---𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 𝕱𝖎𝖋𝖙𝖊𝖊𝖓---

569 67 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.










.
.
.

.
.

.









Luhan panik ketika melihat wajah kesal jongin, ia buru-buru berkata sebelum putrinya meledak, "Jongin,dengarkan appa dulu"





Luhan tidak bodoh, ia tau Sehun akan menerima Suho dan mendukungnya. Namun kenapa kali ini putranya malah terlihat seperti sengaja memanas manasi keadaan dan malah membuat wajah Jongin bertambah muram??






Dasar Oh Sehun sialan, liat saja nanti!!!






Seharusnya sebagai seorang anak yang baik, Sehun membantunya supaya hati jongin luluh dan mau menerima Suho menjadi ibu sambung mereka......






Karena ia yakin Jongin akan patuh mendengar ucapan Sehun, lebih daripada gadis itu patuh pada dirinya.






Luhan juga tidak tega, karena selama ini jongin tumbuh besar tanpa sentuhan seorang seorang wanita. Namun Luhan perlu bersyukur dengan keberadaan adiknya itu. Karena dengan adanya Soohee serta Minho, mereka berdua mau membantunya menjaga dan merawat jongin dengan baik, seperti layaknya anak mereka sendiri.







"Apa kau tidak akan memberi kesempatan appa untuk berbicara jongin?" tanya Luhan, ia kemudian mendudukan dirinya di kursi yang berada tepat di hadapan Jongin mulai berbicara serius. Ia tidak ingin jongin berperilaku tidak sopan seperti ini namun ia dapat memaklumi nya







"Baiklah appa, aku akan menerima segalanya. Jika menikah dengan bibi membuat appa bahagia, maka lakukanlah. Karena aku ingin appa juga bahagia" putus Jongin tiba-tiba.






"Aku akan menerimanya dan aku akan berusaha untuk memperbaiki sikapku yang memang buruk. Bibi, aku minta maaf atas sikapku padamu. Kau tidak melakukan kesalahan apapun namun aku menatapmu seolah olah kau adalah musuhku,maafkan aku bibi" ucapan jongin yang terasa begitu tiba tiba membuat Sehun dan juga Luhan terkejut bahkan Sehun sampai ternganga dibuatnya.






Luhan mengeryit, ia kan hanya ingin menegur jongin agar bersikap lebih sopan pada Suho, tetapi anak gaidnya itu tiba-tiba seperti memberikan nya ijin untuk menikah lagi. Luhan sendiri pun sama kaget nya dengan Sehun maupun Suho setelah mendengar apa yang diucapkan oleh jongin.






"Tidak apa apa"balas Suho dengan senyumnya yang lembut membuat jongin tersentak. Ia tidak pernah melihat senyuman lembut seperti itu, bahkan senyuman dari ibunya sekalipun. Tanpa sadar, jongin meneteskan air mata dan mengumamkan satu nama lirih






'eomma'






Sehun menyadarinya dan ia kemudian menarik jongin kedalam pelukannya dan kemudian ikut menangis,






"Aku pun sangat merindukannya,aku tau kau tidak pernah merasakannya jonginnie,mianhae"ucap Sehun memeluk jongin di dalam pelukannya ,membiarkan jongin menangis sepuasnya di pelukannya




Suho melihat nya ,ia merasa bersimpati pada jongin .Ia tau jongin tumbuh besar tanpa seorang ibu dan tidak pernah melihat senyuman seorang ibu,dan juga pada saat dilahirkan,ibunya langsung meninggal dunia







Tanpa memberikan nama pada nya dan tanpa memberikan asi pada jongin . Ibunya meninggal karena pendarahan, Suho tau semuanya dari Luhan secara rinci dan jelas. Sebagai seorang wanita, Suho pun bisa mengetahui apa dirasakan jongin karena dia pun juga pernah merasakannya.






Tetapi ceritanya memiliki versi yang berbeda,  jika jongin lahir tanpa sentuhan seorang ibu. Suho besar tanpa seorang ayah bersamanya dan ia pun harus membantu ibunya yang menjadi tulang punggung keluarga.






Suho langsung menghampiri jongin dan memeluknya. "Apa kau tidak keberatan, jeongmal?" Pertanyaan Suho itu dibalas gelengan kepala oleh jongin.






"Bisakah aku memanggil mu eomma?" pinta jongin pada Suho. Wajahnya terlihat berharap, dan tentu saja membuat Suho menjadi tidak tega. Wanita itu lalu mengganguk mantap dan berkata,








"Tentu saja"








"Jongin-ie"







.
.
.
.
.
.





𝕋𝕠 𝔹𝕖 ℂ𝕠𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖

𝕋𝕠 𝔹𝕖 ℂ𝕠𝕟𝕥𝕚𝕟𝕦𝕖

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




𝙼𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚂𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛Where stories live. Discover now