11

3.1K 311 45
                                    

Suasana segar itu dihirup penuh asyik . Walau gundah dihati belum selesai , sekurangnya dia masih mampu untuk berharap . Asyikin menanti Naim yang masih berada di kaunter pertanyaan .

" So ? " soalnya sebaik Naim berada dekat dengannya .

" Lunch dulu lah . Lapar , " ujar Naim dan mereka pun bergerak ke restoran berdekatan .

Lama mereka diam , hingga Asyikin membuka bicara .

" Perasan tak , kita dah banyak berubah ? " soalnya dengan topik yang tidak terfikir oleh sesiapapun .

Naim tidak terus membalas . Air limau dihirup perlahan .

" Manusia berubah , " balasnya . Dia juga mengakui kebenaran itu .

" Kalau dulu , kita fight sama-sama . Sekarang ..... " Asyikin menghentikan kata-katanya , matanya dikalih membalas renungan Naim .

" Sekarang semua fikir pasal diri sendiri . Sedangkan kalau kita bersatu , mungkin Maryam terselamat . Mungkin arwah suami Zakiyah terselamat . Mungkin , kita
.. akan selamat . " sambungnya . Keluhan nipis terlepas dari bibirnya .

Mungkin tanda penyesalan .

Naim mencebik . " Perkataan 'mungkin' atau 'seandainya' ni lah , yang boleh membawa kepada perpecahan dan ragu . Kita sebagai manusia kena terima semua ketentuan . Tak semua yang kita sangka , akan terjadi , " balas Naim petah . Aura pensyarah jelas terpamer pada riak wajahnya .

Asyikin hanya tersenyum . Tidak membalas , tidak melawan .

" Risau ke ? " soal Naim . Nada bicaranya dilenturkan menjadi sangat lembut .

" Risau la jugak . Lepasni turn aku . Mungkin ni kali terakhir aku luangkan masa dengan kau , " kata Asyikin , lemah .

" Apa cakap macamtu ? Aku ada kan ni ? " pujuknya menaikkan semangat wanita itu .

Asyikin angkat wajahnya memandang Naim . Senyuman lelaki itu dibalas .

" Kalau kau rasa tak selamat , aku boleh teman kau . Serious , " kata Naim lagi .

" Aku .... " belum sempat Asyikin hendak menghabiskan kata , telefonnya berbunyi nyaring .

Panggilan pantas diangkat .

" Hai , are you okay ? " soal Faisal sebaik saja panggilan terjawab .

" I'm fine . Kenapa ? "

Keluhan kasar terlepas dari corong telefon .

" Saya risau . Awak dekat mana ? "

" Dekat KLIA lagi . Saya nak pergi office untuk settlekan few things . Kenapa ? "

" Awak sorang2 ? " nada pada suara Faisal jelas risau .

Asyikin kalih pandangannya pada Naim yang sedang turut memandangnya .

" Sekarang saya dengan Naim . After this , maybe both of us split , " putusnya .

PENJAGA 2 ✔Where stories live. Discover now