---𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 𝕱𝖎𝖛𝖊---

893 100 4
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.









.
.
.
.

.


.
.
.
.
.
.


"Kenapa oppa tidak ada dimana mana appa?" Kai bertanya dengan bingung, sambil celingak celinguk mencari keberadaan kakak laki-laki tersayang nya itu.



"Sehun oppa"teriak kai lagi ketika pertanyaan nya terasa tidak digubris oleh sang ayah. Ia bahkan mulai terisak saat panggilan nya itu tidak terjawab.




Luhan akhirnya bergerak saat melihat putri bungsunya menangis, "Kai-ie sayang, oppa harus pergi ke Belanda untuk mengerjakan S2 nya disana" jelas Luhan, ia berusaha untuk memberikan pengertian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh Kai.



"MWO!!!! hikssss........hikss.......hikss....
.........kenapa oppa tidak memberitahu ku dari awal?" Kai menangis ketika mengetahui jika kakaknya itu pergi meninggalkan nya ke tempat yang jauh.




"Maaf kan appa, jongin-ie"ucap Luhan pelan. Ia merasa kalah ketika mendengar tangisan Jongin yang tersendu-sendu.


......


In the other side

.
.
.
.
.
.


"Huftt" desah Sehun berat. Ia meletakan tangan nya di depan dada dan merasakan ada sesuatu yang mengganjal disana.





Entah kenapa, Sehun merasa hatinya sakit ketika mendapatkan berita beasiswa nya. Loh, bukan seharusnya Sehun malah senang karena ia mendapatkan beasiswa yang sangat diinginkan nya ke luar negeri?.





Sehun memang senang karena ia mendapatkan beasiswa yang sangat diinginkan nya, tetapi jika harus meninggalkan Seoul, apalagi harus meninggalkan sang ayah dan adik nya, ia tidak sanggup.




"Oppa" panggil seseorang didekatnya.




"Nugu?" tanya Sehun dengan merinding, bahkan bulu kuduk nya ikut berdiri. Walaupun kini ia berada di tempat yang ramai, tetap saja ia merasa takut.




"Oppa" panggil orang itu lagi. Ketika merasa panggilan nya diabaikan, sosok itu menarik celana panjang Sehun.





"Kai?"Sehun mengeryit bingung melihat kai, adiknya ada bersamanya sekarang, tepat di sebelahnya. 'Apa adiknya ini menyusul nya kemari?' pikirnya bingung sambil merindukan tubuhnya, menyamakan dirinya dengan sang adik.




"Apa oppa jadi pergi meninggalkan ku ke Belanda?" tanya kai sambil memperlihatkan wajah nya menahan tangis.




𝕋𝕠 𝔹𝕖 ℂ𝕠𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖

𝕋𝕠 𝔹𝕖 ℂ𝕠𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

On revision

𝙼𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚂𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛Where stories live. Discover now