3-Berubah

79.1K 4.1K 100
                                    

Jangan lupa vote dan Coment sebelum baca🙏

Happy reading...

***

Sejak Iris melangkahkan kakinya menjelajahi koridor sekolah. Segala macam bentuk tatapan mata tertuju padanya. Terdengar mereka juga berbisik seperti 'itu Iris? 'bukannya dia udah pindah? Sekarang balik lagi yah? 'tambah cantik yah?' Itu siapa sih, cantik banget, kayak bule!' dan sebagainya.

Namun Iris mengacuhkannya, tanpa ada senyuman manis lagi seperti dulu.

Iris memberhentikan langkahnya tepat di depan kelasnya yang sudah ramai dan langsung bertemu dengan kelompok Hansen. Cowok sok kegantengan teman sekelasnya dulu yang setia menjadi lawan Pak Dilan.

Hansen dan yang lainnya tercengang melihat Iris.

"Nggak salah yah, Iqbal Coboy Junior sekarang jadi Dilan. Karena setelah mendapatkan bidadari yang jatuh dari surga, dia tahu gimana beratnya rindu." Ucap Hansen dramatis dan bodohnya temannya yang lain malah ikut mengangguk.

Iris hanya menatap mereka datar.

"Lo Iris, kan?"tanya Hansen yang sekarang berdiri sok kegantengan di depan Iris.

Iris hanya mengangguk kecil.

"Akhirnya bidadarinya gue balik lagi." Cengir Hansen.

Melody dan Ley keluar dari kelas karena anak-anak tampak heboh di luar sana. Dan saat itu juga mereka berdua menganga tak percaya sekaligus memelototkan matanya.

Melody mendorong tubuh Hansen yang membuat cowok itu komat-kamit.

"I... Iris?" tanya Melody pelan yang langsung diangguki dan dibalas senyuman kecil dari Iris.

Dengan cepat Melody memeluk tubuh sahabatnya yang sangat dirindukan itu dan disusul oleh Ley dari belakang. Melody menangis saat itu juga.

"Lo balik lagi." Ucap Melody yang beralih memegang kedua tangan Iris. Iris kembali mengangguk dan menghapus jejak air mata Melody.

"Are you okay?" tanya Ley menatap Iris sedikit... khawatir?

Karena bukan tanpa alasan Iris pindah sekolah setelah kepergiannya. Semua orang tahu bagaimana perasaan Iris saat itu.

Iris mengangguk kecil dan membuat Ley tersenyum. Namun Iris malah mengangkat satu alisnya seolah ada yang aneh dari senyuman Ley.

"Kayaknya ada yang berubah." Tanya Iris menatap mereka bergantian.

"Banyak yang berubah." Balas Melody cepat dan melangkahkan kakinya ke pembatas tembok koridor mereka yang terletak di lantai paling atas. Karena sekarang mereka sudah kelas dua belas.

Iris mengeryit bingung dan mengikuti langkah Melody, diikuti Ley tentunya.

"Basket?" tanya Iris. Mereka bersamaan memandang ke bawah tepat dimana anak-anak basket tengah bermain dan ramai yang berteriak-teriak menonton mereka.

Melody dan Ley menganguk.

"Mereka berubah sejak hari itu. Apalagi Nico." Ucap Melody menatap Nico yang tengah menshoot bola di bawah sana.

"Maksudnya?" bingung Iris.

"Dia ninggalin surat ke mereka, yang isinya mereka harus tetap di band tapi juga ikut di basket. Bahkan ternyata dia udah daftarin nama mereka semua ke ekskul basket dan minta maaf ke mereka."

"Waktu itu Nico yang paling marah. Tapi lama-kelamaan mereka mulai nerima walau nggak sepenuhnya." Ucap Melody. Iris dapat merasakan nada sendu dari ucapan Melody.

"Nanti lo bakal liat luka di dahi Nico. Lebam di muka Dear, Mico, sama Chand."

"Nico mulai balap liar lagi dan mereka bertiga malah suka ikut tauran sama sekolah lain." Lanjut Ley yang membuat Iris beralih menatap Ley.

Iris tersenyum lirih. Segitu berpengaruh kah dia bagi semua orang? Semua berubah setelah kepergiannya.

Permainan mereka di bawah sana tampak begitu serius. Saling merebut dan menyenggol dengan kasar. Mereka di penuhi emosi, lain dari mereka yang sebelumnya.

Mereka yang humoris, suka bercanda dan saling menjahili kini tak tampak di sana. Hanya ada aura dingin dan tatapan tajam yang mendominasi.

"Maaf." Lirih Iris yang membuat Melody dan Ley mengeryit bingung.

"Kenapa lo minta maaf? Bukan salah lo. Udah nggak usah bahas mereka. Kita seneng banget lo udah balik lagi. Kita kangen." Ucap Melody yang kembali memeluk Iris dari samping.

"Jangan pergi lagi. Nggak ada lo nggak rame." Rengek Melody lagi yang membuat Iris tersenyum kecil.

"Oh iya! Ada berita besar!" heboh Melody lagi.

Ley yang mengerti mulai memutar bola matanya malas. Di sinilah akan dimulai sifat Melody yang heboh seperti dulu.

"Ada yang udah jadian lohh..." Goda Melody melirik-lirik Ley.

Iris mengangkat salah satu alisnya. "Siapa?"

"Apaan sih, Mel?!" potong Ley yang tampak malu-malu yang membuat

Iris semakin tersenyum geli saat otaknya mulai mengerti arah pembicaraan mereka.

Pantas saja ada yang berbeda dari senyum Ley.

"LEY JADIAN SAMA MICO!!" Teriak Melody. Ley menutup wajahnya seketika karena semburan merah muncul di pipinya.

Melody tertawa renyah disusul senyuman menggoda dari Iris.

"Oh, pantesan senyumnya manis banget tadi. Jadi ini nih, wujud Ley yang sebenernya setelah jadi pacarnya Mico?!" goda Iris yang membuat Ley semakin malu.

"Gue bukan pacar Mico!" sergah Ley cepat.

Tiba-tiba seseorang yang berdiri di belakang cewek itu langsung menghentikan langkahnya.

"Bukan pacar gue?"

***

TBC

Jangan lupa vote dan Coment 🙏

Follow juga akun aku di Shawnecha

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now