27- Dekat tapi jauh

30.6K 2.2K 25
                                    

Jangan lupa Vote 🌟 sebelum baca
Coment 🙏 setelah baca

Happy reading 😉

***

Semenjak kejadian di rumah sakit. Iris mulai sedikit demi sedikit tahu siapa itu Laskar. Sejak tahu kalau dia ternyata anak dari teman orang tuanya dan bagaimana kehidupannya yang seperti itu, membuat Iris sedikit berbaik hati padanya.

Laskar lebih sering datang ke rumah Iris untuk mengantar dan menjemput Anna. Cahaya yang memintanya. Cahaya dan Gema sangat menyukai Anna yang lucu.

Sampai-sampai Iris merasa kalau ia kembali jadi anak tiri.

Seperti pagi ini. Laskar datang karena Cahaya memintanya untuk mengantar Anna padanya.

"Bunda?!" Panggil Anna antusias saat ia sampai di depan pintu.

Cahaya merentangkan tangannya dan menggendong Anna membuat gadis kecil itu memekik kesenangan.

"Jadi berasa muda lagi yah, bun? Kayak waktu Iris masih kecil." Ucap Gema lalu menjepit pucuk hidung Anna.

Cahaya mengangguk dan tersenyum.

"Tante, om?! Emm... Gak papa nih, saya ngerepotin om sama tante terus rasanya." Laskar menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan tersenyum kaku.

Sungguh ia merasa tak enak hati karena Anna selalu ingin pergi ke rumah mereka.

Mereka berdua tersenyum .

"Yah nggak lah, son. Biasa ajah kali, kita juga senang Anna ada di rumah, jadi rame." Sahut Gema.

Iris memutar bola matanya malas.

"Ayah manggil dia son mulu. Kenapa nggak dijadiin anak ajah sekalin, yah?!" kesal Iris.

Gema dan Cahaya terkekeh geli.

"Cemburu, hem?!" Gema menyentil kening Iris membuatnya memekik kesakitan.

Laskar tersenyum kecil dan merasa sedikit cemburu pada keluarga itu. Tapi apa daya, semua orang punya takdirnya masing-masing.

"Yaudah om, tante. Saya pamit dulu mau ke sekolah."

Laskar menyalami mereka berdua dan mencium pucuk kepala Anna sekilas.

"Apa peraturannya, Anna?" tanya Laskar menatap Anna.

Anna tersenyum menampakkan deretan giginya. "Gak boleh blisik, gak boleh buat bunda capek dan gak boleh nangis." Ucap gadis itu membuat mereka tersenyum.

"Lagi?" Laskar menaikkan sebelah alisnya.

Anna mendengus kesal.

"Dikit ajah boleh yah abang?" Cicit gadis itu menampakkan puppy eyes andalannya.

Kecil-kecil sudah pandai merayu.

"Gak boleh." Tegas Laskar.

"Isss abang! Nanti Anna aduin sama kakak, abang jahat! Sebel! Anna kan makan es kim-nya dikit ajah tapi tambah cokelat dikit." Gadis itu bersedekap dan mendelik menatap Laskar tajam.

Mereka terkekeh geli sedangkan Laskar hanya geleng-geleng kepala.

"Yaudah pergi sana. Nanti kalian telat." Suruh Gema yang membuat Iris dan Laskar saling pandang dalam bingung.

"Kalian?" bingung iris.

"Iya lah. Kalian berdua, jadi siapa lagi?!" Gema memainkan kedua alisnya.

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now