14-Ditembak

40.8K 2.7K 61
                                    

Jangan lupa vote dan Coment 🙏

Happy reading 😉

Shawnecha

"Kadang lo nyebelin, tapi nyebelin-nya lo itu lucu, bagi gue."

Laskar Lingga

"Irissss!! Irisss!!"

Teriakan Melody menggelegar memenuhi ruangan kelas XII IPA 2, membuat seisi kelas melotot padanya. Kebiasaan cewek itu selalu teriak-teriak tidak jelas. Cantik-cantik toa! Itu yang ada di pikiran mereka semua.

Iris masih sibuk dengan novel di tangannya dan earphone yang terpasang mengalunkan lagu The scientist milik Coldplay di telinganya.

Melody bertolak pinggang dan menarik earphone itu dari telinga Iris, membuat perhatian Iris teralih.

"Kenapa?" tanyanya dengan santai.

Melody berdecak sebal.

"Semua orang udah heboh di luar dan lo masih duduk santai di sini?" heran Melody.

Iris menaikkan sebelah alisnya. Terdengar suara-suara riuh dari luar kelas dan banyak orang berkumpul di pembatas koridor kelas.

"Heboh kenapa? Kan jam kosong, wajar dong pada ribut."

Iris kembali fokus pada kegiatannya tadi. Memang benar sekarang satu sekolah sedang jam kosong. Katanya guru-guru lagi pada rapat.

Melody menarik tangan Iris untuk bangkit berdiri.

"Irisss!!! HANSEN NEMBAK LO! DIA SAMA ANTEK-ANTEKNYA SEMUA NGUMPUL DI TENGAH LAPANGAN!" teriak Melody.

Semua mata sudah menatap Iris. Bahkan banyak dari kelas lain yang ikut-ikutan, sampai-sampai mereka mengintip dari balik jendela.

Iris menghela napasnya lalu kembali duduk.

"Biar ajalah. Gue males berhadapan sama dia." Balas Iris santai.

Tiba-tiba seseorang datang. Joko. Teman Hansen dan teman sekelas mereka juga.

Cowok itu membawa sebuket mawar merah maron dan sebuah toa? Aneh!

Joko berlagak salah tingkah di depan Iris seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Em... Anu. Iris, ini dari Hansen." Ucap Joko memberikan bunganya.

"Dan ini, lo disuruh jawab pertanyaan dia pake ini." Tambahnya lagi, lalu memberikan toa itu pada Iris.

Sekarang malah Iris yang bingung. Iris menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu berganti mentap Melody dan Ley.

"Lakuin kayak biasa ajah." Saran Ley.

Dasar anak itu. Ini sudah yang kesekian kalinya dia menembak Iris dan selalu ditolak. Ternyata dia belum menyerah juga, malah semakin berulah.

***

Kelima cogan XII IPA 1 juga menikmati pemandangan di bawah sana, dari depan kelas mereka.

Apalagi Laskar yang masih baru dengan kejadian konyol itu.

"Ngapain tuh cowok teriak-teriak nggak jelas?"

Matanya masih menatap cowok aneh di bawah sana.

Nico,Mico, Chand dan Dear hanya tersenyum kecil.

"Ngadain pertunjukan, kayak biasa. Liat ajah nanti." Santai Nico.

"Gue kira tuh cowok udah nyerah. Eh, ternyata masih ajah. Beneran cinta tuh kayaknya dia." Mico terkekeh disusul oleh Nico, Chand dan Dear.

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now