2-Kembali

119K 4.8K 132
                                    

Selamat datang di cerita baru aku!!

Jangan lupa vote dan coment!

Iris

Happy reading!

Iris tersenyum kecil mengikuti pemandangan sepanjang jalan. Bisa dibilang sepanjang jalan kenangan. Kenangan dengan orang yang tak mungkin terlupakan.

Cahaya mentari pagi yang belum terlalu menyilaukan tampak sangat indah. Sedang di sana langit biru di temani awan yang menari-nari serta burung kecil yang ikut berkejar-kejaran.

Iris membuka penanya mulai menuliskan sesuatu di diarynya. Diary merah maron kesukaannya.

Sudah setahun berlalu sejak kepergiannmu. Kini aku kembali lagi ke tempatmu beristirahat setelah menjelajahi banyak tempat yang kau tuliskan di paper heartmu.

Ternyata benar yang kau katakan. Tepat di tanggal itu, 14 april satu tahun yang lalu. Di tempat dimana kau lahir, dimusin semi yang indah, turun hujan tepat di langit sore yang senja.

Indah. Satu kata yang kupikirkan saat itu. Saat itu aku tersenyum. Entah kau melihatnya atau tidak aku pun tak tau.

Itu untuk pertama kalinya aku tersenyum saat hatiku masih dipenuhi kenangan tentangmu, yang sekarang tinggal di angkasa.

Kini aku menuju umur 18 tahun. Dan akan meninggalkan bangku Sma kurang dari setahun lagi. Dan sekarang aku sedang menuju ke sekolah, tempat yang menjadi kenangan kita pernah belajar bersama.

Apakah di sana kau merindukanku? Karena aku di sini sangat merindukanmu.

Rf.

Iris menutup bukunya dan menghapus setetes air mata yang terjatuh dari pelupuknya. Hingga sesuatu yang mengejutkan tiba-tiba mengalihkan perhatiannya.

"Kenapa, Pak?" tanya Iris kaget karena Pak Aman mengerem mobilnya secara mendadak membuat tubuhnya ikut terhuyung ke depan.

"Anu, Non. Itu bapak juga nggak tau, motor itu tiba-tiba berhenti di depan." Ucap Pak Aman yang membuat Iris mengikuti arah pandang supirnya itu.

Iris mengeryit bingung. Ada apa dengan motor itu?

"Non tunggu dulu yah. Biar Bapak yang liat." Pamit Pak Aman.

Terdengar suara ribut mereka dari luar. Iris melirik jam di tangannya, waktunya hampir sampai untuk bel masuk sekolah. Ia memutuskan ikut keluar.

"Ada apa Pak?" tanya Iris yang mengalihkan perhatian mereka berdua.

Orang itu ikut menatap Iris dan menaikkan sebelah alisnya. Dan tatapannya di balas oleh Iris.

"Maaf kalo kita yang salah. Lo nggak papa, kan? biar gue liat." Ucap Iris lalu meneliti motor cowok itu untuk mempercepat penyelesaian masalah mereka.

Karena jika lelaki sudah bertemu dengan lelaki, percayalah bukan penyelesaian yang didapat. Malah justru akan ada  adu fisik nantinya dan masalah jadi semakin panjang kali lebar kali tinggi.

Cowok itu semakin mengeryit bingung kala Iris juga memeriksa bagian tubuhnya seperti lengan dan kaki.

Iris menghela napas pelan.

"Nggak ada yang lecet dan lo nggak luka. Jadi kita harus pergi sekarang."

"Ayo Pak. Nanti Iris telat ke sekolahnya." Ajak Iris yang diangguki oleh Pak Aman.

Iris membalikkan badannya namun malah tersandung oleh kakinya sendiri dan membuat ia terjungkal ke belakang. Dengan cepat orang itu menahan tubuh Iris dengan tangannya.

Iris terpelonjak kaget dan seketika pandangan mereka bertemu. Orang itu menatap Iris dengan intens.

Beberapa saat mereka berdua merasa déjà vu dengan keadaan ini. Apalagi dengan orang yang menurut Iris aneh. Memakai hoodie hitam bertudung dan masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

Tapi bagi cowok itu, ada yang aneh dengan pandangan mata cokelat milik Iris.

Dengan cepat Iris menegakkan tubuhnya dan berjalan cepat meninggalkan orang itu.

"Tunggu." Panggil orang itu cepat namun Iris menghiraukannya.

***

Sekian untuk hari ini 😉

Jangan lupa voment 🙏 dan follow akun aku Shawnecha
Sampai jumpa in the next part gaes👋

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now