15

3.2K 329 45
                                    

Rambut wanita itu direntap sedikit kasar . Bibirnya didekatkan pada telinga Julia .

Automatik Julia menggigil takut .

" Jangan sesekali bermain dengan api kalau tak mampu menjadi air , " bisik Faisal perlahan . Dia kemudian menarik tangan Julia lalu diikat pada bucu katil . Begitu juga dengan tangan yang sebelah lagi .

Julia menangis tidak berdaya . Faisal yang duduk disebelahnya mengusap lembut pipi Julia sambil sebelah tangannya ligat mendail suatu nombor .

" Hello polis , saya nak buat laporan . Ada seorang wanita gila cuba serang kekasih saya dan cuba mencabul saya . Teruk betul dia ni harap polis dapat penjarakan dia seumur hidup ," ujar Faisal .

Panggilan kemudian diletak .

Wajah Julia yang dibanggakan itu sedikit pun tidak membuah kasihan dalam hatinya .

" Sabar ye sayang . Nanti polis datang ambik awak . I nak pergi jumpa buah hati I kejap okay . Take care sweetie . Jangan nakal nakal ," sempat Faisal memberi flying kiss lalu meninggalkan kawasan tersebut .

Sebaik dia masuk di dalam perut kereta , tangannya pantas mendail nombor Maryam . Debar di dada kembali hadir .

#######

Dia bermundar mandir di anjung hospital itu . Resah pula hatinya apabila Zetty terlalu lama berjumpa dengan doktor .

Dia kalih melihat lengan bajunya yang dipenuhi darah dek memapah Zetty berjalan sebentar tadi .

Sejak bila Naim ?

Sejak bila kau terlalu khuatir tentang wanita ini ?

Nafas ditarik dalam .

Seketika kemudian , pintu bilik doktor terkuak dari dalam . Terpacul wajah Zetty dan doktor tersebut .

Naim segera mendapatkan doktor tersebut . " Teruk ke ? " soalnya sebaik melihat balutan pada dahi dan kepala Zetty .

" Amboi Naim , sejak bila kau kisah pasal perempuan ni ? " soal doktor itu seolah telah lama mengenali dia .

Naim berkerut tidak mengerti .

Zetty dan doktor itu berpandangan sesama mereka lalu membuah senyum .

Naim melirikkan matanya , melihat pada tag nama yang tersangkut pada lab coat lelaki itu .

Khaled .

Kerutan di dahi semakin bertambah . Khaled ? Otaknya ligat berputar memberi input tentang lelaki dihadapannya ini .

Riak Naim jelas menunjukkan dia tidak percaya .

" Lama tak jumpa bro , " ujar Khaled lalu memeluk sahabat karibnya itu . Naim membalas pelukan itu tanpa ragu .

Sungguh dia rindu .

Mereka berborak beberapa perkara lalu memutuskan untuk berpisah dek kerja yang masih banyak .

" Sekarang , apa yang kita patut buat ? " soal Naim kepada Zetty setelah lama mereka berdiam .

Suasana di kafe hospital itu agak riuh dan sesak dengan manusia .

" Kita tunggu yang lain , " ujar Zetty . Matanya melirik memandang persekitaran .

PENJAGA 2 ✔Where stories live. Discover now