12

3K 399 20
                                    



Zetty membuah senyum sinis . Dia kembali mengambil gunting lalu memotong kasar rambutnya seakan potongan lelaki .

" Bodoh ! Bodoh ! BODOH !! " berangnya seraya menghentak kepalanya ke dinding .

Dia tertawa lagi .

Darah yang mengalir dari kepalanya disentuh . " Kesian . Wajah penuh jelita namun tidak dipandang seorang manusia , " ucapnya bernada sinis .

Darah itu dikesat . " Luka yang dalam namun tiada siapa peduli , " sambungnya .

Air mata tiba-tiba menitis membasahi pipi dan Zetty tertawa kecil .

" Kesian . Kerana dendam secubit , siksa si puteri mandi , "

Dia kemudian meraung kuat .

Kepalanya berpinar hebat .

Bodoh !

Kepalanya kembali dihentak ke dinding . Wajah dipantulan cermin itu dipandang penuh benci .

Kemudian matanya melirik memandang muka pintu .

" Wah , baru diseru sudah datang , "

Tiba-tiba pintu biliknya dikuak dari luar . Wajah Naim dan Huda terpacul di daun pintu .

Zetty serta merta terjelepuk jatuh. 

Kepalanya dipegang . Sungguh berdesing dan pening .

Naim segera mencapai kain lalu menutup kepala Zetty . Dia memapah Zetty untuk bangun .

Disandarkan tubuh itu pada kaki katil . Darah yang mengalir pada dahi Zetty dikesat dengan hujung bajunya . Hatinya dipagut rasa bersalah .

" Apa jadi ni ? " soal Naim , lembut sekali .

Zetty tidak membalas . Dahinya sekejap terkerut sekejap biasa . Mungkin sedang menahan sakit .

" Zetty , " panggil Naim lagi .

Zetty tiba-tiba menolaknya . " Jauh ! Tolong jauhkan diri kau dari aku , " ujarnya sedikit kasar . Matanya yang berlinang dengan air mata itu membalas tajam renungan Naim .

" Kenapa ni Zetty ? Apa jadi dekat awak ni ? " soal Naim lagi .

Zetty menumbuk perlahan lengan Naim . " Tolong . Tolong pergi sebelum apa-apa jadi dekat awak . Saya merayu sangat . Tinggalkan saya , " rayunya seakan mendesak .

Naim tidak paham .

" Apa awak merepek ni ? Saya takkan tinggalkan awak dalam keadaan macamni , " balas Naim enggan .

" Awak takkan paham . Awak kena pergi . Saya merayu tolong jauhkan diri dari saya , " esakannya semakin kuat .

Sesaat itu Naim terlihat kesan lebam dan lecur pada lengan Zetty . Pantas Naim menyentuh namun Zetty lebih segera menyorokkan tangannya .

Wajahnya ditundukkan .

" Zetty . Saya takkan pergi selagi awak tak bagitahu saya apa yang terjadi , " ujar Naim , turut mendesak .

PENJAGA 2 ✔Where stories live. Discover now