Suasana segar itu dihirup penuh asyik . Walau gundah dihati belum selesai , sekurangnya dia masih mampu untuk berharap . Asyikin menanti Naim yang masih berada di kaunter pertanyaan .
" So ? " soalnya sebaik Naim berada dekat dengannya .
" Lunch dulu lah . Lapar , " ujar Naim dan mereka pun bergerak ke restoran berdekatan .
Lama mereka diam , hingga Asyikin membuka bicara .
" Perasan tak , kita dah banyak berubah ? " soalnya dengan topik yang tidak terfikir oleh sesiapapun .
Naim tidak terus membalas . Air limau dihirup perlahan .
" Manusia berubah , " balasnya . Dia juga mengakui kebenaran itu .
" Kalau dulu , kita fight sama-sama . Sekarang ..... " Asyikin menghentikan kata-katanya , matanya dikalih membalas renungan Naim .
" Sekarang semua fikir pasal diri sendiri . Sedangkan kalau kita bersatu , mungkin Maryam terselamat . Mungkin arwah suami Zakiyah terselamat . Mungkin , kita
.. akan selamat . " sambungnya . Keluhan nipis terlepas dari bibirnya .Mungkin tanda penyesalan .
Naim mencebik . " Perkataan 'mungkin' atau 'seandainya' ni lah , yang boleh membawa kepada perpecahan dan ragu . Kita sebagai manusia kena terima semua ketentuan . Tak semua yang kita sangka , akan terjadi , " balas Naim petah . Aura pensyarah jelas terpamer pada riak wajahnya .
Asyikin hanya tersenyum . Tidak membalas , tidak melawan .
" Risau ke ? " soal Naim . Nada bicaranya dilenturkan menjadi sangat lembut .
" Risau la jugak . Lepasni turn aku . Mungkin ni kali terakhir aku luangkan masa dengan kau , " kata Asyikin , lemah .
" Apa cakap macamtu ? Aku ada kan ni ? " pujuknya menaikkan semangat wanita itu .
Asyikin angkat wajahnya memandang Naim . Senyuman lelaki itu dibalas .
" Kalau kau rasa tak selamat , aku boleh teman kau . Serious , " kata Naim lagi .
" Aku .... " belum sempat Asyikin hendak menghabiskan kata , telefonnya berbunyi nyaring .
Panggilan pantas diangkat .
" Hai , are you okay ? " soal Faisal sebaik saja panggilan terjawab .
" I'm fine . Kenapa ? "
Keluhan kasar terlepas dari corong telefon .
" Saya risau . Awak dekat mana ? "
" Dekat KLIA lagi . Saya nak pergi office untuk settlekan few things . Kenapa ? "
" Awak sorang2 ? " nada pada suara Faisal jelas risau .
Asyikin kalih pandangannya pada Naim yang sedang turut memandangnya .
" Sekarang saya dengan Naim . After this , maybe both of us split , " putusnya .
YOU ARE READING
PENJAGA 2 ✔
Mystery / Thriller"Dia akan terus menghantui kita," ujar Zetty gentar. Bibirnya pucat menandakan dia serius dengan kata-katanya. Seketika kemudian, satu jelmaan muncul dibalik badannya. - Mereka bersedia, merungkai misteri Melati. Gabungan genre seram, thriller, roma...