---𝕮𝖍𝖆𝖕𝖙𝖊𝖗 𝕿𝖜𝖊𝖓𝖙𝖞 𝕾𝖊𝖛𝖊𝖓𝖙𝖍---

354 38 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



.
.

.
.
.

.




Jongin pov





Pesta pernikahan appa dan eomma akan segera di mulai. Para tamu sudah mulai berdatangan. Dan aku harus bertugas untuk menerima amplop dan memberikan suvenir pernikahan yang lucu dan unik.




Suvenir itu adalah lilin yang berupa miniatur ember dari aluminium yang terlihat sangat lucu. Ideku untuk menciptakan souvernir imut sebagai buah tangan disetujui oleh eomma dan appa, bagaimana aku tidak bisa lebih senang dari ini hehehehe




 Ideku untuk menciptakan souvernir imut sebagai buah tangan disetujui oleh eomma dan appa, bagaimana aku tidak bisa lebih senang dari ini hehehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Aku juga ingin satu untuk diriku"gumam jongin kemudian ia mengambil satu buah souvernir itu untuk diri nya sendiri. Namun tanpa sadar kelakuan nya ini sendari tadi terlihat oleh mata elang sang kakak.




"Apa yang kau lakukan hah?"tanya Sehun menatap jongin tajam. Ia menatap tajam sang kearah ku. Jika oppa menggangap aku akan menurut pada oppa seperti dulu maka maaf, pemikiran itu hanya berlaku pada saat aku masih kecil, sekarang aku Jongin yang lain.





"Apa maksud mu oppa?"tanya jongin balik sambil membusungkan dadanya. Sehun terdiam sejenak sebelum berucap,





"Itu kan untuk tamu, Jongin sayang"





"Tapi aku juga ingin satu, ini kan lucu sekali. Aku ingin menyimpan satu untuk ku. Lagipula ini pernikahan eomma dan appa, bukan pernikahan oppa jadi kau tidak berhak memprotesku" Aku membalas sambil tersenyum manis kearahnya.






"Ah sepertinya aku harus memastikan tidak ada tamu yang kekurangan souvernir karena adik ku sendiri mencolong satu buah" Sehun berucap datar.





"Jongin"panggil Sungjae yang baru saja datang dengan pasukan. "Hai,kalian semua datang" balas ku dengan ramah ke arah para sahabatku.






𝙼𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 𝚂𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛Where stories live. Discover now