Prolog:

3.8K 100 4
                                    


Derai keringat berlomba-lomba menghiasi wajah yang terpapar sinar matahari, perempuan dengan busana yang tak biasa dari hari biasanya nampak cemas diantara hiruk piruk keramaian orang-orang yang berlalu lalang, dengan sedikit tergopoh perempuan berpostur mungil ini melangkah pergi. Ia langkahkan kakinya tanpa alas kaki menuju sebuah tempat nan lembab. Sekian menit telapak kakinya kotor dan basah layaknya petani yang baru saja pulang dari sawah, namun tampaknya ia tak memperdulikannya. Wajah lembutnya kembali menampakkan kekecewaan tatkala belum menemukan apa yang dicari. Padahal sudah menelusuri seluruh tempat mulai dari kamar, kantor, masjid, kamar mandi hingga gedung tiga lantai dibalik badannya ini usai mengabadikan momen bersejarahnya bersama keluarga, nyatanya nihil. Ia belum menemukan apa-apa.

Bahkan Ia telah memeriksa isi lemari pemiliknya yang ternyata telah bersih. Tak ada satupun barang tersisa, hanya sebuah foto yang masih tertempel di dinding lemari yang ditemukan. Sedetik kemudian Ia tersadar. Apakah dia telah pergi? Tidak, tidak, itu tidak mungkin, gubrisnya.

Belum menyerah, diseretnya kaki yang sudah semakin kotor ke sebuah lapangan yang telah tersulap menjadi parkiran mobil sejak pagi tadi, berharap menemukannya disana. Namun hasinya tetap nihil, tak ada tanda-tanda orang yang dicarinya ada di parkiran yang penuh dengan kendaraan beroda empat ini, yang beberapa diantaranya tampak berlalu pergi. Orang-orang yang ia tanyaipun tak ada satupun yang tahu. Rasa khawatir mulai menggelayuti hatinya. Apa iya sahabatnya itu telah meninggalkannya? Jika benar adanya mengapa secepat itu? mengapa tak pamit padanya? Berbagai pertanyaan mengitari pikirannya. Tanpa aba-aba embun menyelinap keluar dari balik mata coklatnya.

Embun-embun itu kian menerobos hangat tatkala  memandangi lembar foto yang tadi diambilnya dari lemari sosok yang dicari. Mungkin bagi sebagian orang foto ini tak ada yang istimewa hanya foto usang, namun lain bagi Ia dan si pemilik foto ini ada banyak kisah yang tertanam di dalamnya, yang menyisakan kenangan yang tak pernah terganti. Foto yang sedetik kemudian menyedotnya kepusaran waktu beberapa bulan yang lalu. Tentang sebuah perjuangan, pengorbanan, kebersamaan, tangis, duka, lara dan rindu yang membaur menjadi satu. 

----- 
Follow Me: 
IG : Hulya_ashfie 



Mimpi di Balik Layar (Complete)Where stories live. Discover now