---𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 𝕱𝖔𝖚𝖗𝖙𝖊𝖊𝖓---

617 63 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











.
.

.
.
.

.
.







"Ada apa?"tanya Suho ketika ia melihat luhan berlari ke arahnya dengan keadaan ngos-ngosan.







"Anak ku sudah kembali" ucap nya senang, Luhan bahkan melupakan kelelahan nya, dan berlari ke arah Suho dan meraihnya ke dalam pelukan.







"Apa kau mau ikut dengan ku untuk merayakan nya?" Tawar Luhan







"Apa anak bungsu mu akan menerimaku dengan mudah? Dari sorot matanya waktu itu saja, dapat kulihat bahwa ia tidak menyukai kehadiran ku diantara kalian" ucap Suho dengan wajah murung.







"Aku juga khawatir sebenarnya. Tetapi aku berani menjamin Jongin akan menerima dirimu dengan mudah jika kau membujuknya dan memperlakukan nya dengan baik, seperti seorang ibu..........
Karena Jongin tidak pernah merasakan kasih sayang dari Yuri, ibunya" balas Luhan sedih.







Ah, Suho jadi merasa sangat bersalah karena mengungkit peristiwa kelam yang dahulu menimpa keluarga Luhan, seharusnya ia cukup percaya pada Luhan, karena laki-laki ini begitu tulus mencintai nya dan memperlakukan nya dengan begitu istimewa.








"Ia senang diperlakukan baik oleh seseorang dan aku yakin kau bisa melakukan nya. Jongin sudah kehilangan sosok ibu sejak lama, Suho-ya.......sejak ia lahir istriku sudah tiada, dan kau jelas tau itu. Aku adalah ayahnya, dan  pastinya aku mengerti bahwa putriku ingin merasakan bagaimana memiliki seorang ibu, namun disisi lain nya.......
ia juga tidak ingin kalau posisi ibunya digantikan dengan mudah oleh mu. Itulah sebabnya ia bersikap dingin padamu" Luhan melanjutkan kata katanya dan berharap Suho tidak merasa tersinggung dengan perlakuan putrinya.






"Jongin masihlah seorang remaja labil, dan ia perlu sentuhan seorang ibu,Suho. Walaupun aku sudah melakukan yang terbaik untuk mengisi posisi ayah dan ibu untuknya........tetapi aku masih saja tidak mungkin bisa menggantikan sosok ibu yang sesungguhnya" ucap Luhan lagi.







"Aku mengerti"balas Suho singkat, ia lalu menggenggam tangan Luhan dan berkata, "Aku akan ikut dengan mu"






Keduanya lalu berjalan beriringan dan menghampiri mobil Luhan yang terparkir di jalan.








...........








"Yaampun, aku minta maaf tuan. Aku sungguh tidak sengaja" ucap seorang pelayan yang tidak sengaja menumpahkan jus yang berada di atas nampan di tangan nya kearah jas Sehun.

𝙼𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚂𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang