Part 30 : The Truth

1.9K 297 82
                                    

Setelah diberi pencerahan oleh kakek lee,mereka makan bersama di kantin kuil. Suasananya cukup ramai dengan para petugas dan penjaga kuil. Jimin benar-benar merasa tenang berada bersama orang-orang yang baik.

Setelah acara makan-makan selesai jimin kembali ke rumahnya.
Ia berjalan keluar area kuil,hanya butuh waktu 5 menit untuk sampai kerumah. Jimin berjalan dengan santainya ia berjalan menelusuri taman dan iapun sampai di depan rumahnya.

"Aku menunggumu dari tadi"

Tanpa berpikir panjang jimin berlari memeluk orang yang paling ia rindukan. Jimin menangis di dalam pelukan seulgi.

"Maafkan aku"

Seulgipun tak mampu menahan air matanya lagi. Ia ikut menangis dalam pelukan jimin. Seulgi memukul pelan punggung jimin.

"Tak seharusnya kau bersembunyi dariku!! Aku istrimu!! Mencintai tanpa memandang harta memang omong kosong. Tapi jika itu terjadi pada kita,itu bukan masalah bagiku. Bukankah kita sudah berjanji akan bersama suka atupun duka?"

"Apapun alasanku,aku memang salah. Maafkan aku"

"Jangan seperti ini lagi"

Jimin mengangguk pelan. Ia menyeka air mata seulgi dan mengecup kening seulgi lembut.

"Aku senang kau baik-baik saja"

"Aku tidak baik-baik saja,aku gemuk sekarang"

"Hmm ya,sedikit. Tapi tidak masalah bagiku,aku menikahi dirimu bukan angka berat badanmu"

"Aku selalu lapar,aku ingin ini itu. Anakmu banyak sekali permintaannya"

"Aku akan bekerja keras agar anakku tidak kelaparan"

Jimin dan seulgi memasuki rumah itu. Jimin membuatkan teh hangat untuk seulgi. Iapun menyuguhkan mochi pemberian dari kakek lee.

"Makanlah"

Seulgi mengangguk pelan,ia sedikit kecewa karena jimin tak memberi reaksi apapun. Apa jimin tak percaya kalau ia mengandung anaknya?Jawabannya seperti biasa saja. Seulgi melihat jimin yang meneguk teh dengan perlahan dan penuh penghayatan.

Byur

"Uhuk uhuk"

Seulgi terkejut saat jimin tersedak

"Yaampun,kau kenapa?" Seulgi mengambil tisu dan menyeka air teh yang membanjiri mulut jimin

"Tadi kau bilang apa? Anak? Soal anak tadi?"

"Hng kenapa?"

"Anak? Kau mengandung?" Seulgi mengangguk pelan

"Yatuhan" jimin memeluk seulgi erat,sangat erat sampai seulgi sulit bernafas

"Jimin,aku tidak bisa bernafas" jimin melepas pelukannya,matanya menatap seulgi berbibar-binar

"Berapa usia kandunganmu?"

"5 minggu"

"Ini seperti berlian diantara tumpukan jerami. Aku sangat senang,aku akan bekerja keras membangun kembali usahaku. Aku akan membelikan mobil mewah untuk anakku"

Bug

"Ahk!" Seulgi memukul punggung jimin pelan

"Saat anak kita lahir ia hanya ingin melihat ayah dan juga ibunya bersama,bukan mobil mewah. Jadi bertanggung jawablah,jangan malah bersembunyi di semak-semak kuil"

"Tentu saja,aku tidak akan lari dari tanggung jawab. Aku akan menghadiahi jet pribadi jika ia pintar disekolah. Dan mungkin aku akan menyekolahkannya di luar negri agar ia pintar bahasa inggris"

Seulgi hanya menggeleng memaklumi. Uang dan asetnya memang sudah lenyap tak tersisa,tapi otak miliardernya tetap bersarang dengan indah di dalam otaknya.

Bug! Zzrr!! Bug! Bug! Zzrrr

'Prakiraan cuaca hari ini...'

Setelah memukul-mukul tv tabungnya yang sangat usang itu akhirnya bisa diputar juga walaupun gambarnya sangat buruk.

"Saat aku masuk kerumah ini,aku seperti memasuki dimensi yang berbeda. Seperti ke masa lalu sebelum teknologi super canggih menyerang bumi ini bertubi-tubi"

"Memang. Sangat jauh dari kata moderen,itulah mengapa biaya sewanya murah. Biaya sewa sebulan sama dengan harga pulpenku sebelum aku bangkrut"

"Jangan bilang pulpenmu juga mejadi hak milik kyungmin"

"Sepertinya begitu,aku lupa membawanya saat ia mengusirku dari perusahaan park. Sungguh,hanya kau yang tak bisa ia rebut"

"Memang brengsek"

Seulgi dan jimin bersandar pada dinding namun posisi seulgi memeluk jimin. Ia benar-benar rindu aroma jimin yang menawan,bahkan bangkrutpun aroma mewahnya tidak hilang. Luar biasa.

"Melihat keluargamu,aku seperti buta. Aku tak melihat apapun,aku hanya merasakan aura dingin dan mencekam. Aku tak mengerti. Sebenarnya ada apa dengan keluargamu?"

"Aku terlalu sibuk bekerja sampai lupa bercerita banyak hal padamu"

"Ceritakan segalanya,aku akan dengarkan"

"Eomma lahir dari keluarga yang kaya raya,ia tak pernah sekalipun kesulitan ekonomi. Hidupnya bagai dikelilingi uang. Saat usia 18 tahun eomma jatuh cinta dengan anak penjual hotteok dekat sekolah eomma. Mereka diam-diam menjalin hubungan dan eommapun mengandung. Kakek baru tahu eomma hamil saat usia kandungan menginjak 5 bulan"

"Bagaimana bisa?"

"Eomma sangat pintar menutupi segalanya. Kakek sangat marah saat itu,dan kemarahannya semakin menggila saat tahu kalau eomma dihamili oleh remaja dari kalangan bawah. Karena terlanjur malu kakek menjodohkan eomma dengan anak temannya. Namun ia menolak karena tahu eomma sudah mengandung"

"Tentu saja"

"Karena tak ada jalan lain appa menjanjikan 50% asetnya menjadi miliknya jika ia bersedia menikahi eomma dan iapun setuju, bahkan kakek menyediakan rumah mewah di seoul. 4 bulan kemudia aku lahir. Aku tumbuh seperti anak normal pada umumnya,bedanya aku tak mendapat kasih sayang dari seorang ayah. Semakin hari ia semakin melunjak"

"Jadi sebenarnya appamu itu bisa menjadi miliarder atas bantuan kakekmu?"

"Bisa dibilang begitu"

"Lalu kenapa kakekmu menjodohkan eomma dengan anak temannya? Apa ini karena gengsi?"

"Tentu saja. Teman kakek sebenarnya hanya pengusaha bisa saja namun ia memilih pria itu ketimbang appa kandungku. Kakek menilai dia lebih dewasa karena pernah menikah sebelumnya,bisa dikatakan saat itu ia duda beranak 1"

"Jadi kau dan kyungmin beda ibu?"

"Ya betul. Appa tiriku baru mengenalkan kyungmin saat aku berumur 8 tahun,ia datang dan merubah segalanya. Kyungmin seperti anak yang tak terdidik mentalnya,ibunya meninggal saat melahirkannya dan ia tumbuh dengan liar. Ia pintar tapi jiwanya kosong"

"Huh pantas saja. Lalu darimana kau tahu kalau kau bukan anak kandung appamu?"

"Awalnya mereka berbohong padaku,berakting seolah kita keluarga yang utuh. Tapi lambat laun kebusuk appa tiruku terungkap,saat aku menjemputnya di club malam ia mencaciku dengan keras dan mengatakan kalau aku bukalah anaknya"

"Yatuhan aku semakin membenci mereka. Lalu kenapa kau tidak kembali kepada kakekmu?"

"Mereka sama saja,aku bukanlah cucu yang mereka harapkan"

"Yatuhan,ini pasti sangat sulit untukmu"

"Lalu bagaimana dengan appa kandungmu?"

"Aku dan eomma sempat menemui appa sebelum ia pergi untuk selamanya"

"Baiklah semua ini sudah takdir yang tidak bisa kita hindari. Ayo kita mulai dari awal,memulai hidup baru yang lebih baik"





Haii aku balik lagi nih. Makasih ya udh tembus 5k vote,seneng bgt aku😭😭 Skarang kebenarannya sdh keungkap semua tinggal merintis hidup dri awal lg deh. Eh guys kalian tau gk sih,seulmin skarang warna rambutnya samaan loh,emang klo jodoh susah ya😅 Udh deh,lgsg votement aja😚
-XOXO-

Love and GamblingWhere stories live. Discover now