Bab 6. Menghilang?

3.8K 662 34
                                    

Author playlist : Lee Hi - Breathe

.

.

.

Dari prolog sampai bab 10 saya update super cepat ya. Selanjutnya update 1 minggu sekali. Thank you!

.

.

.

Dilarang menyalin, menjiplak sebagian atau pun keseluruhan isi cerita dan mempublikasikannya tanpa seizin saya.

.

.

.

Happy reading!

.

.

.

Bab 6. Menghilang?

Eric berjalan cepat, naik menuju ke lantai dua. Dengan tidak sabar dia mengetuk pintu kamar Eve. Eric melakukannya hingga berkali-kali, tapi tidak ada jawaban. Untuk beberapa saat dia meragu, satu tangannya menggenggam erat sebuat surat kabar pagi. Ia memutuskan untuk memutar knop pintu, hanya untuk mendapati jika kamar kakak perempuannya itu kosong.

Keningnya ditekuk dalam saat dia berjalan masuk ke dalam kamar. Eric semakin mengerutkan kening melihat ranjang kakaknya seperti tidak digunakan. Ah, entah sudah berapa lama dia tidak mendatangi kamar ini. Sudah terlalu lama, hingga dirinya sendiri pun tidak bisa mengingatnya.

"Apa yang kaulakukan di sini?"

Pertanyaan itu membuat Eric menoleh ke belakang. Dia menunjuk ke arah ranjang sembari bertanya, "Eve tidak pulang?"

Bibi Kim tidak langsung menjawab. Dia meletakkan selimut bersih di atas ranjang serta seprai dan sarung bantal. Dua orang pelayan yang berjalan di belakangnya mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam. Bibi Kim memberi isyarat kepada Eric untuk mengikutinya keluar, agar dua pelayan wanita itu bisa mengerjakan pekerjaannya dengan tenang. "Kakakmu pergi berlibur."

Untuk beberapa saat Eric terdiam di depan pintu. Mulutnya terbuka lebar saat Bibi Kim menoleh ke arahnya. "Berlibur?" beonya, terlihat tidak percaya. "Setelah melakukan kekacauan ini dia pergi berlibur?"

"Kekacauan?" desak Bibi Kim, kedua matanya disipitkan hingga Eric terlihat canggung dibuatnya. "Dengar Eric Lee, aku masih marah kepadamu karena kau mengkhianati kakakmu sendiri. Beruntung Eve ternyata memang memiliki niat untuk mengundurkan diri sebelumnya, jadi aku bisa menekan kemarahan kepadamu dan Sam."

Dia menjeda untuk menarik napas panjang. Emosinya sering tidak stabil belakangan ini. Rasanya dia ingin melempar kebenaran itu kepada Eric dan Sam andai tidak mengingat permohonan Eve kepadanya. "Kakakmu melakukan itu demi perusahaan. Bukankah reaksi pasar bagus karena berita itu?"

Ya, Eric tidak bisa menampik jika apa yang diucapkan oleh bibi asuhnya memang benar. Namun, menggunakan Jung Woo untuk kepentingan perusahaan rasanya terdengar tidak adil. "Bagaimana jika hyung sudah memiliki kekasih? Apa nuna tidak berpikir hingga sejauh itu?"

Bibi Kim mendengkus. "Kekasih?" beonya. Dia kembali berjalan, diekori oleh Eric di belakangnya. Keduanya menuruni tangga dengan perlahan menuju lantai satu, lalu berbelok ke arah dapur. "Aku yakin Jung Woo tidak memiliki kekasih saat ini, entah jika simpanan."

Eric memutar kedua bola matanya. "Jadi, Eve liburan ke mana?"

"Eve liburan?" Sam menyahut dari ruang makan. Dia membalikkan badan, bicara dengan mulut penuh makanan.

TAMAT - Lavender DreamsWhere stories live. Discover now