20.Selalu bilang benci

36.2K 2.6K 135
                                    

Jangan lupa vote ⭐ sebelum baca dan Coment setelah baca😉
Happy reading...

"Silahkan benci aku sesukamu, tapi setelah kau masuk dan mengetahui kisah hidupku. Jangan sekarang, karena aku takut itu malah menyakitimu"

Cowok itu menggebrak meja, membuat seisi kantin terkejut. Ia dengan cepat menarik kerah baju Chand setinggi-tingginya.

Chand menyeringi kecil.

"Kenapa? Lo nggak terima? Bukannya kita udah pernah bilang, itu pasti sulit untuk nerima orang lain setelah kehilangan orang yang dicintainya. Dan orang lain itu adalah lo."

"Tapi itu bukan hal yang sulit bagi gue, karena kita udah berteman dari kecil. Gue tau dia, dia tau gue. Dan yang penting, GUE SAYANG SAMA DIA!"

Chand menepis kasar tangan Laskar namun bersamaan dengan sebuah bogeman mentah mendarat di wajahnya.

Nico dan Dear mendekat dan menarik Laskar dengan cepat.

"Lo apa-apaan sih?!" Sentak Nico pada Laskar.

"Lo juga Chand. Lo serius sama yang lo ucapin? Ini bukan lo banget! Lo aneh!"

Chand semakin menyeringai.

"Aneh? Apa ada kata aneh untuk sebuah kata sayang?"

Seringai itu terlihat sangat menyebalkan di mata Laskar. Kenapa dia baru tahu kalau Chand ternyata orang yang se-menjijikkan itu. Padahal selama ini dia yang paling tenang dan terlihat biasa saja di antara mereka semua.

Seperti cerita biasa, saat orang yang tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cewek, mengatakan kata sayang untuk pertama kalinya, berarti dia sungguh-sungguh dengan ucapannya.

Dengan cepat Laskar menepis tangan Nico dan kembali memberikan bogemanya untuk cowok itu.

"Eitss... SELAMAT ANDA MASUK DALAM JEBAKAN COGAN!"

Chand menangkap tangan Laskar dengan cepat dan tertawa terbahak-bahak.

Mereka melongo seperti orang bodoh.

"Sans elah, mukanya. Gue becanda."

Cowok itu kembali terkekeh.

Nico mendelik Chand tajam. "Serius anjir?!" kesal cowok itu.

"Gue cuma mau tau gimana reaksi temen kita ini kok. Abisnya gue kesel, kalo ditanya perasaannya jawabnya nggak tau mulu, padahal perhatian setengah mampus."

Dengan cepat Laskar menendang tulang kering cowok itu sepenuh hati membuatnya memekik kesakitan.

"Sakit banget, kampret!" erangnya.

"Brengsek lo!" kesal Laskar yang membuat cowok itu terkekeh.

"Gue udah jantungan banget padahal." Ucap Nico dramatis sambil mengelus-elus dadanya.

"Gue pengen ngirim dia ke neraka!" tambah Dear mendelik menatap Chand tajam.

"Hahah... Tapi gue beneran sayang lo sama Iris. Serius! Itu nggak boong."

Laskar memicingkan matanya. "Apa lo bilang? Jangan mulai lagi, bangsat!" geramnya.

Chand memainkan kedua alisnya menatap temannya satu persatu.

"Lo udah pada tau jawabannya belum?" tanya Chand.

Mereka menyeringai sedangkan Laskar menatap mereka curiga.

"Udah. Pergi lo sana! Katanya mau nemuin Iris, eh ralat. Calon pacar yah?!" kekeh Nico yang disambut tawa kedua cowok itu.

"Seandainya nge-bunuh temen nggak dosa, udah habis lo!"

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now