7. Siluman Kerbau

5.8K 673 15
                                    

Siang bolong seperti ini, motor Ejak sudah mendarat di depan rumah Anja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang bolong seperti ini, motor Ejak sudah mendarat di depan rumah Anja. Sang pemilik motor pun sudah berdiri di depan pintu seraya mengetuk pintu dan mengucap salam. Cukup lama ia menunggu pintu dibuka dari dalam, hingga akhirnya seorang wanita paruh baya muncul di balik pintu.

"Assalamu'alaikum, Bu. Anjanya ada?"

"Bentar." Tanpa mempersilakan masuk, wanita itu berbalik arah lalu berjalan ke kamar Anja. Membuka  pintu kamar dengan kasar yang membuat cewek di dalam kamar itu terkaget. Mungkin Ejak yang masih berdiri di luar mendengar suara gebrakan itu mengingat kamar Anja tak jauh dari ruang depan yang juga bersebelahan dengan kamar orang tuanya.

"Iya, Buk?" Ibunya hanya memberikan isyarat lewat sorotan mata yang menunjuk pintu utama.

"Maaf ya, Buk. Anja izin ke perpus bentar. Habis itu langsung pulang."

Ibunya berdeham lalu berbicara dengan nada datarnya, "Tahu diri aja." Anja mengangguk cepat mendengar ucapan ibunya itu. Ia memang harus tahu diri dan sadar akan posisinya di rumah ini sebagai apa.

Semua pekerjaan rumah sudah Anja bereskan, makanya ia berani meminta izin untuk pergi. Lagian, ia bukan berniat untuk bersenang-senang, ia hanya ingin menyelesaikan makalah untuk tugasnya. Buku-buku di perpustakaan nasional cukup lengkap. Lumayan untuk menjadi sumber pustaka makalahnya. Inginnya membeli buku sekalian untuk koleksi, tapi apa daya uang tak sampai.

Belum sempat Anja mencium tangan ibunya, pamit untuk pergi, ibunya sudah meninggalkannya. Tak mau pergi tanpa mencium tangan, Anja menyusul ibunya. "Buk!" panggilnya.

Ibunya berhenti sejenak lalu dengan pasrah membiarkan Anja mencium punggung tangannya. "Assalamu'alaikum, Buk."

Menjawab salam itu dalam hati, ibunya bergegas ke kamar kembali. Sementara Anja langsung menghampiri Ejak yang menyaksikan semua kejadian barusan.

"Maaf lama."

Ejak menatap Anja cukup lama ketika Anja sudah berdiri di sampingnya. Tatapan yang sulit diartikan yang membuat Anja merasa tak enak hati. "Elo nggak lagi ngasihanin gue kan?" tanya cewek yang saat ini berkuncir kuda itu.

Ejak tersadar. "Enggaklah, masa' cewek kuat kayak gini dikasihanin."

"Apa sih, Agus! Udah, ayo berangkat!" Anja menarik tangan Ejak lalu mereka berjalan menuju motor yang sudah terparkir di halaman rumah Anja.

"Nih! Pakek sendiri!" Ejak menyodorkan helm berwarna putih ke muka Anja setelah menaiki motornya.

"Siapa juga yang mau dipakein," balas Anja sewot.

"Kali aja elo mau diromantisin kayak drama-drama gitu kan. Ceweknya dipakein helm sama cowoknya. Padahal ceweknya punya tangan sendiri."

"Kalo boleh koreksi, sejak kapan elo jadi cowok gue." Anja benar-benar tak habis pikir dengan tingkah teman cowoknya ini.

SHELTER (Completed)Where stories live. Discover now