Twelve

12.9K 1.2K 20
                                    

Irene masuk ke dalam rumah sambil menggeret kopernya. Meletakkan koper begitu saja di ruang tengah lantas menghempaskan tubuhnya di sofa. Perjalanan yang menurutnya cukup panjang, membuatnya lelah.

Irene melihat keadaan sekitarnya sangat rapi dan bersih, padahal biasanya keempat adiknya itu paling malas bersih-bersih dan selalu membiarkan ruangan dengan keadaan berantakan. Terlebih, tidak ada yang menyuruh mereka sama sekali. Jadi, mereka sedang kesambet atau apa bisa rapi seperti ini?

Well, Irene tidak akan memusingkan hal itu. Sebab seharusnya ia bersyukur saat pulang tidak harus memarahi empat Adiknya yang membuat rumah kacau.

"Jam berapa sih ini?" guman Irene melihat jam tangannya. "Ah, waktunya jemput empat bocah itu ya."

Irene segera berdiri, merapihkan pakaiannya sambil menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil, lalu menuju garasi untuk pergi menjemput Adiknya di sekolah.

~❤️~

"Kak kita di jemput?" tanya Lisa pada Joy yang baru datang menghampiri mereka.

"Hooh," balas Joy sambil melambaikan tangan pada Hayoung yang telah memberinya tumpangan sampai di sekolah tiga Adiknya.

Sebelumnya Joy ingin meminta sang Kakak untuk menjemputnya di kampus saja, tapi mengingat Irene pasti lelah setelah dari luar kota. Joy pun meminta tolong Hayoung yang mengendarai mobil untuk mengantarkan dirinya ke sekolah tiga Adiknya dan menunggu Irene di sana.

"Sama siapa deh?" tanya Rosé.

"Sama Kak Hyun lah, kalo sama yang lain belum pulang Kak," jawab Yeri.

"Betul," timpal Joy

"Apaancsih Kak daritadi cuma jawab Hooh , betul." Lisa memprotes.

"Aku lagi mikir Li," jawab Joy.

"Mikir? Emang Kakak punya otak? Lagian bukannya lagi liatin hp ya?" tanya Yeri.

"Ngakak." Rosé tertawa terbahak-bahak.

"Anjir, bodo amat Yer. Rosé kampret, sabar aja aku." Joy ketus. "Jadi nih ya, kan April mop baru beberapa hari berlalu kan. Nah, aku pengen ngerjain Kak Hyun masa."

"Ikutan dong Kak!" seru Lisa dan Yeri yang langsung bersemangat.

"Giliran gini aja kalian berdua semangat," cibir Rosé sambil menggelengkan kepalanya. "Coba kalo di suruh belajar, gaada semangatnya samsek."

"Yee iya-iya yang nilainya bagus diem aja deh."

"Ngerjain gimana Kak?"

"Kita pura-pura ribut gimana?"

"Udah biasa kali Kak, kita ribut mah. Kan setiap hari juga ribut."

"Ya Ributnya bikin lebih besar lagi, sampai Kak Hyun bener-bener bete abis sama kita."

Joy itu udah tau Kakaknya capek abis pulang dari luar negeri, makanya biar gampang dia ke sekolah Adiknya. Sekarang malah ngajak tiga Adiknya buat ngerjain Irene. Joy memang selalu luar biasa pikirannya.

"Yaudahlah kuylah coba," ucap Lisa.

"Kamu ikut gak?" tanya Joy sambil menoleh ke Rosé

Sisters Where stories live. Discover now