Bab3. Rencana

3.3K 599 31
                                    

Author playlist : iKON - Goodbye Road

.

.

.

Dari prolog sampai bab 10 saya update super cepat ya. Selanjutnya update 1 minggu sekali.

Btw, untuk cerita ini, playlist lagu yang akan saya putar semua lagu Korea yang saya suka. Semoga kalian juga suka. ^-^

Thank you!

.

.

.

Dilarang menyalin, menjiplak sebagian atau pun keseluruhan isi cerita dan mempublikasikannya tanpa seizin saya.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Bab 3. Rencana

.

.

.

Daniel tidak melepaskan pandangan dari layar telepon genggamnya. Ia berbaring di atas sofa, menyandarkan kepala dengan nyaman pada bantal sofa sementara satu kakinya ditekuk ke atas. "Aku tidak mengerti, kenapa kalian lebih terbuka kepada kakakku?" ucapnya, menarik perhatian Eric dan Sam. Siang ini Eric dan Sam datang ke kantor Jung Woo untuk mengadukan perilaku Eve.

Ia terdiam, mengambil napas panjang sementara kakak sulungnya duduk tenang di sisi sofa lain. "Dan aku tidak mengerti kenapa kalian selalu bertengkar dengan Eve." Untuk sesaat dia menurunkan telepon genggamnya, tatapan Daniel tertuju ke arah Sam yang tengah menikmati minuman dingin. "Terutama kau—Sam. Apa kau sudah meminta maaf?"

"Untuk apa?" Sam balik bertanya, mengabaikan tatapan menegur Daniel. "Aku tidak akan mengatakan kalimat itu jika Eve tidak memulainya." Ia membuang napas keras sebelum kembali bicara, "Kami sudah cukup bersabar selama ini."

Eric tidak mengatakan apa pun. Perpisahannya dengan Sunny masih menyisakan kesedihan untuk dirinya. Sudah dua kali Eve ikut campur dalam hubungannya, dan hal itu membuat Eric harus berpisah dengan wanita yang tengah ia kencani. Terkadang dia berpikir jika Eve tidak suka melihat adik-adiknya bahagia.

"Kakakmu pasti memiliki alasan," ucap Jung Woo. Pria berusia tiga puluh dua tahun itu menatap Eric lekat. "Apa kau memberikan kesempatan kepada Eve untuk bicara?"

"Untuk apa?" tanya Eric. "Aku tidak bisa mendengar alasan apa pun," ujarnya, keras kepala. "Kakakku harus bisa berubah. Kami bukan anak kecil lagi. Aku hanya merasa dia takut kehilangan kami. Caranya menunjukkan kasih sayang sangat salah, Hyung. Dia tidak bisa bersikap seperti itu terus menerus."

Sam mengangguk pelan. "Mungkin dengan cara ini dia akan berubah," gumamnya, tidak jelas.

Daniel berdecak, tidak terlalu ambil pusing. Dia bergerak, mengubah posisinya hingga duduk di atas sofa. "Aku sudah menemukan identitas remaja yang mengantar Eve tempo hari," lapornya.

"Aku tidak tertarik," sahut Eric dan Sam, kompak.

Tatapan Daniel beralih ke arah kakaknya. "Bagaimana denganmu?"

Jung Woo memasang ekspresi tidak terbaca dan menjawab, "Kenapa kau harus membuang energi? Eve tidak mungkin tertarik dengan remaja tanggung. Aku tahu betul selera Eve."

TAMAT - Lavender DreamsOnde as histórias ganham vida. Descobre agora