18.2

2.9K 323 39
                                    


Nafasnya tercungap .

Sejujurnya dia jarang melakukan aktiviti fizikal seperti ini . Dia lebih gemar duduk di perpustakaan dan belajar sepanjang masa lapangnya .

" Jalan lah dulu . Aku follow belakang , " katanya pada Faisal yang mula memotongnya .

Suasana hujan itu semakin menyukarkan perjalanan mereka . Dia memegang perutnya yang terasa senak itu .

Ahhh kenapa jauh sangattt ???

" Maryamm .... "

Dia tersentak .

Langkahnya serta merta mati . Kepalanya berpusing menoleh , melihat sekiranya ada sesiapa yang memanggilnya .

Sepi.

Mungkin bunyi hujan , getusnya .

Maryam meneruskan langkah mengejar kembali Faisal yang sudah sedikit jauh . Takut juga kalau tertinggal jejak .

" Maryammm .... " panggil satu suara halus itu lagi .

Maryam sudah berasa tidak sedap hati .

" Faisal , tunggu a— " tiba-tiba dia ditarik ke dalam semak .

Lehernya dicekik dari belakang membuatkan suaranya tersekat di kerongkong .

Siapa ...

Maryam hendak memusingkan kepala namun dia terlebih dahulu dihentak ke tanah . Habis terjelepuk dia jatuh menyembam bumi basah itu .

Kepalanya berpinat hebat . Terkejut diperlakukan sebegitu .

Dalam hujan renyai dan kegelapan malam itu , dia berusaha membuka kelopak mata yang semakin berat .

Kelihatan seorang wanita muda ....

—sedang tersenyum sinis memandangnya .




*****************************************

  Keluhan kasar terlepas . Faisal memandang wajah2 kawan-kawannya itu. 

" So apa kita nak buat sekarang ? " soal Faisal cemas . Seketika dia mengerling melihat Asyikin yang sedang menahan tangis . Mungkin risau tentang Maryam yang tiba-tiba hilang .

Zetty bangkit dari duduknya . Tiada masa yang mereka harus bazirkan lagi. 

" Kita berpecah , " ujarnya . 

Naim pantas menggeleng .

" Malam-malam buta macamni ? Bahaya tahu tak , " pangkahnya pula .

Zetty membalas cerlungannya . " Kita takde masa . Kita kena cari budak yang hilang , Maryam dan ayah Ammar . Kalau kita berkumpul macamni , sampai mati tak jumpa , " sambung Zetty tegas .

Ammar sekadar mengangguk . Dia juga tidak pasti dimana hendak mencari ayahnya .

" Aku rasa ... " Asyikin mencelah . " Keadaan ni sama macam 9 tahun lepas . Kita kena bertindak cepat sebelum ada nyawa yang terkorban . Aku sokong cadangan Zetty , " ujarnya .

" Okay . Kalau macamtu , Naim dan Zetty pergi cari Maryam . Yang lain kita cari ayah Ammar and budak hilang , " cadang Faisal .

Mereka semua mengangguk setuju .

" Jumpa dekat air terjun , " kata Zetty tiba-tiba .

Mereka semua memandangnya aneh .

" Maksud kau ? "

" Dia akan bawa kita ke sana juga akhirnya .... Asalkan kita berjaya , " ujarnya kemudian terus melangkah keluar dari rumah usang tersebut . Diikuti Naim .

PENJAGA 2 ✔Where stories live. Discover now