Part 8 : Disguise

2.5K 337 17
                                    

Seulgi masih dalam penyamarannya dikantor jimin. Setelah merenung sejenak karena terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Seulgipun bergegas merapihkan dirinya dan iapun mulai beraksi.

Mulanya seulgi membuatkan teh di kitchen kantor. Tak lupa ia membawakan biskuit untuk jimin. Dirasa sudah cukup baik, seulgipun mengetuk pintu kantor jimin.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk"

"Permisi pak,aku membawakan teh hangat dan biskuit untuk anda"

"Aku tidak memesannya. Tapi tak apa,kepalaku sedang pening sekarang" seulgi memberikan teh dan biskuit itu pada jimin

"Aku tak pernah melihatmu,kau office boy baru ya?"

"Betul pak,ini hari pertamaku kerja"

"Siapa namamu?"

"Ngg namaku... kim dongwon. Ya kim dongwon"

"Senang bertemu denganmu,bekerjalan dengan baik" ucap jimin ramah tak lupa iapun memberi senyum simpul

"Terima kasih pak" apa itu? Sejak kapan jimin bersikap baik dan ramah seperti itu? Lagi-lagi seulgi dibuat terkejut

"Oh ya,dongwon-ah,tolong kau bersihkan rak berkasku"

"Baik pak" dengan sigap seulgi mengambil kemoceng dan membersihkan rak berkas di kantor jimin

"Tubuhmu sangat kurus untuk ukuran pria. Makanlah lebih banyak"

"Baik pak,tapi sayangnya tubuhku tetap sekecil ini walau sudah makan banyak"

"Mungkin kau cacingan" jimin terkekah pelan

"Tidak mungkin"

"Tubuhmu itu pantasnya jadi seorang wanita. Lagipula kenapa tidak mungkin? Bisa saja kau lebih parah dari cacingan"

"Benarkah? Apa itu?"

"Uleran" lagi-lagi jimin menertawai seulgi atau dongwon lebih tepatnya. Jika bukan dalam penyamaran mungkin seulgi sudah memukul jimin sekarang

"Anda tampaknya suka sekali tertawa"

"Bukankah itu wajar dilakukan pria? Meledek fisik teman yang lain,itu seru dan lucu" seulgi hanya tersenyum,lagipula mana seulgi tahu hal semacam itu

Setelah puas tertawa jimin kembali fokus pada layar komputernya

"anda tampak sangat lelah pak jimin. Beristirahatlah dengan cukup. Pulang lebih awal dan makan dengan baik"

"Aku tidak lelah,biasa saja. Akupun tidur dengan cukup" ingin sekali rasanya seulgi melempar kemoceng itu pada jimin. Tidak lelah? Tidur cukup? Omong kosong macam apa itu?

"Begitu ya. Apa anda sudah menikah pak?"

"Belum"

"Kekasih?"

"Tidak ada"

"Peliharaan?"

"Tidak punya"

"Maksudku bukan binatang,tapi peliharaan 'wanita'. Pria mapan sepertimu tentu memilikinya,setidaknya satu"

"Kau ob yang sangat berani ya,sebelumnya tak ada yang berani menanyakan itu padaku"

"Jadi anda punya?"

"Ada. Tapi bukankah terlalu kasar menyebutnya peliharaan? Bagaimanapun wanita tetaplah wanita. Peliharaan itu sebutan untuk binatang"

"Benar juga. Sudah berapa lama anda menyimpannya"

"Belum lama. Aku hanya menjaganya saja. Entah untuk apa aku mengurungnya dirumahku,terkadang akupun merasa kasihan padanya"

"Kenapa anda tidak melepaskannya? Kasihan jika diperlakukan seperti itu"

"Ada alasan kenapa aku tetap menahannya. Tapi bukankah lebih baik jika dia tetap bersamaku? Aku akan menjamin hiudupnya serba kecukupan,aku akan menjaganya walaupun aku sibuk bekerja"

"Tampaknya kau jatuh cinta dengannya"

"Tidak,aku tidak percaya cinta"

"Lalu anda sebut apa semua itu?"

"Entahlah" entah jimin sedang berakting sebagi orang baik atau bagaimana,tapi rasanya hati seulgi begitu hangat saat mendengar jimin bicara.

Dia sekarang ini menyamar menjadi office boy,posisi yang sangat jauh lebih rendah dengan posisi jimin sekarang. Tapi ia bicara dengan ramah dan sangat bersahabat. Tak ada kesombongan apalagi sikap keangkuhan yang selama ini seulgi lihat.


🐻🐻🐻🐻


"Diluar hujan deras ,kenapa kau malah berdiri dibalkon?"

"Kau sudah pulang? Tumben sekali"

"Appa sedang berbaik hati padaku"

"Hmm begitu ya" seulgi berpura-pura tidak tahu,berbaik hati apanya? Pagi tadi seulgi melihatnya membentak jimin

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Melihat hujan"

"Sambil memikirkan kekasihmu itu?"

"Tentu saja" ya tentu saja bohong. Faktanya seulgi memikirkan bagaimana sifat jimin di kantor saat ia menyamar,dan bagaimana dengan lantang ayahnya memarahinnya.

"Aku kira kau memikirkanku" huh sial,jimin sangat peka

"Untak apa memikirkanmu? Aku sama sekali tidak tertarik"

"Aku selalu pulang larut malam,mungkin saja kau mengkhawatirkanku"

"Cih percaya diri sekali" jimin tersenyum simpul. Mereka berdiri di balkon menikmati angin malam yang sejujurnya cukup menusuk kulit
Seulgi diam-diam melirik jimin yang memandang kejauhan dengan tatapan tanpa ekspresi.

Melihat hal itu seulgi merasa iba. Hari ini ia melihat sisi jimin yang berbeda,dan itu cukup mengejutkannya. Dan jika ditelisik lebih dalam,wajah jimin menyimpan banyak luka yang seulgi belum ketahui.

"Izinkan aku masuk lebih dalam ke dalam hidupmu,aku ingin lihat warna aslimu. Aku ingin tahu rasa yang kau pendam dalam diam" ucap seulgi dalam hati.

Ia tahu betul itu akan beresiko besar,mungkin saja setelah tahu lebih dalam ia malah berbalik mencintai jimin. Seulgipun tak tahu apa yang akan terjadi.

Tapi satu yang pasti,ia hanya ingin tahu apa yang pria itu rasakan dibalik topeng wajahnya yang tampan dengan harta bergelimang. Apakah kebahagiaannya sebanyak hartanya?




Update malem2 semoga aja msh ada yg melek. Hbsnya gmna, cuma pnya wktu luang d mlm hari. Semoga kalian suka ya. Oh ya,Happy birthday buat uri seulgi bear😚 semoga cpt dihalalin jimin ya *eh* yaudah deh lgsg votementnya aja ya😉
-XOXO-

Love and GamblingМесто, где живут истории. Откройте их для себя