.

"Kenapa sih?" Tanya Mark kali ini dia bangun dari tidurnya dan memilih duduk di ranjangnya dan menatap jam di dinding menunjukkan pukul 8 malam.

Mark mengambil hpnya di nakas melihat notif di hpnya, Mark menghela nafasnya karena dari hari Jumat Chaelin belum bisa dihubungi terhitung sudah 2 hari Chaelin tidak membalas pesan Mark.

Dan itu semua berakibat kepada Yeri, karena perempuan itu yg akan menjadi korban keganasan Mark.

"Gimana kalo Chaelin tau!" Tanya Yeri yg sudah mulai kesal karena Mark yg tidak menjawab dengan benar dari tadi.

"Kan aku udah bilang gak tau!" Bentak Mark lalu berdiri dari kasurnya berjalan ke arah kamar mandi.

"Chaelin kemana sih chat aku gak pernah dibales" Gumam Mark sebelum masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Yeri hanya bisa menghela nafasnya dan beranjak meninggalkan kamar Mark.

•••

Mark masih menatap hpny yg menunjukkan roomchatnya dengan Chaelin, terakhir Mark bertemu dengan gadis itu di taman belakang dan saat Jeno memberitahunya kalau melihat Chaelin menangis Mark langsung bergegas menemui Chaelin di kelasnya tapi kelas Chaelin sudah kosong.

Sejak hari itu Chaelin masih belum menghubunginya, nomornya aktif dan linenya juga aktif tapi tetap saja Mark tidak mendapat balasan apapun dari kekasihnya itu.

Besok hari senin, Mark akan segera menemuinya dan menanyakan kenapa Chaelin menghindarinya selama beberapa hari.

Pasalnya Mark tidak merasa berbuat salah atau yg lainnya, tidak mungkin Chaelin marah dengan Mark hanya karena Mark memeluknya.

Memikirkannya saja sudah membuat kepala Mark pening.

Saat Mark ingin meletakkan hpnya kembali ke nakas, Mark mendapatkan notifikasi dari salah satu sahabatnya Renjun.

Mark membukanya dan matanya membelalak terkejut bukan main, pasalnya Renjun mengirimkan sebuah foto yg memperlihatkan Chaelin kekasihnya sedang berada di sebuah cafe.

Disana Renjun bertanya ke Mark apa benar kalau yg dia liat itu kekasih Mark. Dan tentu saja jawabannya sangat benar.

Renjun
|sent your picture

| Apa benar itu Chaelin?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

| Apa benar itu Chaelin?

Cafe mana?|
Chaelin gak ngabarin gue sama sekali|

|Oh jadi benar
|Tapi Mark...

Ada apa?|

|Chaelin pergi berdua bersama Jeno
|Mereka masih di sana, cefe xxx

Mark menatap hpnya dengan kilatan emosi yg jelas terpancar, tangannya meremas hpnya dengan kuat sehingga membuat kukunya memutih.

"Sialan!" Umpatnya dan berdiri mengambil jaket. Mark langsung bergegas untuk menemui 2 orang yg berhasil membuat sisi liarnya bangun.

My Boyfriend - Mark Lee [ON HOLD]Where stories live. Discover now